7 ~ Pentas Kepedihan

1.6K 245 16
                                    

Sampai kapanpun itu hanya dia yang akan kau sayang
Hanya dia yang kau anggap sebagai saudara
Bahkan sekalipun aku berlutut memohon maaf
Kata maaf darimu tak akan ku terima

~ Fenly

Setelah pertengkaran ku dengan kak Shandy kemarin, ku rasa ia makin membenciku dan sialnya aku selalu gagal membenci kak Shandy. Aku selalu ingin dekat dengan kak Shandy aku terkadang ingin bertukar posisi dengan Fiki, aku juga ingin merasakan rangkulan kak Shandy yang hangat seperti saat ia merangkul Fiki, aku ingin ia mengacak rambutku seperti ia mengacak rambut Fiki, dan aku ingin ia menyayangiku seperti ia menyayangi Fiki.

Aku sudah beberapa kali mencoba meminta maaf pada kak Shandy atas tindakan ku kemarin, aku menyesal mengatakan kata-kata kasar padanya yang membuat ia marah dan memukulku kemarin. Tapi jangankan mendapat maaf, ia mau mendengarku saja tidak mau, ya mungkin kesalahanku sebesar itu pada kak Shandy.

Petikan gitar milikku makin tak tentu arah, petikan gitar yang hanya menimbulkan nada acak yang sanggat tidak beraturan. Besok aku akan mengikuti sebuah lomba menyanyi tapi karna pertengkaranku dengan kak Shandy kemarin mendadak latihan ku kacau.

" Fenly... Kok ngga fokus sih latihannya ? Semangat dong jangan buat gue menang mudah " kata Fiki yang mengikuti lomba yang sama denganku

Aku hanya mengangguk lemah dan kini kembali memainkan gitar milikku masih dengan nada yang acak, bahkan aku saja bingung akan menyanyikan lagu apa untuk besok, sebenarnya aku sudah berlatih beberapa lagu tapi mendadak pikiran ku blank dan justru bingung harus memainkan lagu apa, ingin rasanya menyerah saja tapi untuk ikut lomba ini juga bukan hal yang mudah.

" Fen .. Lo ngga dengerin gue ya ? " Tanya Fiki lagi

" Gimana Fik ? "

" Ajarin gue main gitar di lagu ini dong ! "

Aku kembali mengangguk dan mengajarkan Fiki lagu yang tadi ia tunjukkan padaku, Fiki adalah tipe yang mudah belajar dan memahami sebuah lagu tak akan sulit mengajari pria dengan segudang bakat ini, pantas jika kemarin kak Shandy tak suka jika aku membandingkan hidupku dengan Fiki, nyatanya Fiki memang lebih segalanya dibanding aku.

" Lo keren Fik, gue ke kamar ya ! Lo lanjut latihan sendiri dulu " kataku setalah berhasil mengajarkan lagu yang ingin Fiki mainkan.

" Yahhhhhh...  Kok sendiri, temenin lah Fen... "

" Gue lagi capek Fik, maaf ya. Semangat buat besok ! Gue yakin Lo bisa menang "

Aku tak begitu yakin jika Fiki berlatih sendiri, karna setiap aku pergi, kak Shandy akan datang dan menemani Fiki berlatih. Kak Shandy memang kakak yang sempurna untuk semua orang.

" Lo juga punya peluang besar buat menang Fen ! Lo lawan terberat gue tahu "

Aku tersenyum dan kini meninggalkan Fiki menuju kamarku sambil menenteng gitarku. Sungguh rasanya aku ingin membenturkan kepalaku pada dinding saja, mungkinkah aku harus menyerah daripada besok hanya membuat malu dengan tidak menampilkan apapun, ya Tuhan aku harus apa ? Aku harus bagaimana ?.

🍒

~ author

Akhirnya hari yang ditunggu telah tiba, dan seperti yang diduga Fiki tampil sanggat memukau dengan membawakan lagu at my worst, sementara Fenly yang sebentar lagi akan tampil sudah pasrah, ia bahkan masih bingung akan menyanyikan lagu apa.

Dear Fenly || Un1tyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang