uza_2.zip.pdf.webm

2K 257 83
                                    

tw // tema bullying, pelecehan, non/dub consent. kalau gak nyaman baca itu, bisa di-skip skip aja bagiannya.

.

.

.

Nama asli mereka ada Zero Two Squad. Akan tetapi, orang-orang lebih suka memanggil mereka sebagai 'Trio' karena hanya ada tiga orang dari mereka.

Ini pukul dua pagi, tetapi Heeseung masih terjaga di depan laptopnya. Ada hawa panas membara di sekitar dirinya. Dia harus mencari tahu lebih dalam tentang sekolahnya, tentang tiga cowok berengsek yang membuatnya mendadak menjadi anak  paling dikenal di sekolahnya.

Park Sunghoon. Si rambut abu-abu.

Dari semua yang Heeseung baca, anak itu berpikir menggunakan selangkangannya, entah berapa banyak siswi maupun siswa yang sudah ditidurinya. Selain itu, dia kejam karena bicaranya. Dia tidak pernah campur tangan dalam tindakan penindasan langsung—tidak akan kalau tidak melibatkan sesuatu yang bisa membangkitkan nafsunya.

Memuakan. Predator seks di usianya yang baru saja tujuh belas tahun. Heeseung mual.

Anehnya, pemuda itu memiliki wajah datar cenderung dingin seolah tidak berdosa sama sekali. Dari banyaknya korban pemuda itu, sekolah tidak akan mengeluarkannya. Prestasinya di bidang olahraga seluncur es segudang.

Lalu ada Jake Sim. Nama Koreanya Jaeyun Sim, tetapi dia terlihat tidak mau menggunakan nama itu karena semua data administrasinya menggunakan nama 'Jake'. Pindahan dari Australia saat kelas satu semester dua, pantas aksennya kental sekali.

Dia pintar, itu yang bisa Heeseung simpulkan. Satu-satunya yang bergelimang prestasi akademik, alasannya kenapa bertahan di sekolah. Sayang sekali, kepintaran itu dikotori dengan setumpuk laporan siswa atas namanya.

'Menyuruh anak kelas satu untuk berlari membelilan McDonald untuknya.'

'Menendang bola ke jendela ruang guru sampai pecah karena seorang guru mengatainya bodoh.'

'Melecehkan sepasang siswa dan siswi dengan menyuruh mereka bertelanjang dada di depan lab kimia sebagai hiburannya.'

Kalau tadi Heeseung mual, sekarang dia benar-benar terpaksa menelan kembali isi lambungnya yang sudah sampai ujung kerongkongan. Menggelikan sekali.

Dan terakhir ... dia sepertinya adalah ketua dari trio. Teman sebangku Heeseung, Park Jongseong alias Jay.

Anak wakil ketua yayasan, Heeseung mendengus keras saat membacanya. Di antara kedua temannya, anak itu jelas paling berpengaruh.

Catatan kriminalnya tidak ada yang berurusan dengan penis seperti kedua temannya. Akan tetapi, laporannya paling banyak—Heeseung bisa melihat ada hasil sampai empat ratus lebih begitu mencari tentangnya. Si Biang Onar, yang paling cepat tertawa keras saat semuanya terjadi.

Melempar seluruh isi makanan siswa di kantin, menyuruh seorang siswi menjilat sepatunya, merokok dengan bebas di jam pelajaran, memerintahkan seisi anak kelas satu tahun lalu untuk tidak menggunakan dalaman agar bebas digerayangi dua temannya ... cowok itu gila.

"Argh!" Heeseung mengerang keras sambil mengacak-acak rambutnya yang sudah berantakan dari tadi. Dia menutup laptopnya dengan cepat, wajahnya merengut penuh emosi.

"Ayah kenapa memasukanku ke sekolah orang sinting, sih?!"

.

.

Loker Heeseung masih sama jeleknya dengan minggu lalu. Heeseung menghela napas keras sebelum ia menendang lokernya sendiri–berhasil membuat banyak mata menoleh ke arahnya.

Restricted.exe • All x HeeseungWhere stories live. Discover now