10 ~ Ubah

1.7K 243 39
                                    

Dia kembali tapi aku tak mengenalnya lagi
Aku tak peduli tapi merasa aneh setengah mati
Dia yang dulu terlihat begitu peduli
Kini selalu menatapku dengan tatapan benci

~ author

Sudah terhitung selama tiga hari Fenly pergi dan selama itu juga Farhan dibuat pusing dengan kelakuan Zweitson yang sakit, ia tidak mau makan, tidak mau dibawa ke rumah sakit, namun karna Zweitson sempat tidak sadarkan diri, mereka terpaksa membawa Zweitson ke rumah sakit tapi begitu sadar ia meminta untuk pulang, dan kini bahkan dia tidak mau untuk minum obat. Ia terus-terusan mengurung diri di kamarnya. Kali ini Gilang memasuki kamar Zweitson sambil membawa makanan untuknya. Gilang duduk disisi Zweitson yang masih terlihat murung dan lemah.

" Makan dulu yuk ! Lo belum makan apa-apa seharian dan dari kemarin juga ngga makan ! Makan dong ! " Kata Gilang mencoba membujuk Zweitson

" Ngga laper ! " Jawab Zweitson singkat

" Kalau Lo sakit gini semuanya jadi sedih lho Son ! Makan ya biar Lo cepet sembuh "

" Gue ngga sakit, cuma lemas aja "

" Yaudah iya Lo ngga sakit tapi makan ya sedikit aja, satu sendok ngga lebih oke, abis itu gue ngga maksa lagi deh "

" Ngga " jawab Zweitson keras kepala

Gilang nyaris putus asa mengahadapi tingkah Zweitson yang seperti ini, ia terus menolak makan padahal tubuhnya lemah beberapa kali zweitson mengeluh pusing dan kemarin sempat tidak sadarkan diri, sudah dibawa ke rumah sakit tapi dia minta untuk pulang, sampai rumah ia menolak makan lagi, benar-benar membuat Gilang pusing kepala, jika begini rambutnya bisa botak hanya karena membujuk Zweitson makan, teman-temannya yang lain juga sudah menyerah menghadapi kelakuan Zweitson.

" Lo mau gue paksa ke rumah sakit lagi ? " Tanya Gilang mengancam ia sudah bingung harus memakai cara apa, jadi ia mencoba mengancam Zweitson akan membawanya ke rumah sakit.

" Bawa aja nanti gue kabur kan bisa, gue ngga mau makan dan ngga mau ke rumah sakit "

"  Son.... Dikit aja ya, Lo tuh harus makan, jangan bikin gue sedih dong, makan ya "

" Engga bang " suara Zweitson makin lirih karna lemas

" Tuh kan Lo tuh lemas gini karna ngga makan ! Makan dulu ya dikit aja "

Kini Zweitson hanya dapat menggelengkan kepalanya, tubuhnya benar-benar lemah saat ini. Gilang mengacak rambutnya frutasi, ia tak tahu lagi harus berbuat apa ia menyerah.

Melihat Gilang yang tampak kualahan Seseorang masuk kedalam kamar Zweitson dan meraih mangkuk bubur dari tangan Gilang. Ia mengisyaratkan pada Gilang untuk minggir yang langsung disetujui oleh Gilang, pria itu duduk di tepi ranjang Zweitson dan menatap teduh kearah Zweitson.

" Kalau Lo ngga makan gue musuhin Lo seumur hidup, makan dulu nih, gue yang suapin " ancam pria tadi sambil mencoba menyuapkan satu sendok bubur yang ada ditangannya pada Zweitson

Tak seperti biasanya kali ini zweitson menerima suapan dari pria itu, dalam diam pria tadi terus menyuapi Zweitson sampai bubur ditangannya habis.

Air mata Zweitson kembali mengalir, ia meraih ujung Hoodie merah yang pria itu kenakan dan meremas dan menarik-narik pelan Hoodie itu. Tangisnya tak berhenti malah makin keras.

Dear Fenly || Un1tyWhere stories live. Discover now