15.

225 39 13
                                    

Mentari Pagi mulai muncul dan terbit di ufuk Timur. Sinar kuning yang menyejukkan menyinari Kota Pulau Rintis yang kembali beraktifitas seperti sebelumnya. Namun, tidak bagi salah satu Keluarga yang berada di rumah sakit.

Magma sudah tiba di rumah sakit dan bertemu dengan Glacier, Supra dan Sori. Suasana haru dan duka cita menyelimuti Keluarga yang ditinggalkan itu. Mereka sudah tidak menpunyai seorang Ibu ataupun seorang Ayah. Mereka sudah menjadi anak yatim piatu yang telah ditinggalkan orang tua sejak kemarin malam.

"Magma! Huuuwwwaaaa.....". Glacier memeluk Adiknya, Magma yang sudah sampai di pintu rumah sakit. "Ibu sudah tidak ada lagi! Huuuwwwaaaa.....".

"Hiks... Hiks... Hiks... Apa yang telah kulakukan? Hiks... Hiks...". Supra terduduk lemas, meratapi apa yang telah ia lakukan.

"Kak Supra? Kakak tidak salah kok! Hiks... Hiks... Huuuwwwaaaa... Kakak jangan berkata seperti itu! Hiks... Hiks... Hiks..." kata Sori dengan isak tangisannya yang tidak berhenti.

"Hiks... Hiks... Hiks..." isak Magma. "Kak Glacier? Supra? Sori? Ibu kita berpesan kepada kita kalau kita harus memaafkan Kak Frostfire! Jika tidak, masalah ini tidak akan pernah selesai! Hiks... Hiks...".

"Oh ya! Hiks... Kak Frost sedang mencari keberadaan Ayah kita. Apa Kak Magma sudah ketemu ama Kak Frostfire?" tanya Supra.

"Supra? Tolong jangan sebut dia sebagai Ayah kita! Kita semua lihat sendiri kan apa yang terjadi dirumah kita? Dengan mata kepala kita sendiri, kita melihat kejadian berdarah itu dan itu menimpa keluarga kita! Kalian pasti sudah tahu kan siapa yang menyebabkan musibah ini? Keluarga kita hancur karena dia! KARENA AMATO!! AKU BENCI ORANG ITU!!" marah Glacier dengan dada yang mengemban dan mengempis karena tekanan emosi.

"Hiks... Hiks... Sori setuju, Kak Glacier! Hiks... Hiks...".

"Aku tahu, Kak Glacier! Sori!" kata Supra. "Sebenarnya, aku tidak ingin hal ini terjadi! Tapi aku salah! Aku salah tentang Ayah! Ternyata Ayah kita bukan manusia! Tapi monster! Hiks... Hiks... Hiks...".

"Glacier? Magma? Supra? Sori?". Datanglah Frostfire yang baru saja menyelesaikan kebersihan di tempat tinggalnya.

"KAKAK FROST!!". Kedua Adik dari Frostfire langsung memeluk Kakak Sulung mereka.

Akan tetapi, Supra tidak memeluk Kakaknya itu. Ia sedikit gundah untuk masalah Frostfire. Sedangkan Magma tersenyum melihat Glacier dan Sori memeluk Frostfire.

"Supra?" tanya Magma

"Hmm... Iya, Kak? Ada apa?".

"Kamu masih memikirkan kejadian di rumah kita ya?" tanya Magma.

"Hmmm... Uh..." angguk Supra.

"Sudahlah tuh, Supra! Semuanya sudah berlalu! Sekarang, kita harus meminta maaf kepada Kak Frost! Iya? Aku yakin Kak Frost pasti akan memaafkanmu!".

"Hmmm... Akan aku pikirkan deh!".

"Kak Frost! Aku minta maaf ya atas kesalahan yang terjadi 10 tahun yang lalu! Aku tidak tahu kalau masalah yang sudah lama itu bisa sampai menjadi seperti ini! Hiks... Hiks... Kami salah tentang, Kakak! Hiks... Hiks... Hiks..." isak Glacier.

"Sori juga minta maaf, Kak! Huuuwwwaaaa...... Maafkan kami ya, Kak! Hiks... Hiks... Hiks..." tangis Sori.

"Huh....." hela nafas panjang Frostfire. "Glacier? Sori? Supra? Kakak sebenarnya ingin menerima permintaan maaf kepada kalian! Tapi... Kakak perlu waktu untuk menerima maaf kalian! Tidak apa-apa kan?".

"Hiks... Hiks... Kami tahu, Kak! Tidak apa-apa! Kami akan menunggu kok! Tapi... Kenapa Magma tidak disebutkan ama Kakak?" tanya Glacier.

"Magma sudah aku maafkan karena Magma telah membantuku menemukan Ayah kita!".

My Vengeance (✔)Where stories live. Discover now