DNA say love you [ S ]

1.5K 190 25
                                    

“Sudah siap ketemu mama?” tanya Jungkook yang bikin Jimin langsung ngangguk.

“Kak Jungkook yakin, mama kakak gak bakal ngusir aku pas tau masalah ini?” ada semacam rona ragu di wajah Jimin yang bikin Jungkook tersenyum. “Mamanya kak Jungkook gak sampai opname kan kalau tau laki-laki bisa hamil dan dia adalah anak kak Jungkook? Aku takut mama kak Jungkook kejang-kejang dengar kabar ini.”

Mendengar itu lantas Jungkook cuma ketawa tipis seraya menggelengkan kepala. Mengusir kekhawatiran yang memenuh isi kepala Jimin saat ini.

“Kamu gak usah khawatir Justru mamaku bakal loncat karena girang”

Rasanya Jungkook ingin sekali bicara langsung pada Jimin agar cowok itu tak lagi khawatir. Ya, seengaknya berhenti mencari beban pikiran untuk saat ini.

Mama gak bakal se-kaget itu apalagi dia sampai opname. Liat aja entar. Kamu akan tahu ketika kita sampai di dalam.”

Mendengar kalimat itu justru bikin Jimin makin bingung. Seraya melirik Jungkook, ia sibuk bergulat dengan pikirannya sendiri.

“Kok gitu, kak?”

“Nanti kamu bakal tau sendiri, Jimin. Ayo masuk.”

Dan tanpa membuang waktu lagi, Jungkook mengajak Jimin masuk ke dalam bangunan berlantai tiga bercat putih tersebut.

Membawa langkah melewati ruang tengah yang di penuhi foto-foto keluarganya, Jungkook membiarkan Jimin mengedarkan pandangannya menelusuri seluruh penjuru ruangan yang mungkin bikin Jimin terkejut plus bingung— karena dinding rumah di penuhi dengan foto Jungkook saat masih balita.

Hingga...

Langkah mereka berhenti di depan dapur ketika pandangan keduanya menangkap sosok mama yang tengah sibuk menaruh hasil masakannya di piring kemudian menatanya di atas scandinavian jati di hadapannya. Menyadari keberadaan Jungkook dan Jimin disana, mama pun segera menghentikan aktivitasnya seraya melangkah, menyambut Jimin di sana.

“Sempurna! Mama sudah masak banyak untuk kalian. Jadi duduk sini manis, kita makan siang bersama.” ajak Sooya begitu ramah pada Jimin. Bahkan wanita itu tak menarik tangan cowok mungil itu, menggeser satu kursi untuk Jimin duduk. “Kalian duduk gak boleh jauh-jauhah. Entar kalian kelamaan nikah. Mama udah gak sabar pengen liat couple beel sungguhan.”

Couple beel? Suara hati Jimin menjerit bingung.

Total. Jimin tersedak salivanya sendiri saat mendengar kalimat 'tak terduga' itu keluar dari mulut wanita- calon mertuanya ... bolehkan Jimin menyebut mamanya Jungkook calon mertua? toh sebentar lagi statusnya akan berubah setelah ia menikah dengan Jungkook?

Melirik sebentar ke arah Jungkook sebelum Sooya mengisi ruang kosong di hadapan Jimin.

“Yang Jungkook katakan tentang Jimin ternyata bohong belaka.” tiba tiba saja Sooya ngomong dengan topik yang sedikit bikin Jimin dan Jungkook menatapnya dengan kening berkerut bingung.

Kak Jungkook bohong? bohong soal apa?

“Aku bohong? berbohong soal apa, ma? Perasaan aku gak pernah bahas apapun tentang Jimin sama mama. Mama ngarang nih.” melirik Sooya sejenak sebelum kembali ngomong. “Lupakan soal kebohongan yang bahkan aku sendiri gak paham. Ada hal lain yang kita berdua pengen sampaiin ke mama. Tapi mama harus janji mama gak boleh marah sama Jimin.”

Menanggapi kalimat Jungkook, lantas Sooya pun tertawa pelan.

“Kenapa mama harus marah sama Jimin? memangnya mama gila sampai marah-marah gak jelas? Mama sama sekali gak ada masalah sama Jimin. Justru mama senang kamu ajak Jimin main ke rumah.” melempar tatapan sebel, Sooya melanjutkan. “Kamu sengaja ya bilang kayak gitu supaya Jimin takut sama mama? jangan gitu dong, Kookie. Kan kasihan Jiminnya.”

DNA Say Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang