9

106 14 2
                                    

Berbagi Tempat Tidur
*********

Keesokan harinya ketika langit sudah mulai gelap, Xiao Jinli dan Chu He memutuskan untuk beristirahat di kota Wu. Mereka memilih sebuah penginapan yang terlihat sangat biasa.

Awalnya Xiao Jinli ingin pergi ke penginapan yang paling bagus di kota itu. Akan tetapi sekali lagi Chu He menolak dengan keras. Bahkan dia sudah bersiap akan memaki Xiao Jinli ketika pria itu akan berhenti di depan penginapan yang sedang diperdebatkan.

Pada akhirnya Xiao Jinli mengalah dengan kucing kesayangannya itu. Dan Chu He merasa sangat puas setelah Xiao Jinli mengalah.

Saat ini mereka berdua sedang berdebat dengan pemilik penginapan. Lebih tepatnya Chu He yang berdebat. Kenapa berdebat? Coba tebak.

Sudah pasti karena kamar penginapan yang hanya tersisa satu kamar. sedangkan para prajurit yang bersama dengan Xiao Jinli menginap di gedung sebelah. Dan juga mereka ada yang berjaga di luar. 

Chu He tidak percaya jika hanya ada satu kamar yang tersisa. Dan dia terus bertanya dan mengancam hingga si pemilik toko merasa kewalahan. Sedangkan Xiao Jinli hanya diam menonton di sampingnya. Sebenarnya dia sama sekali tidak mempermasalahkan tentang tidur berdua di dalam satu kamar. Jadi dia merasa tenang-tenang saja.

"Tuan, anda jangan begini. Kita juga menjalankan bisnis. Jika anda merasa tidak nyaman, anda bisa pergi ke penginapan lain. Bukankah ini sama sekali terlihat tidak masuk akal. Memang hanya tersisa satu kamar." si pemilik penginapan sudah lelah menanggapi Chu He yang ternyata sedikit keras kepala.

"Bukankah penginapan ini terlihat sangat sepi. Bagaiman bisa menjadi hanya tersisa satu ruangan untuk kami berdua." Chu He masih tetap pada pendiriannya.

"Apakah tuan baru pertama kali datang ke kota ini?"

"Memangnya kenapa jika baru pertama kali datang ke sini? Apakah ada aturan jika menginap di tempat ini harus sering berkunjung ke penginapan ini?"

"Tidak, tidak. Tuan, besok kota Wu merayakan festival bunga dan lentera. Jadi ada banyak pendatang yang berkunjung dan menginap di sini. Penginapan terlihat sepi karena para tamu sedang mempersiapkan perayaan." pemilik penginapan menjelaskan dengan sabar.

Chu He berbalik dan menatap Xiao Jinli. Dia sedang meminta pendapat. Dan Xiao Jinli menganggukkan kepala membenarkan perkataan si pemilik penginapan.

"Antarkan kami berdua ke sana. Kami menganbil kamar itu. Dan siapkan air panas untuk berendam." Xiao Jinli menarik Chu He dan meminta pemilik penginapan mengantar mereka ke kamar yang di maksud.

"Bak, baik." pemilik penginapan merasa lega ketika percakapan di akhiri dengan Xiao Jinli.

Chu He melirik Xiao Jinli dengan wajah cemberut. Xiao Jinli melihat ekspresi wajahnya dan kemudian membalas dengan senyum.

"Terima kasih. Dan jangan lupa air panasnya harus segera di bawa ke sini." Xiao Jinli memperingatkan si pemilik penginapan sebelum orang itu turun ke lantai bawah.

"Kenapa kau menghentikanku?" Chu He bertanya sabil berjalan dan duduk di kursi.

"Bukankah pemilik penginapan itu terlihat sangat kasihan. Ah-He, tidakkah kau melihat bahwa pemilik penginapan itu sangat kasihan mendengarkan omelanmu yang keras kepala." Xiao Jinli duduk, dia meraih gelas dan menuangkan air ke dalamnya sebelum memberikannya kepada Chu He yang segera meminum air itu.

"Dia berbohong." 

"Oh, bagaimana kau tahu dia berbohong atau tidak" Xiao Jinli bertanaya tetapi tidak ada keantusiasan di dalam nada bicaranya.

[BL] The General and His ForensicsWhere stories live. Discover now