13.

264 33 15
                                    

Ding Dong... Ding Dong...

Suara bel rumah terdengar oleh pemilik rumah yang terbangun dari tidurnya. Jam di kamar mereka menunjukkan pukul 4 Pagi. Waktu yang terlalu dini bagi mereka untuk bangun.

"Kak Plasma? Siapa yang datang ke rumah kita? Pagi-pagi buta pula tuh!" tanya Thunderfreeze.

"Manalah Kakak tahu! Kamu tunggu disini ya!".

"Tak mau! Mau ikut!".

"Ya sudah! Ayo!".

Mereka berdua keluar dari kamar dan menuju ke pintu rumah. Plasma membukakan pintu dan terlihatlah beberapa petugas kepolisian yang berada di ambang pintu. Plasma dan Thunderfreeze terkejut melihat kedatangan para aparat kepolisian itu.

"Selamat pagi!".

"Pagi, Pak!".

"Apa betul ini rumah dari Saudara Plasma?".

"Iya. Betul".

"Apa anda adalah Saudara Plasma?".

"Iya. Uh... Ada apa ya, Pak?" tanya Plasma yang heran dengan kedatangan para anggota Kepolisian.

Storm, orang yang sudah menekan tombol bel rumah Plasma dan mengucapkan sapaan kepada Plasma memberikan penjelasan tentang maksud kedatangannya dan juga para anggota kepolisian ke rumah Plasma.

"Kami dari pihak kepolisian Pulau Rintis menahan anda atas kasus pembunuhan Fang! Ini surat penangkapan dari Kepolisian Pulau Rintis!". Storm memberikan surat resmi penangkapan Plasma atas kasus pembunuhan Fang.

Plasma dan Thunderfreeze kaget dan ternganga lebar karena mendengar penjelasan dari Storm, Opsir Penyidik dari Kepolisian Pulau Rintis.

"Tunggu tunggu! Saya tidak paham maksud dari semua ini! Ini maksudnya apa? Dan Fang dibunuh oleh saya?" tanya Plasma dengan bertubi-tubi.

"Nanti anda bisa menjelaskannya di kantor polisi! Anggota! Geledah semua yang ada di dalam rumah ini! Cari bukti yang tersembunyi di rumah ini!".

"Baik, Opsir!!"

"Pak! Pak! Pak! Tunggu dulu, Pak! Ini maksudnya apa?! Saya tidak tahu apa-apa! Saya tidak mungkin menghabisi sahabat saya sendiri!".

Storm mengisyaratkan untuk membawa Plasma ke kantor polisi. Thunderfreeze yang melihat Kakaknya diborgol menangis dan memohon agar Plasma segera dilepaskan.

"Pak! Jangan bawa Kakak saya! Kakaj saya tidak bersalah! Kakak saya sudah ada disini sejak tadi bersama saya! Tidak mungkin Kakak saya menghabisi Bang Fang! Huuuuwwwaaaaa..... Tolong, Pak! Lepaskan Kakak saya!".

"Maaf! Tapi Saudara Plasma harus dibawa ke kantor polisi dan akan dimintai keterangan disana! Kami sudah menemukan bukti tentang kejahatan Saudara Plasma di kantor polisi. Nanti jam 9 pagi, anda bisa membesuk Saudara Plasma sekaligus memperlihatkan bukti yang telah kami dapatkan kepada kalian".

"Hiks... Hiks... Hiks...". Thunderfreeze hanya bisa pasrah dan menangis karena Kakaknya telah diborgol dan dibawa masuk ke dalam mobil dinas.

"Pak! Saya tidak bersalah! Saya tidak mungkin menghabisi Fang!".

"Sudah diam! Nanti di kantor polisi, anda bisa mengatakan yang sebenarnya kepada kami!" kata salah satu anggota Kepolisian Pulau Rintis.

Sementara di dalam rumah Plasma, seorang anggota kepolisian menemukan botol kecil berisi abu di tempat sampah dapur yang diduga kuat adalah abu jenazah Fang. Mereka yakin bahwa Plasma berusaha menghilangkan jejak kejahatannya dengan membuang abu itu ke tempat sampah.

My Vengeance (✔)Where stories live. Discover now