DNA say love you [ U ]

1.4K 186 62
                                    

Follow.
Vote.
Komen.

Semangat ayo🐛🌞

jm : semua akan hilang pada waktunya.

[ ••• ]

“Kakak serius udah bisa kuliah hari ini? kakak baru sembuh, ingat kan?”

Satu pertanyaan lolos begitu saja dari mulut Sena, saat tiba di meja makan lalu menangkap sosok Jimin sudah dengan tumpukan buku tebal di tangan. Dengan sehelai roti berselai kacang yang tengah di gigitnya, berdiri menatap Sena yang baru saja keluar dari kamar. 

“Kakak mau berangkat sendiri atau..”

“Jimin bareng aku. Sena gak perlu khawatir. Hari ini aku bakal jagain dia. Mastiin kondisinya stabil dan semua berjalan dengan baik.”

“Satu lagi kak, pastikan kak Jimin gak sedih lagi.”

“Kalau itu sih udah jadi pekerjaaan sampinganku dari dulu, Na. Kamu gak perlu khawatir. Kakakmu pasti bakal senang bareng aku. Iya kan, Ji?” melirik sosok di hadapannya, hingga senyum mengembang sempurna di wajah Jimin.

Atas apa yang di katakan cowok itu, lantas Jimin mengangguk.

“Harus.”

“Yasudah, kakak berangkat nanti kak Jimin telat.” final Sena, kemudian mendapatkan anggukan lemah dari sosok Jimin.

“Baiklah. Sena gak usah masak buat makan siang. Nanti pulang kampus kakak beliin Sena makanan diluar. Kamu istirahat saja, ya?”

Atas apa yang dikatakan kakaknya, Sena akhirnya menanggapi dengan anggukan.

“Baik, kakakku yang manis, sekalian beliin Sena es krim buat cuci mulut hehe.”

Tersenyum lebar, Jimin mengangguk.

“Siap, tuan putri.”

[ ••• ]

Setelah menghabiskan waktu kurang dari dua puluh menit, akhirnya mobil hitam itu tiba di pelataran fakultas Fisip. Memarkirkan mobil lebih dulu, sebelum menyusul Jimin keluar dari mobil. Menatap sekeliling, satu kurva terbentuk tampan disana tatkala kedua maniknya menangkap warna gedung yang mengingatkan cowok itu pada seekor hewan beracun.

“Ulat bulu.”

Suara itu terdengar lemah. Namun masih begitu jelas tertangkap telinga Jimin. Membuat cowok dengan kacamata supertenal yang baru saja ia dapatkan itu, melirik sinis.

“Ul-at bu-lu?” tanya Jimin penuh penekanan yang bikin cowok di sampingnya terkekeh sejanak, sebelum memberi anggukan atas apa yang menjadi pertanyaan dari Jimin.

“Iya. Ulat bulu. Warna gedung Fisip kayak ulat bulu. Ijo semua, hehe.”

Mendadak Jimin diam. Jawaban itu seperti sebuah dejavu yang mampu bikin Jimin dumbfounded. Bukan karna nama hewan yang baru saja disebutkannya, melainkan siapa orang yang pernah menyebutkan itu sebelumnya.

Jadi ini alasan kak Jungkook nulis di sticky note waktu itu? 

Hening membelenggu mereka beberapa saat.

DNA Say Love YouOnde histórias criam vida. Descubra agora