DNA say love you [ K ]

1.4K 199 45
                                    

Follow.
Vote.
Komen.

🐛🐛🐛

jm : menyudahi apa yang sebenarnya tidak ingin di sudahi.

[ ••• ]

Brak.

“Kak, bangun. Kakak kena— ya ampun, kak Jimin! Kakak kenapa kayak gini?”

Baru saja Sena sampai di apartemen milik kakaknya, Park Jimin. Niatnya yang ingin memberikan kejutan dengan datang jauh dari Busan ke Seoul untuk melepas rindu dengan sang kakak. Sekaligus berniat memberikan sebuah hadiah pernikahan untuk kakak kesayangan,  justru dirinyalah yang nyaris pingsan karena dikejutkan penampakan Jimin yang sudah tergeletak tak berdaya di lantai dengan darah mengalir di tangannya.

Seperdetik berikutnya, air mata pun tumpah. Membentuk sebuah danau kecil disana. Tersadar beberapa saat dan segera meminta bantuan pada sosok laki laki yang sedang bersama dirinya untui segera membawa Jimin ke rumah sakit atau katakan jika sampai terlambat sedikit saja, nyawa Jimin taruhannya—mengingat ia sudah kehilangan banyak darah sekarang.

“Kita harus bawa kak Jimin ke rumah sakit sekarang juga, kak.”

Gegas, cowok dengan tubuh tinggi itu segera membopong tubuh lemah Jimin. Membawa Jimin ke sebuah mobil yang sudah terparkir di 

basement apartemen. Membaringkan Jimin disana dengan Sena yang tampak khawatir.

Memutari mobil, cowok itu segera mengisi ruang kosong di jok kemudi. Memasang seatbelt, setelah sebelum nya lebih dulu memastikan Jimin sudah dalam posisi aman.

Aku datang untuk memberi kejutan, tapi kenapa justru aku yang dibuat terkejut dengan semua ini. Dan kau, kau... belum juga bisa meninggalkan kebiasaan melukai dirimu Ji?

Apa sakit yang dulu masih menyakiti mu separah ini Ji? Aku sudah menawarkan diri tapi kau lebih suka menyendiri.

🏨 Ggukmin hospital

“Tolong selamatkan kakakku, dok. Dia ... hiks ... hiks kakakku butuh tindakan sekarang juga!”

Sena tampak kelimpungan. Menangis sesegukan sambil terus memohon pada dokter yang akan menangani kakak laki lakinya. Menatap dengan wajah memelas, Sena tampak takut. Takut jika suatu yang buruk terjadi pada kakaknya.

Menanggapi permohonan Sena, dokter dengan nametag bertuliskan Kang Seulgi pun segera mengangguk. Lalu segera masuk ke dalam ruangan setelah sebelumnya berkata dengan penuh keyakinan:

“Jangan khawatir, kami pasti akan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan kakakmu.”

Kalimat yang keluar dari mulut dokter Seulgi sedikit banyak memberi suntikan energi positif untuk Sena. Stidaknya, kalimat itu memperbesar harapan Sena atas keselamatan kakak semata wayangnya yang saat ini bisa di katakan sedang bertenggang antara hidup dan mati.

Menjatuhkan tubuh diatas kursi yang berada di depan ruang tindakan. Sena tampak rapuh dengan air mata yang terus mengalir tiada henti. Hingga sebuah tangan menepuk bahunya. Sebuah tepukan untuk menenangkan dirinya yang tengah di landa rasa takut yang mengerikan.

“Jimin pasti selamat, dek. Kamu jangan nangis. Lebih baik hubungi orang tuamu. Mereka harus tau kondisi Jimin sekarang.” duduk di samping Sena, cowok itu pun kembali ngomong. “Sebenci apapun seorang ayah, kurasa paman Park masih punya sedikit rasa iba dalam hatinya.” tambahnya. Sengaja mengatakan itu untuk mendorong keberanian Sena yang memang terlihat takut tatkala cowok tinggi itu menyebutkan nama ayahnya.

DNA Say Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang