1. Permulaan

61.6K 3.8K 4
                                    

Prilly POV

Setelah keluar dari ruangan dosen aku segera menelpon Al temanku. Semoga dia bisa membantuku dalam tugas akhir ini.

Entah mengapa aku ingin sekali mencari tau kehidupan seorang bad boy. Sebagai calon psikolog aku harus mengetahui kehidupan mereka.

"Halo Al? Lo dimana? Ketemuan di cafe biasa sekaranggggg"

"....."

"Harus bisa Al Ghazali! Pokoknya gue gak mau tau harus!" Aku menutup telpon ku lalu tersenyum senang, Al pasti datang menemuiku.

Aku berjalan menuju mobilku lalu segera pergi menuju cafe tempat biasa kami berkumpul.

---drugs---

"Hai Allll" Aku menghampiri Al lalu duduk didepan nya. "Tuhkan lo pasti dateng" Aku berbicara sambil mengambil kentang goreng milik nya.

"Ya iya lah, kalo gue gak dateng lo pasti bakal ngamuk berhari-hari. Ada apaan ngajak ketemuan?" Dia berbicara padaku sambil menatapku sebal, aku hanya tertawa mendengarnya.

"Prilly serius, gue gak punya banyak waktu"

"Hahaha, iya-iya, sorry deh Al" Aku meminum green tea-ku lalu melanjutkan pembicaraan kami. "Jadi, gue udah bilang Pak Dosen soal tugas akhir, dan dia setuju Allll"

"Terus? Gitu doang?" Dia meremehkanku, lalu memainkan IPhone nya, ih dasar belagu.

"Ih Allll! Jangan mainin hp mulu! Gue mau minta tolong nih sama lo" Aku mengerucutkan bibir lalu menatapnya lagi.

"Minta tolong apa?" Dia menyimpan IPhone nya lalu menatapku serius.

"Temenin ke Raises Club nanti malem"

"Apa? Ngapain kesana? Nggak lo gak boleh kesana!"

"Tapi kalo gak disana gue gak akan bisa cari orang yang bisa gue analisi Allll" Aku menatapnya sambil memohon "Ayolah Allll" Tambahku padanya.

"Nggak Prill, itu tempat bahaya, bukan buat cewek kaya lo" Dia menatapku serius.

"Makanya gue ajakin lo, jadi lo jagain gue. Ayolah Al demi tugas akhir nih" Aku menatapnya lagi, memperlihatkan puppy eyes andalanku.

"Nggak Prilly!"

"Al? Lo kok jahat sih?"

"No!"

"Okay kalo gitu gue bakal pergi sendiri nanti malem!" Aku berdiri lalu pergi meninggalkannya, katanya sahabat tapi gak mau bantu. Huh.

"Iya-iya! Nanti malem jam 9 gue jemput" Aku membalikan badan lalu berjalan kearahnya. "Makasih Alllll" Aku memeluknya "Sampai ketemu nanti malam, bye" Aku berlari keluar cafe sambil melambaikan tanganku pada Al.

---drugs---

Aku memoleskan sedikit make-up pada wajahku, yang aku tau pergi ke club seperti ini harus berdandan cantik.

"Prill, hati-hati ya lo ke club kaya gitu" Mila sahabatku berbicara sambil berbaring diatas kasur kami, Aku dan Mila memang tinggal berdua disini, dirumah Mila.

"Iya Mil, udah santai aja gue kan udah gede" Aku memoleskan lipstick merah sambil menjawab ucapan Mila.

"Lo emang udah gede, tapi kelakuan lo kaya bocah" Mila melemparkan bantal ke arahku lalu berdiri dibelakang ku.

"Ih Mila, nanti belepotan!" Aku memakai wedges ku lalu berdiri lagi di depan cermin.

"Gak menor kan?" Aku bertanya pada Mila, hari ini aku memakai dress pendek diatas lutut berwarna hitam, rambut aku ikat seperti buntut kuda, ku pikir ini pas.

"Kalo ke club sih pas, seksi" Ujar Mila padaku. "Hati-hati Prill, disana bukan tempat orang-orang baik" Mila mengingatkanku lagi, ini sudah lebih dari 3 kali dia berbicara padaku.

"Iya Mila ku sayangg! Udah ya gue pergi dulu kayaknya Al udah didepan, byee" Aku mencium pipinya lalu keluar kamar.

---drugs---

DRUGSWhere stories live. Discover now