Bab 2: Kau Gila!

237 30 9
                                    


*******

"Lepaskan!"

Chu He yang baru saja tersadar dengan apa yang terjadi, di mana Xiao Jinli masih membawanya di atas pundak pria itu, akhirnya memberontak dan memukuli punggung Xiao Jinli kuat-kuat. Kenapa dia harus berada di posisi ambigu yang sangat mengesalkan seperti ini, dia ingin bertanya kepada leluhurnta.

"Tidak bisakah kau sedikit tenang?" Xiao Jinli menepuk pantat Chu He ketika merasa bahwa pemberontakan sia-sia yang dilakukan Chu He pada awalnya akan membuat mereka jatuh pada akhirnya jika tidak segera dihentikan.

Dan seketika Chu He yang dibuat terkejut dengan kejadian dimana dia diangkat seperti karung beras, kini dia semakin syok dengan tangan lebar Xiao Jinli yang menepuk pantatnya seperti seorang pencuri bunga. Chu He tidak bisa tidak membelalakkan mata. Wajahnya sudah dipastikan memerah karena malu dan juga marah. Untuk sesaat dia tidak bisa berkata-kata. Ujung bibirnya berkedut kesal, dan dahinya sudah berkerut karena kesal. Kesabaran milik Chu He sudah berada di ujung tombak. Dia bukan orang suci yang memiliki kesabaran tanpa batas. Kesabarannya hanya setipis kertas, tidak lebih dan tidak kurang. Rasa kesalnya tidak bisa lagi ditahan.

"XIAO JINLI!!! KAU BAJINGAN!?"

Chu He berteriak dan kemudian dia menendang dada Xiao Jinli dengan lututnya. Beruntung Xiao Jinli yang sudah biasa berlatih beladiri dapat menanganinya dengan mudah. Jelas tendangan Chu He barusan tidak terlalu sakit. Tetapi itu cukup untuk membuat Chu He terlepas dari gendongan karung beras milik Xiao Jinli.

Chu He terjatuh di atas tanah dengan pantat yang mendarat lebih dulu, sedangkan Xiao Jinli jatuh dengan satu lutut di atas tanah. Tendangan Chu He mengenai perut dan melewatkan dada Xiao Jinli.

Chu He buru-buru bangkit berdiri. Dia dengan panik dan wajah masih memerah menunjuk tepat ke arah Xiao Jinli yang memasang wajah tanpa dosa. Chu He tidak tahu apakah harus menangis atau tertawa melihat hal itu. Rasanya dia ingin membedah tubuh pria di depannya dan mengeluarkan semua organ dalamnya karena rasa kesal, marah dan malu yang bercampur menjadi satu.

"Ka ... Kau... Kau bajingan tidak tahu malu! Kau... Kau... " Chu He tergagap.

"Kenapa aku yang harus menjadi bajingan? Apakah aku melakukan kesalahan?", Xiao Jinli berkata seakan dia sama sekali tidak tahu telah melakukan kesalahan.

Bibir Chu He semakin berkedut karena amarah, 'Bisakah aku langsung membunuh bajingan ini dengan racun!' Chu He berteriak dalam hati.

Chu He ingin mengumpat dan mengeluarkan sumpah serapah kepada Xiao Jinli. Akan tetapi dia tidak tahu harus berkata apa lagi. Cukup rasanya dia menghadapi pria bodoh di depannya ini.

"Sial!", Chu He mengibaskan lengan bajunya dengan kesal.

Jadi pada akhirnya, Chu He memutuskan untuk berlari dan meninggalkan Xiao Jinli dengan kebingungannya. Dan jangan lupakan kepolosannya yang sangat bodoh. Entahlah, sebenarnya Xiao Jinli bodoh atau polos, tidak ada yang bisa menebak.

"Bajingan! Tidak tahu malu! Kurang ajar! Berani-beraninya dia melakukan hal memalukan seperti ini! Dia pikir aku seorang gadis muda! Brengsek! Lihat saja nanti, akan aku kubur hidup-hidup orang bermarga Xiao itu! Sial! Sial! Sial! Brengsek! Dasar Jenderal mesum." Chu He mengomel di sepanjang jalan yang dia lalui.

Dan semua sumpah serapah lainnya muncul kemudian, mengiringi langkah Chu He masuk ke dalam hutan di belakang rumahnya.

Xiao Jinli yang masih bingung dengan tingkah Chu He diam di tempat. Dan kemudian dia bangkit berdiri. Kedua alisnya berkerut. Pria itu tampak sedang memikirkan kembali apa yang salah dengan tindakannya tadi. Dan dipastikan Xiao Jinli memang orang polos yang paling bodoh.

[BL] The General and His ForensicsWhere stories live. Discover now