17

123 14 0
                                    

Terbawa Suasana dan Kehilangan Kendali, Malam yang Panas
********


"Akhhh....."

Chu He meringis kesakitan ketika dia baru memasukkan ujung batang Xiao Jinli ke dalam lubang miliknya.

"Sial! Kenapa ini terasa sangat sakit!"

Chu He menghentikan gerakannya dan membiarkan semua menggantung di udara.

Dan erangan Xiao Jinli semakin menjadi-jadi. Dia berusaha melepaskan ikatan tali di tangannya. Bahkan pergelangan tangannya semakin terlihat merah.

Melihat kondisi Xiao Jinli semakin parah, bahkan terlihat bahwa nafasnya tersengal-sengal, Chu He semakin panik. Xiao Jinli seperti orang yang kesulitan untuk bernafas. Dia tanpa berpikir dua kali segera melepaskan ikatan tali di tangannya.

Dan baru saja Chu He sedikit melonggarkan ikatan tali terakhir, Xiao Jinli bergerak dan duduk dengan tiba-tiba. Hal itu membuat Chu He yang masih mengangkanginya terjatuh dengan pantat menabrak alas kayu tempat tidur.

"Ah, apa yang kau lakukan bodoh! Kau masih saja suka menyiksa orang!" Umpat Chu He sembari mencoba menyentuh kulitnya yang baru saja menghantam kayu.

"Ah-He maaf!" Xiao Jinli menarik kepala Chu He dan membisikkan kata-kata itu dengan suara yang tertahan dan terdengar sangat berat, seakan suaranya seperti hilang secara perlahan-lahan.

Dan apa yang dilakukan oleh Xiao Jinli selanjutnya adalah hal yang tidak pernah Chu He duga akan terjadi.

Dengan satu gerakan, Xiao Jinli menarik pinggang Chu He. Hal itu membuat kejantanan Xiao Jinli yang masih berada di dalam lubang Chu He benar-benar menerobos masuk sepenuhnya.

"Akkhhhh!!! SAKIT!!" Chu He menjerit kesakitan.

Rasa perih dan nyeri terasa sangat nyata. Dia pernah membaca di buku, bahwa awal berhubungan akan terasa sakit, akan tetapi Chu He sama sekali tidak menyangka rasanya akan seperti di neraka.

Xiao Jinli yang mendengar keluhan  Chu He sedikit mendapatkan kesadarannya. Rasa panas menjalar di seluruh tubuhnya. Yang paling parah berada di kejantanannya. Itu sangat menyiksa dan membuatnya sangat menderita.

"Apakah sakit? Maaf?"

Dan Chu He yang mendengar suara berat Xiao Jinli segera melihat tepat ke arah mata pria itu.

"Ya. Itu sangat sakit. Bisakah kau melakukannya dengan lebih pelan?"

Mereka berdua terlihat seperti sedang melakukan percakapan biasa. Seakan Chu He sedang memintanya untuk membelikannya makanan. Xiao Jinli merasa sedikit tersentuh. Dia tidak ingin melihat Chu He merasa tidak nyaman, akan tetapi nalurinya mengatakan tidak. Bahkan tubuhnya menolak untuk mengikuti kata hatinya.

Beberapa saat kemudian, mereka berdua terdiam tanpa mengeluarkan kata-kata. Xiao Jinli berusaha sangat keras untuk melakukan hal itu tanpa membuat Chu He kesakitan. Hingga kesadarannya sedikit demi sedikit lenyap. Bahkan Chu He yang pada awalnya merasa kesakitan, entah bagaimana, dia mulai mengikuti suasana.

Racun Afrodisiak itu menulari dirinya. Dan tanpa Chu He sadari, sebenarnya dia juga ikut menghirup gas itu ketika mereka melewati lorong. Akan tetapi dosis yang dia hirup sangat kecil karena dia pernah meminum banyak racun ketika dia mempelajari racun dan juga banyak penawar yang tidak kalah banyaknya dari jumlah racun yang diminum. Itupun karena pada awalnya dia tidak sengaja terjerumus ke dalam dunia medis dan racun. Coba ikut dengan Chuchu selama setengah hidupmu, dan kau akan tahu seberapa banyak bahaya yang bisa adik perempuannya itu datangkan.

Kembali ke dalam ruangan.

"Ah-He, maafkan aku. Aku sudah sampai pada batas ku!" Nafas Xiao Jinli terputus-putus. Begitu pula dengan Chu He.

