12

89 15 3
                                    

Memulai Penyelidikan
***********

"Dimana?"

Seorang pria paruh baya tiba-tiba datang dan melewati kerumunan di depan pintu masuk penginapan. Secara spontan, Chu He dan Xiao Jinli melihat ke arahnya.

"Apakah itu bangsawan Gu?" Chu He bertanya.

"Ya. Itu dia." Xiao Jinli menjawabnya dan kemudian kembali menyesap tehnya.

"Pantas. Auranya sebagai seorang bangsawan langsung terlihat. Tetapi, bagaimana kau yakin jika itu adalah bangsawan Gu? Bisa saja itu adalah orang lain yang mungkin adalah pemimpin pengadilan atau semacamnya."

"Tidak. Aku yakin itu dia karena aku pernah melihatnya di acara ulang tahun janda permaisuri." 

"Cih, keluarga kerajaan memang berbeda. Kasus ini mungkin tidak akan di selesaikan dengan mudah." Chu He kembali meminum tehnya hingga hanya menyisakan cangkir kosong di atas meja.

"Apa kau mau kacang kenari?" Xiao Jinli mendorong sebungkus kacang kenari yang ternyata masih hangat ke depan Chu He.

Chu He menatap Xiao Jinli dan kemudian kacang kenari itu. Dia merasa mual ketika melihat kacang kenari dan mendorongnya kembali ke arah Xiao Jinli yang segera menyingkirkan makanan kesukaannya itu ketika melihat reaksi  Chu He.

"Apakah kau tidak menyukai kenari? Bukankah kacang kenari sangat enak." Xiao Jinli menyebunyikan kacang itu di bawah meja, itu juga agar dia dengan mudah bisa memakannya.

"Bukan hanya tidak suka. Itu sangat menjijikkan. Bukankah itu terlihat seperti kau sedang memakan otak manusia." Chu he buru-buru menuang teh dan meminumnya untuk menghilangkan mual.

"Akan kuingat. Jadi makanan ringan apa yang kau sukai?" Xiao Jinli menanyakan hal itu sembari memasukkan kacang kenari yang sudah dia kupas ke dalam mulutnya.

"Semuanya kecuali kacang kenari, sayur yang difermentasi tanpa di olah, obat, makanan yang berbau menyengat.." Dan Chu He menyebutkan semuanya dengan mudahnya.

Di sisi lain, walaupun dia terlihat santai dan tidak peduli, Xiao Jinli diam-diam mencatatnya di dalam otak dan hatinya. Dia akan mengingatnya dan mencoba menghindari makanan-makanan itu ke depannya.

Beberapa orang di sekitar tempat Xiao Jinli dan Chu He berada terheran-heran dengan tingkah kedua orang itu. Di sana ada orang yang sedang meributkan putra tertua bangsawan besar Gu yang sudah menjadi mayat, akan tetapi kedua pria itu sedang asik berbincang santai. Bahkan membicarakan hal yang terdengar sangat remeh, makanan.

"Apakah menurutmu ini adalah kasus balas dendam atau pembunuhan yang asal lewat?" Xiao Jinli bertanya.

"Aku tidak tahu. Aku hanya melihat mayat pemuda itu sekilas. Jadi aku belum bisa memastikan apakah pemuda itu dibunuh dengan cara seperti apa. Jadi jangan tanya kepadaku."

"Ah-Xuan, apakah kau tertarik dengan kasus ini?"

"Tidak. Bukankah itu akan semakin merepotkan Jenderal Xiao jika kau memaksa untuk ikut serta dalam penyelidikan ini. Kita hanya orang biasa yang menumpang singgah. Jadi jangan terlalu mencampuri urusan orang lain." ketika Chu He mengatakan hal itu, wajahnya terlihat sangat tidak meyakinkan. Dan Xiao Jinli tahu maksudnya.

Xiao Jinli tertawa. Akan tetapi dia sama sekali tidak melanjutka pertanyaan itu. Mereka berdua kembali mengamati keadaan. 

Para petugas yamen berdatangan dan segera menyelidiki tempat itu dengan seksama. Bahkan para tamu yang kamarnya berdekatan dengan kamar tuan muda Gu semuanya di interogasi. Bahkan Xiao Jinli dan Chu He tidak luput dari interogasi.

[BL] The General and His ForensicsWhere stories live. Discover now