another cinderella story_2.pdf

1.5K 128 11
                                    

Headnote :

Styling fisik mereka masih kayak yang di era Given-Taken, ya, tapi baju outfit Heeseung di sini anggap aja  kayak era Border: Carnival yang jadi pangeran itu wkwkwk.

Maaf lama update T_T

.

.

"Jay Jay Jay, kita liat di sini dulu coba. Kayaknya banyak yang bisa kita cobain, kali aja nemu yang pas buat lo." Jake menarik satu tangan Jay ke sebuah toko yang memang menjual pakaian kantor dan suit. Jay hanya bisa menurut saja dengan apa yang temannya lakukan.

Jake ini antusias sekali mengenai prom night. Mungkin karena anak itu termasuk sebagai salah satu organizing committee acaranya. Mungkin juga karena Jake punya seseorang yang bisa diajak prom night, meski sampai sekarang Jay belum tahu orangnya siapa.

Entahlah, Jay juga malas bertanya ke sahabatnya itu. Yang pasti, Jake kelihatan girang sekali sementara Jay hampir tidak ada semangat.

Sedari tadi, yang paling semangat mencari suit untuk Jay pun juga Jake. Jay tahu kalau Jake itu ambisius, tetapi dia tidak mengira kalau Jake juga akan ambisius soal mencari pakaian yang sempurna untuk dikenakan Jay. Jake sampai nekat berbicara dengan manajer tempatnya bekerja agar Jay mendapat beberapa hari libur--manajernya baik, tentu saja dia akan memberikan Jay libur meski berefek sedikit ke gajinya. Tidak apa, masih dalam taraf normal.

"Padahal gue udah oke sama setelan warna putih yang ada di depan tadi, Jake," komentar Jay sambil mengekori Jake. "Kenapa gak jadi, sih?"

"Kayaknya lo cakepan kalau pakai warna gelap. Tapi jangan item, navy or dark brown is better." Jake kemudian menoleh dan senyum ke Jay. "Lo bilang, kan, nanti pasangan prom lo sama si Than? Mari kita buat operation whoo-ing Than yang sempurna biar dia bisa naksir lo, putus sama pacarnya, dan BAAM! Kalian jadian."

Sekali pun apa yang dibilang Jake itu tidak masuk akal, Jay tidak bisa untuk tidak menggaruk tengkuknya karena merasa malu.

"Apaan, sih, ide lo itu."

"Ide cemerlang tahu itu!"

Jake masih mencari-cari tux yang bisa dikenakan Jay nanti ketika Jay merasakan badan sahabatnya itu berhenti di depannya. Dia menengok ke arah Jake dengan bingung. "Kenapa, Jake?" tanyanya bingung.

Tangan Jake kini menepuk-nepuk lengan atasnya. "Jay, Jay ... Itu Sunghoon sama pacarnya si Heeseung bukan, sih?" tanya Jake balik sambil menatap ke depan.

Jay mengikuti arah pandang Jake.

Ia bisa melihat ada sepasang anak Adam tak jauh dari mereka. Jay memang tidak terlalu mengenal mereka berdua, tetapi dia tahu mereka siapa.

Heeseung dan Sunghoon. The It-couple kepunyaan fakultas teknik.

"Mereka beli baju juga buat prom ya?" Jake malah bertanya ke Jay tanpa mengalihkan pandangannya dari sejoli di depan sana. "Kita perlu sapa mereka gak? Heeseung harusnya kenal gue soalnya Heeseung juga organizing committee. Canggung gak sih kalau kita sapa mereka? Apa kita pura-pura gak kenal aj--"

"Jake?!"

Terlambat. Heeseung yang lebih dulu menyapa pemuda asal Australia itu.

"E-Eh, Heeseung!" Kenapa juga Jake menjadi gugup sendiri? Seperti bertemu dengan artis saja.

Jay mendengus kecil sambil melihat ke arah rak. Sebaiknya dia pura-pura tidak lihat saja. Lagipula dia memang tidak kenal dengan Heeseung dan Sunghoon. Dia hanya pernah sekali berbicara dengan Heeseung, itu pun karena dia tidak sengaja menabraknya beberapa hari lalu.

Restricted.exe • All x HeeseungWhere stories live. Discover now