20

88 13 0
                                    

Pengakuan diterima, dan Kita Adalah Pasangan
********

Sejujurnya, Chu He mulai sedikit memiliki perasaan untuk Xiao Jinli ketika dia bersama pria itu di malam pernikahan adiknya. Malam dimana dia tidak melihat sisi menyebalkan pria itu ketika dia selalu membela adiknya.

Akan tetapi Chu He menyadari bahwa tidak mungkin untuk dia bisa mengembangkan perasaannya. Dia sadar perbedaan status mereka sangat jauh.

Untuk Chuchu yang bisa menikah dengan Xiao Jinyu adalah sebuah takdir untuknya. Setelah melalui banyak peristiwa, akhirnya terungkap bahwa Chuchu adalah anak dari salah satu Jenderal Besar di bawah pimpinan ayah kandung Xiao Jinli. Dan merupakan salah satu pahlawan negara yang berani melawan pemberontakan, walaupun di awal dia dianggap sebagai pemberontak. Itu sudah cerita masa lalu. Adik kesayangannya sudah bahagia.

Dia juga mempertimbangkan banyak hal. Jika dia menyukai Xiao Jinli belum tentu pria itu menyukainya dan membalas perasaannya. Dia tidak ingin hubungan yang hanya melibatkan satu pihak. Lebih baik dia menyerah lebih awal daripada sakit hati ketika sudah sampai di tengah jalan.

Dia bukan tipe orang yang akan bertaruh untuk hal yang tidak pasti. Dia akan pergi begitu mengetahui tidak akan ada kesempatan. Dia tidak akan jatuh untuk hal yang akan membuat hidupnya tidak nyaman.

Mengambil langkah lebih awal untuk menghindar adalah hal teraman.

Akan tetapi, kemarin malam adalah hal yang tidak bisa dia hindari. Itu karena menyangkut nyawa seseorang. Jika dia membiarkan Xiao Jinli begitu saja, maka pria itu akan mati, begitu pula dirinya.

Chu He juga melihat hal-hal yang dilakukan Xiao Jinli untuknya. Pada mulanya dia hanya berpikir bahwa sekarang mereka tidak memiliki alasan untuk berdebat dan membuat keributan, jadi Xiao Jinli terlihat sedikit baik.

Akan tetapi ketika dia mengingat bagaimana pria itu mendekap dan memperlakukannya, dia sedikit terbawa suasana dan membawa sedikit harapan.

Ketika dia mendengar bahwa Xiao Jinli akan bertanggung jawab, dia sedikit senang. Akan tetapi kemudian dia merasa marah kepada dirinya.

Bagaimana dia bisa menjadi orang yang egois. Bagaimana dia bisa membuat seseorang terikat kepadanya hanya karena sebuah kecelakaan. Itu tidak bisa. Dia harus menerima kenyataan.

Akan tetapi setelah melihat kesungguhan di mata Xiao Jinli,dia dengan berani dan juga rasa malu, menanyakan hal yang tentu saja membuatnya ingin segera menghilang dari sana.

Dan dia sedikit terkejut mendengar jawabannya. Dan kembali ke dalam ruangan dimana Chu He dan Xiao Jinli berada.

Mereka berdua berbaring dengan Xiao Jinli yang memeluk Chu He. Tubuh Chu He terbungkus mantel Xiao Jinli yang masih setia menjadi selimutnya. Dia meringkuk dengan nyaman. Xiao Jinli memeluk Chu He yang membelakanginya dengan lebih nyaman.

"Apa kau tidak merasa aneh dengan tubuhku?" Chu He membuka percakapan.

"Sedikit pada awalnya. Tetapi tidak lagi." Xiao Jinli mengangkat kepala dan menyangganya dengan satu tangan. Dia bisa melihat bagian samping wajah Chu He.

"Kenapa?"

"Karena kau adalah kau. Apakah kau akan berubah menjadi orang lain jika tubuhmu memiliki perbedaan daripada orang biasa?" Xiao Jinli menjawab dan kemudian mencium pipi Chu He.

"Tentu saja tidak. Terima kasih karena menyebutnya sebagai keunikan. Aku sendiri terkadang tidak tahu harus menyebutnya apa. Tidakkah menurut mu itu aneh?"

"Aku yang seharusnya berterima kasih. Tidak ada yang aneh. Hanya sedikit berbeda daripada orang biasa, mengerti. Jadi, kita adalah pasangan sekarang?"

"Jika menurut mu begitu, maka hanya bisa jadi seperti itu."

"Ah-He, siapa saja yang tahu tentang keunikan tubuhmu?" Xiao Jinli bertanya sembari mencium tengkuk Chu He yang terdapat bekas ciumannya dan kemudian menyentuhnya dengan jari-jarinya.

Chu He sedikit merasa geli dan merinding dengan sentuhan itu, akan tetapi dia mengabaikannya.

"Tentu saja keluarga ku tahu. Bahkan ChuChu tahu. Dan kau adalah orang ke empat yang tahu dengan kondisi tubuhku. Kenapa?"

"Tidak." Xiao Jinli semakin mengeratkan pelukannya.

"Menurut mu kemana arah kasus kematian Gu Wen kali ini? Gu Shiyi dan Liu Ye adalah tersangka yang ikut turun tangan dalam pembunuhan Gu Wen. Akan tetapi ada orang lain juga yang diam-diam ikut campur." Chu He mengeluarkan pendapatnya setelah ada jeda hening sebentar diantara mereka.

Mendengar kesimpulan Chu He, Xiao Jinli tersenyum. Dia tetap saja masih sedikit tidak percaya bahwa Chu He akan sangat bisa diandalkan dan kompeten ketika dia menangani sebuah kasus.

Xiao Jinli ingat ketika dia pertama kali dia melihat Chu He. Dia seperti seseorang yang tidak bisa diandalkan. Terlihat lemah dengan mulut pedas dan selalu mengajaknya untuk membuat keributan. Tukang makan dan bahkan akan terlihat sangat bodoh ketika dia melihat makanan dengan matanya yang seperti akan menangis. Sangat lucu.

Xiao Jinli semakin mengeratkan pelukannya dan membuat tubuh mereka bersentuhan semakin intim. Beruntung ada mantel yang menjadi penghalang.

"Apa yang sedang kau lakukan? Apakah kau tidak mendengarkan kata-kata ku tadi?" Chu He merasa sedikit tidak nyaman dengan tingkah Xiao Jinli yang seperti anjing mengendus di sana sini.

Akhirnya Chu He berbalik dan mereka saling berhadapan. Xiao Jinli tersenyum dan tanpa aba-aba mencium dahi Chu He. Chu He sedikit bingung dan juga ada rasa senang. Dia tidak bisa menyangkalnya.

"Aku tidak percaya hari seperti ini akan datang dengan cepat. Aku pernah membayangkan dirimu yang tertidur lelap di dalam pelukanku. Akan tetapi.." Xiao Jinli menundukkan wajah dan menatap Chu He dengan penuh emosi di matanya.

"Akan tetapi apa?" Chu He mengulurkan tangan dan membelai pipi Xiao Jinli, dan dia melihat air mata yang siap akan turun di ujung pelupuk mata pria itu. Chu He menyapunya dengan jemarinya.

"Aku memperlakukanmu dengan sangat buruk. Bahkan aku menyakitimu. Tidakkah menurutmu aku bertingkah seperti seorang bajingan. Ah-He, maafkan aku." Xiao Jinli menarik tangan Chu He dari wajahnya dan menggenggam tangan pria itu dengan erat.

"Kau memang bertindak seperti bajingan. Akan tetapi itu juga karena keadaan. Sudahlah, lagipula kita sudah sejauh ini. Bahas masalah ini nanti. Masih ada masalah mendesak lain yang menunggu kita." Chu He melepaskan genggaman tangan Xiao Jinli dan menautkan jemari tangannya ke jemari Xiao Jinli.

Xiao Jinli yang melihat reaksi Chu He tersenyum. Bahkan perhatian kecil seperti itu membuat hati seperti melambung tinggi ke langit. Xiao Jinli menerimanya dengan senang hati.

Salah satu tangannya yang bebas menyusup di bawah tubuh Chu He. Dan dengan gerakan lembut, dia mulai membelai dan memijat pinggang Chu He.

Sedikit merasa malu pada awalnya, akan tetapi pada kenyataannya pinggang Chu He benar-benar sakit. Xiao Jinli tidak hanya menerobos lubang bagian depan akan tetapi juga belakang. Dan bagian belakang adalah yang paling menyakitkan. Bayangkan jika orang melakukan seks dari tengah malam hingga sore hari keesokan harinya? Bukankah itu seperti masuk ke dalam neraka.

Chu He tidak menolak perlakuan Xiao Jinli itu. Rasa nyaman dan sedikit kelembutan menggerayangi tubuhnya. Itu jauh lebih baik.

"Apakah itu sangat sakit?" Xiao Jinli yang melihat Chu He memejamkan mata ketika dia mulai memijat pinggang pria itu, tidak tahan untuk tidak bertanya

"Sangat. Mungkin Jenderal Besar Xiao bisa mencobanya lain waktu. Ashhh.... Disana!"

Chu He mendesah ketika Xiao Jinli menyentuh titik dimana rasa sakit di pinggangnya terasa paling sakit. Xiao Jinli terus memijatnya dengan sepenuh hati.

"Jadi, bisakah kita membahas masalah yang lebih penting dan mendesak?" Chu He yang sudah tersadar dari rasa nikmat pijatan Xiao Jinli membuka suara.

Dan bersamaan dengan itu, hujan tiba-tiba turun sangat deras.

********

[BL] The General and His ForensicsWhere stories live. Discover now