Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
.
.
.
Sinar rembulan berhasil menembus jendela yang kini telah terbuka, membawa cahaya ke kamar gelap milik Yunki. Membuat Yunki makin yakin bahwa saat ini di hadapanya berdiri seorang Alpha yang kelaparan.
"Jungkook-sa..mffhh"
Jungkook tidak membiarkan Yunki untuk berbicara. Lelaki Alpha itu lebih memilih mengajak sang Omega untuk bargabung dalam ciuman penuh paksaan darinya.
"Nguhh.."
Yunki terus saja mencoba mendorong Jungkook, namun tubuhnya mulai melemah saat indra penciuman nya menangkap aroma Feromon Alpha Milik Jungkook. Ia benar - benar berusaha keras untuk tetap sadar dan melawan Omega yang ada dalam dirinya.
Tidak! Ia tidak mau menjadi salah satu dari sekian banyak 'Mainan' milik lelaki Playboy macam Jungkook.
"Nghh.. S-top!"
Yunki terus mencoba melepaskan dirinya, saat tangan nakal Jungkook mulai berani membuka tali Kimono miliknya, memperlihatkan kulit putih mulusnya pada pandangan sang Alpha.
"Ghh.. Aku mohon ckkk.."
"Akhh!"
Jungkook terpaksa melepaskan ciumannya saat Yunki berhasil mengigit bibirnya, membuat bibir itu mengalirkan darah segar yang mulai menetes.
"Beraninnya kau.."
"Aku tidak mau jadi salah satu dari mereka!"
Jungkook menghentikan niatnya untuk kembali memaksa Yunki, netra nya berhasil menangkap setitik air mata yang kini mengalir indah di pipi mulus Omega di hadapannya.
"Hiksㅡ Aku tidak mau disamakan dengan para pelacur milikmu Jungkook-san! Aku tidak mau!"
Yunki menangis, tubuhnya bergetar hebat. Ia takut dengan Jungkook yang ada di hadapannya. Melihat itu kilatan Emas di mata Jungkook memudar, mengembalikan kesadarannya.
Ini pertama kalinya Jungkook bisa menahan Alphanya demi seseorang.
"Yunki-san.."
Baru saja Jungkook ingin menggapai tangan sang Omega, dengan cepat Omega itu menjauhinya, Jungkook sadar bahwa Yunki takut padannya.
Tangannya yang tidak jadi menggapai Yunki ia gunakan untuk merogoh sakunya, mengambil ponsel yang ada disana melemparnya ke arah tembok kamar Yunki, membuat Ponsel itu percah berserakan disana.
"Jika kau menginginkan nya, aku akan memutus semua kontak dengan semua orang, aku tidak butuh mereka. aku bahkan tidak bisa memikirkan orang lain setelah aku bertemu denganmu Yunki-san!"
