2

16.6K 1K 161
                                    

Komen tembus tiga puluh dong... Nanti double update




Keluarga Jefri sedang menghabiskan waktu sarapan di meja makan. Hari ini tanggal merah jadi semuanya sibuk di rumah.

"Kak, itu handphone kamu bunyi terus"

"Hana, mi. Kangen kali dia sama aku" jawab Mark

"Gelay, anjing!" Sahut Jeje, si anak bungsu

"Jeje mulutnya minta papa genjreng" omel Jefri

"Udah-udah, habisin sarapannya. Mami mau ke kampus dulu ada bimbingan buat mahasiswa" pamit Tyas

"Perlu papi anter atau sama sopir?"

"Naik grab aja, itung-itung bantu keuangan mereka"

Sesudah sarapan Malik mengecek ponselnya dan banyak pesan dari pacarnya. Tidak biasanya Hana spam pesan seperti ini.




Hana tengah duduk di atas closet kamar mandinya, celana dalamnya bahkan belum ia pasang sama sekali. Matanya gak henti menatap benda kotak panjang yang sedari tadi ia pegang.

Ini sudah tanggal awal bulan, dan bulan sebelumnya ia sama sekali belum haid. Hatinya belum tenang sama sekali.

Ponselnya berdering tanda panggilan masuk dari Malik.

"Kak...."

"Ada apa sayang? Kok kamu gemetaran gitu suaranya? Ada apa?" Tanya malik di balik telpon

"Garisnya ada dua, kak"

Tak ada sahutan dari seberang. Malik masih mencerna.

"M—maksudnya?"

"Kak, aku takut. Gimana kalau aku hamil?"

"Hana, kamu tenang dulu. Aku jemput kamu sekarang ya, kita ke dokter"

Ia berjalan keluar rumah dan di ruang keluarga ada papa dan mamanya.

"Mau kemana, sayang?" Sapa Johan

"Main sama kak Malik bentar"

Hana langsung mengambil jaketnya dan keluar rumah menunggu kekasihnya.


Malik menatap testpack yang Hana berikan padanya, tak hanya satu. Ada 24 testpack dan hasilnya semua bergaris merah dua.

"Kak, aku takut"

"Kamu tenang dulu ya. Siapa tahu testpack nya eror. Kita ke dokter dulu aja"

"Jangan tinggalin aku ya, kak. Aku takut banget"

"Iya, Hana sayang"

Mobil milik malik melewati jalan tol. Mereka tidak ke rumah sakit di daerah Jakarta tapi mereka memilih ke daerah Bogor. Hal ini mereka lakukan agar keluarga tidak ada yang tahu.

Hana meraba perutnya yang teksturnya beda dari sebelum-sebelumnya.

"Kak, aku belum haid bulan lalu, perutku juga keras, payudaraku rasanya kencang banget. Aku makin takut" ujar Hana

"Bukannya kamu sering telat haid ya?"

"Tapi gak sampai sebulan, kak. Aku sampai ngebuangin pembalut di rumah supaya mama gak curiga karna aku belum haid"

"Tenang ya, apa pun hasilnya kita lewatin sama-sama"

Mereka sudah sampai di bidan pinggiran kota Bogor. Malik menggandeng tangan Hana dan mengisi formulir pendaftaran.

"Hana Lea Diana..." Panggil sang resepsionis

"Yuk masuk" Malik menggandeng tangan Hana dan menciumnya lembut sebelum masuk ke ruangan

BABY (MARKHYUCK-GS)Where stories live. Discover now