"Jinli, aku..... Aku.... Akhhh... Panas.... Akkhhhh.... Sial! Lebih cepat!" Chu He mengumpat dan mulutnya menceracau semakin tidak jelas.

Dan kemudian suara Chu He teredam oleh ciuman Xiao Jinli yang langsung membungkam mulutnya. Ciuman itu membuat suasana semakin panas.

Satu persatu pakaian yang mereka kenakan benar-benar terlempar ke bawah tempat tidur. Cahaya lilin di ruangan itu semakin memudar dan akhirnya padam. Dan tergantikan dengan cahaya bulan yang menerobos melalui celah-celah dinding rumah.

Malam di sekitar mereka benar-benar sunyi. Hanya ada suara erangan dan desahan. Dan jangan lupakan suara kulit yang saling beradu.

"Ah-He, maafkan aku! Akkhhhh!!"

Dan ronde pertama baru selesai dengan Xiao Jinli yang orgasme. Akan tetapi itu tidak sampai di situ. Kejantanan Xiao Jinli kembali menegang. Dan dia sama sekali tidak menarik keluar miliknya.

Dia membalikkan tubuh Chu He untuk membelakanginya. Dan dia kembali mendorong masuk dan keluar miliknya. Chu He yang sudah kehilangan kesadaran dan rasionalitas, terbawa ke dalam suasana yang erotis.

"Akkhhhh!! Terlalu dalam! Terlalu dalam!! Akkhhhh!!"

Xiao Jinli memeluk erat-erat tubuh Chu He. Xiao Jinli mencium pundak dan leher Chu He. Dia meninggalkan bekas ciuman dan beberapa gigitan di sana.

Chu He menolehkan kepalanya ke belakang dan dia mencari kepala Xiao Jinli dan kemudiam melumat bibir pria itu. Dorongan Xiao Jinli semakin cepat dan dalam. Hingga membuat Chu He mengerang nikmat di sela-sela ciuman mereka.

Hingga hampir pagi mereka melakukan hal itu tanpa berhenti.  Akan tetapi efek Afrodisiak pada Xiao Jinli belum lenyap. Mereka tertidur karena kelelahan. Dan ketika bangun, hari sudah hampir tengah hari. Yang pertama bangun adalah Xiao Jinli. Akan tetapi dia segera kembali memeluk Chu He dan mencium setiap sudut wajahnya.

Chu He yang terkena hanya sedikit racun itu sudah selesai dari awal. Dia terkejut begitu Xiao Jinli melakukan hal itu kepadanya. Dia ingin menolak, akan tetapi dia tidak tahu bagaimana cara melawan pria itu. Dia masih dalam keadaan setengah sadar.

Jujur saja, dia sangat lemah dan lelah dengan tubuh yang baru saja terkena racun sekaligus menawarkan racun. Dan bahkan hampir setengah dari malam dia habiskan dengan bercinta dengan pria yang masih menggerayangi tubuhnya dengan intim ini.

Ketika Chu He akan mengeluarkan kata-kata, tiba-tiba mulutnya sudah di tutup dengan bibir Xiao Jinli. Dan pada akhirnya mereka kembali berperang di siang hari.

Xiao Jinli membuka kedua kaki Chu He dan mulai memainkan adik kecil pria itu. Chu He tidak bisa tidak mengerang dan merasakan kesenangan dari hal yang dilakukan Xiao Jinli itu.

Dan kemudian satu jari masuk ke dalam lubangnya, mendorong keluar masuk. Dan kemudian bertambah menjadi dua jari, tiga jari, dan akhirnya kejantanan Xiao Jinli yang sudah mengeras masuk dan kembali menerobos.

Suara erangan kembali terdengar. Kedua kaki Chu He terangat dan mengunci di sekitar pinggang Xiao Jinli. Membuat dorongan Xiao Jinli semakin dalam. Bahkan mereka tidak hanya bercinta di atas tempat tidur, lantai, yang untungnya sudah di bereskan oleh Chu He semalam, menjadi salah satu tempat mereka berdua melakukannya.

Sore harinya, Xiao Jinli kembali pingsan dan tertidur setelah orgasme berkali-kali. Bahkan Chu He merasa perutnya penuh. Dan bagian bawah tubuhnya benar-benar sakit. Chu He benar-benar sangat lelah. Ini benar-benar hal paling melelahkan seumur hidupnya.

Mereka berdua akhirnya tertidur.

**********

[BL] The General and His ForensicsWhere stories live. Discover now