another cinderella story_1.pdf

2.6K 238 25
                                    

Headnote :

Aku nulis ini pas era Given-Taken. Iya, udah lamaaaa banget. Udah jadi draft setahun lebih tapi aku gak pernah pede buat lanjutin. Sekarang aku putusin buat lanjutin ^^

Rambut dan stylenya mereka bakal ngikutin era B:DO yaaa. Heeseung masih noot noot, Jay masih pirang, dll.

Please leave a lot of lovs for this fic!

.

.

Namanya Lee Heeseung. Dia adalah cowok paling manis sefakultas teknik.

Rambutnya berwarna gelap yang akan terlihat kemerahan di bawah sinar matahari. Kulitnya agak tan yang juga terlihat mempesona saat terpapar cahaya. Wajahnya menarik dengan mata yang besar dan pipi yang gembil seperti rusa. Badannya tinggi dengan tungkai yang ramping. Selain fisiknya yang seolah tanpa cela, dia juga merupakan mahasiswa berprestasi tahun ini.

Jay tidak pernah terlalu memedulikan anak itu di dua tahun pertamanya berkuliah. Heeseung beda departemen darinya; Jay ada di departemen teknik sipil sementara Heeseung ada di arsitektur.

Akan tetapi, satu pagi mengubah hal tersebut.

Pagi ini, Jay berangkat sedikit telat. Dia berangkat dengan terburu-buru sambil membawa tabung gamtek dan ransel Polo-nya yang besar.

Dia tidak terlalu memperhatikan jalannya karena terlalu terburu, pandangannya fokus ke layar ponselnya sementara tangan kirinya memegang tabung dan tiga pensil mekaniknya.

Bruuuk!

Kejadiannya berlangsung sangat cepat.

Tanpa sengaja, Jay menabrak seseorang dengan kuat. Ponsel, tabung gamtek, dan pensil-pensil di tangannya terjatuh. Dia juga bisa melihat beberapa gulungan kertas berukuran A2 terjatuh.

Mata Jay membesar. Dia bergerak celat untuk mencegah gulungan-gulungan itu berpindah terlalu jauh.

"Maafin aku!" Suara itu terdengar sedikit melengking. Dia bisa lihat tangan lain ikut memunguti gulungan kertas tersebut. "Aku nggak liat-liat jalan! Harusnya tadi aku lebih merhatiin jalan!"

"Eh, gak apa." Jay mulai mengumpulkan gulungan-gulungan itu. "Gue juga gak terlalu merhatiin jalan tadi, maaf juga."

Totalnya ada sepuluh gulungan.

"Ini kertas-kertasnya--"

Saat Jay mengangkat pandangannya, dia mendapati mata besar itu menatapnya dengan tatapan khawatir.

Lee Heeseung. Si primadonna kampus. Incaran seluruh manusia, baik laki-laki dan perempuan.

Ia menabrak Lee Heeseung dari sekian banyak manusia di fakultas teknik.

"Kamu baik-baik aja, kan? Maafin aku ya! Aduh, ini tabungmu sama pensil-pensilmu! Astaga, hape kamu juga jatuh!"

Sesungguhnya, Jay tidak masalah sekali barang-barangnya jatuh. Dia hanya mengangguk sambil mengambil kembali tabung gamtek dan pensil-pensilnya. Dia juga mengambil kembali ponselnya.

"Gak apa. Gue baik-baik aja, kok." Jay bergumam pelan. Dia langsung bangkit berdiri.

Heeseung ikut berdiri. Tubuh rampingnya sekarang memeluk banyak gulungan kertas itu dan dia terlihat lucu di mata Jay. "Sekali lagi maaf ya!"

Bibir Heeseung membentuk senyum lebar yang sangat cerah dan di saat itulah Jay mengerjapkan matanya karena merasa jantungnya seperti berhenti berdetak.

Manis. Banget.

Bahkan ketika Heeseung sudah berlalu dari tempatnya, Jay masih mematung sambil berusaha mencari tahu apa yang terjadi.

Dia itu seriusan manusia?

Restricted.exe • All x HeeseungWhere stories live. Discover now