10

104 14 5
                                    

Festival Kota Wu
********

Xiao Jinli bangun lebih dulu. Dan dia mendapati Chu He yang masih tertidur dengan tenang di pelukannya.

Di lihat dari posisi tidur ini, Chu He benar-benar tidur nyenyak tanpa terbangun tadi malam. Sedangkan Xiao Jinli sesekali akan bangun dan melihat wajah manis Chu He yang terlelap, menciumnya dan kemudian kembali tidur dengan memeluknya. Dan itu terus berulang beberapa kali malam ini. Chu He sama sekali tidak bangun dengan gangguan-gangguan seperti itu. Dan tentu saja Xiao Jinli mendapatkan banyak keuntungan.

Jadi jangan tanyakan seberapa baik suasan hati Jinli hari ini. Tentu saja sangat baik. Dia segera pergi ke pasar untuk membeli bahan makanan. Bayangkan seorang jenderal sedang berjalan dan mencoba menawar harga sayur dan daging. Jika bukan Chu He, maka tidak akan ada orang lain yang bisa membuat Xiao Jinli seperti ini.

Setelah hampir satu jam bekutat di dalam dapur penginapan, Xiao Jinli akhirnya menyelesaikan semua masakannya. Bahkan pemilik penginapan kagum dengan keahlian memasak miliknya.

Pemilik penginapan sama sekali tidak menyangka bahwa Xiao Jinli, pria yang terlihat sangat hebat dengan baju khas militer yang kemarin datang, ternyata memiliki kemampuan memasak yang tidak kalah hebat dengan koki rumah makan terkenal.

Chu He bangun dengan aroma masakan yang tercium oleh hidungnya. Ketika mengikuti sumber bau, dia melihat Xiao Jinli yang masih menata makanan di atas meja.

"Kau sudah bangun. Cepat mandi dan kemudian duduk makan." Xiao Jinli yang melihat Chu He bangun melemparkan senyum sembari berkata seperti itu/

Dan dengan patuh, Chu He segera berbalik dan pergi masuk ke dalam kamar mandi. Baru beberapa menit keudian dia sudah duduk bersama Xiao Jinli.

"Coba bebek panggang ini."

Xiao Jinli mengambil sepotong bebek panggang yang terlihat enak dengan bumbu lada hitamnya, dia meletakan daging bebek tepat di atas nasi yang baru saja di sendok Chu He. Tanpa diperintah lagi, Chu He yang memang terlihat sangan antusias ketika melihat banyak akanan yang terlihat di atas meja segera memasukkannya ke dalam mulut dan segera mengunyahnya.

"Bagaimana?" Xiao Jinli masih menahan sumpitnya di udara. Dia mengamati bagaimana Chu He memakan bebek panggangnya hingga sampai pria itu menelannya dengan kepuasan dan senyum di wajahnya.

Chu He memakannya dengan kunyahan perlahan dan sampai memejamkan mata. Rasa pedas gurih dan renyah menyapa mulutnya. Dia benar-benar menikmati setiap rasa. Dan ketika mulutnya kosong, matanya terbuka dengan pancaran cahaya di salam matanya.

"Enak, Benar-benar sangat enak. Bolehkah aku memintanya lagi?" Chu He mengulurkan mangkuk nasinya ke depan Xiao Jinli.

Xiao Jinli tersenyum melihat semangat Chu He.

"Tentu saja. Kau bisa memakan semuanya. Semua makanan ini menjadi milikmu semua. Ini, Makan." Xiao Jinli mengambil potongan daging bebek yang lebih besar dan meletakkannya di atas nasi Chu He.

"Terima kasih. Kau juga harus memakannya."

"Apakah seenak itu?" Xiao Jinli bertanya sembari dia juga memakan makanannya.

"Benar. Ini benar-benar sangat enak. Xiao Jinli, jangan membuatku terus mengulang kata enak berkali-kali. Jika aku berkata makanan in enak, maka dia benar-benar enak. Jika tidak enak aku tidak akan mungkin memakannya. Aku juga baru tahu jika makanan di kota Wu ternyata sangat enak. Jika tahu, aku mungkin akan sering berkunjung ke kota ini untuk makan."

Xiao Jinli tertawa mendengar ucapan Chu He.

"Ini bukan masakan koki penginapan. Aku yang memasak semuanya. Bukankah terlalu keterlaluan jika kau salah memuji orang, Ah-He."

[BL] The General and His ForensicsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang