Dari Fenly Dengan Cinta

1.9K 213 62
                                    

Jakarta, April 2011

Genap sudah 10 tahun aku hidup hanya dengan bayang-bayang seorang ayah
Aku iri pada mereka yang dengan mudah menceritakan ayahnya
Aku juga sering bertanya pada mama, kemana papa pergi ?
Mama hanya menjawab papa bekerja jauh di luar kota dan tak bisa pulang
Aku selalu berharap papa cepat pulang
Aku tidak suka mereka menyebutku anak haram
Aku punya papa dan aku bukan anak haram
Mereka salah, Papa cepat pulang !

~ Fenly

__________

Jakarta September 2012

Tuhan mama sedang sakit, buat mama sembuh Tuhan
Aku takut mama akan pergi seperti papa
Semenjak mama sakit aku kehilangan waktu bermain
Aku lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengamen
Mama butuh doker, tapi aku tak punya uang
Jadi aku harus mengumpulkan uang untuk mama ke dokter
Papa cepat pulang mama sakit, Fenly takut

~ Fenly

____________

Jakarta Februari 2013

Tabunganku sudah Banyak, aku bisa membawa mama ke dokter
Tapi kenapa dokter bilang dia tidak bisa menyembuhkan mama
Kenapa dokter bilang mama menyerah ?
Kenapa dokter bilang aku harus kuat dan sabar ?
Baiklah aku paham, mama tidur untuk selamanya kan ?
Kenapa Tuhan ambil mama ?
Aku sudah punya uang, tapi kenapa mama tidak disembuhkan ?
Mama bohong, semua tidak pernah baik-baik saja

~ Fenly

____________

Jakarta, November 2014

Sudah beberapa waktu berlalu, akhirnya papa pulang
Papa membawaku setelah pemakaman mama usai
Papa bilang papa merindukan aku dan ingin merawatku
Aku senang akhirnya aku punya papa dan mama lagi
Bahkan aku punya Kaka laki-laki hebat namanya kak Shandy
Tapi kenapa mama dan kak Shandy benci padaku ?
Aku salah apa ? Kenapa mereka menyebutku juga anak haram ?
Aku punya mama dan sekarang aku punya papa kenapa aku masih anak haram ?
Mama bohong lagi, memiliki saudara tidak semenyenagkan itu

~ Fenly

_______________

Jakarta, Agustus 2015

Selamat datang Agustus !
Aku menyambutmu dengan suka cita
Bulan dimana semua perlombaan digelar dipenjuru negeri ini
Lentera warna-warni dan kibaran bendera kebangsaan
Tapi apapun lombanya, siapapun lawannya
Jelas bukan aku pemenangnya.
Sudah tahun kesekian dan mereka masih membenciku
Kak Shandy maafin Fenly

~ Fenly

_______________

Jakarta, Januari 2016

Aku merindukan mama, aku iri dengan kak Shandy yang masih memiliki mama
Mereka tak pernah anggap aku ada, aku hanya benda mati bagi mereka
Aku selalu mencoba dekat dengan kak Shandy tapi ia masih tetap benci
Aku senang memiliki Kaka sepandai kak Shandy
Dia banyak mengukir prestasi
Kak Shan, Fenly bangga sama kak Shan, maaf ga bilang secara langsung
Kak Shan ngga pernah mau denger Fenly
Fenly sayang sama kak Shandy

~ Fenly

________________

Jakarta,. Mei 2017

Dear Fenly || Un1tyWhere stories live. Discover now