17. Ali's Family

45.8K 2.7K 24
                                    

Author POV

"Alll, lo pergi sekarang! Gue bilang pergiii!" teriak Prilly histeris, ia memeluk Ali berusaha mencegah Ali untuk melayangkan pukulan nya lagi pada Al. Al tersenyum sinis kemudian menatap Ali dengan tatapan tajam nya, "Liatin tuan Syarief, gue bakal ngancurin lo!" ucap Al tajam kemudian meninggalkan Ali dan Prilly. Prilly menangis sesenggukan kemudian memeluk Ali erat, "Kenapa kamu harus mukul dia sih Li? Kamu jangan ikut-ikutan kasar gitu" ucap Prilly dengan suara bergetar. Ali tersenyum tipis kemudian mengusap puncak kepala Prilly dan menangkup pipi Prilly dengan tangan nya, "Maaf tadi aku lost control, aku gak suka kamu dipegang-pegang sama dia. Aku mau kamu jauhin dia Prill" ucap Ali terdengar tegas. Prilly mengangguk kemudian memeluk Ali erat, "Aku khawatir liat kamu berantem. Aku bakal jauhin Al, dia jahat sekarang" ucap Prilly terdengar manja, Ali tersenyum kemudian mencubit pipi Prilly gemas.

"Mandi gih bau" kata Ali sambil mengusap pipi Prilly, "Ih walaupun aku belum mandi aku wangi tau" Ali terkekeh geli kemudian mengusap kepala Prilly, "Iya iya kamu wangi sampe bikin aku ketagihan sama wangi kamu" Ali tersenyum menampilkan deretan gigi nya kemudian memeluk Prilly, mencium aroma leher Prilly. "Tuh kan kamu wangi" Prilly terdiam, kupu-kupu seakan kembali berterbangan dari perut nya, "Ali gombal" ucap nya sambil menahan senyum, Ali tertawa kemudian melepaskan pelukan nya, "Udah sana mandi" Prilly mengangguk kemudian mencium pipi Ali cepat, "Jangan pulang dulu ya sayang"

---drugs---

"Kita mau kemana sih Li?" tanya Prilly. Ali tersenyum, "Aku mau ngenalin kamu sama keluarga aku" jawab Ali santai.

"Apa? Keluarga kamu?" balas Prilly tak sabar, Ali mengangguk kemudian mengusap puncak kepala Prilly. "Tenang aja kali keluarga aku gak gigit kok" Prilly mendengus, "Bukan itu maksudnya sayang, tapi kan aku deg-degan"

"Santai aja sayang, keluarga aku itu baik sama kaya aku" kata Ali sambil menjawil pipi chubby Prilly.

"Kebiasaannnnn!"

Tak lama mobil Ali berhenti disebuah pekarangan rumah, Prilly menarik napas nya kemudian menggenggam tangan Ali lembut, "Nanti jangan jauh-jauh dari aku ya" Ali tersenyum, "Iya sayangku"

Ali membukakan pintu untuk Prilly kemudian menggandeng Prilly untuk masuk kedalam rumah nya.

"Mamaaa" teriak Ali seperti anak kecil, ditariknya tangan Prilly untuk masuk ke dalam ruang keluarga rumah ini.

"Eh Ali, kenapa jam kesini udah pulang?" tanya Resi, kemudian pandangan nya mengarah kepada perempuan mungil yang berada di samping putra nya itu.

"Kenalin mah, ini Prilly, pacar Ali" jelas Ali seperti mengerti tatapan mama nya itu, Prilly tersenyum canggung kemudian meraih tangan Mama Ali bermaksud memberi salam, "Saya Prilly tante" jawabnya singkat.

Resi tersenyum kemudian merangkul Prilly, "Kamu cantik sekali, pantesan Ali suka" Prilly tersipu malu kemudian kembali menyunggingkan senyumnya.

"Ali udah makan?" tanya Resi kepada putra kesayangannya itu.

"Belum mah, makanya kita kesini buat makan siang"

"Yaudah yuk kita makan, kamu panggil Kaia gih, mama sama Prilly siapin makan siang buat kalian" Ali mengangguk kemudian menatap Prilly sebentar, "Masak yang bener ya sayang" ucap Ali kemudian mencium pipi Prilly singkat.

Prilly terkejut, pipi nya memerah, sedangkan Resi hanya tersenyum melihat kelakuan anak nya itu. "Udah yuk Prill temenin tante siapin makanan" ajak Resi.

"Iya tante yuk"

---drugs---

"Kaiaaaaa!" teriak Ali kemudian membuka pintu kamar Kaia tanpa permisi.

DRUGSWhere stories live. Discover now