16. Hanya Kamu

43.8K 2.6K 7
                                    

Prilly POV

Aku mengerjapkan mataku berkali-kali, yang aku rasakan sekarang hanyalah mata yang membengkak efek dari menangis semalaman. Ali ya Ali, aku benar-benar merindukan nya, aku benar-benar membutuhkan nya.

Aku bangun dari tempat tidur ku, merenggangkan otot-otot ku lalu melirik kesebelah ku. Mila tidak ada, kemana dia? Pagi-pagi sudah hilang begini.

"Mil dimanaaa?" aku berteriak memanggil namanya namun tak ada sautan dari suara nya. Gadis itu selalu seperti itu, menghilang tiba-tiba saat masalah menimpanya.

Aku bangun dari tempat tidur kemudian mencuci muka ku dan mensikat gigiku, aku melihat pantulan wajah ku dicermin. Benar-benar hancur. Mata membengkak, hidung memerah, benar-benar Prilly yang kacau. Aku mengikat rambutku asal lalu memutuskan untuk membuat sarapan.

Aku berjalan menuruni tangga sambil sesekali menguap, pikiran ku tiba-tiba melayang kepada Ali, aku ingat saat dia tiba-tiba datang sambil membawa bunga. Ali kangenn!

Aku mengambil setangkup roti kemudian membakarnya disebuah alat pembakar roti. Aku termenung, sebenarnya Ali dimana? Dia lagi apa? Apa dia sakit? Atau dia sengaja menghindar dariku? Pertanyaan-pertanyaan itu terus mengiang di otakku.

"Li dimana sih? Aku kangen sama kamu" aku bergumam irih, aku benar-benar merindukan nya, merindukan semua yang ada pada dirinya.

Tak lama, aku merasakan sebuah tangan kokoh melingkar dengan sempurna di pinggangku. Dagu nya menempel pada bahuku, "Aku juga kangen kamu Prill.." Aku menoleh, suara yang benar-benar aku rindukan, aroma parfume yang selalu membuatku ketagihan, dan sentuhan itu. Sentuhan lembut yang membuat jantungku maraton saat ini juga.

---drugs---

Ali POV

Aku menatap tubuh indah itu, tubuh mungil yang aku rindukan. Aku terkekeh geli melihat kelakuan nya di pagi hari dan sepertinya dia belum menyadari keharidanku disini.

Sebenarnya aku bisa disini karna Mila, ia sempat memarahiku karna membuat Prilly sedih tapi dengan 1001 cara akhirnya aku bisa masuk ke rumah ini melihat bidadariku.

"Li dimana sih? Aku kangen sama kamu" gumaman itu, gumaman yang keluar dari mulut manis nya, ternyata dia merindukan ku. Aku menjulurkan tangan ku, melingkarkan tanganku pada pinggang gadisku ini, "Aku juga kangen kamu Prill" aku berbisik tepat di telinga nya. Dia menoleh ke arahku, ia melihatku sendu, sunggu gadisku ini sangat berantakan.

Aku membalikan tubuh nya sehingga menghadapku lantas memeluk nya erat, "Aku kangen Prill"

---drugs---

Author POV

Ali memeluk tubuh Prilly erat, pikiran nya saat ini hanya ia rindu Prilly. Tak ada lagi pikiran-pikiran negatif yang mengganggu otak nya, hilang seketika.

"Li? Ini kamu? Kamu kemana aja? Kenapa pergi?" Prilly berkata sendu sambil menatap Ali dalam.

Ali tersenyum tipis kemudian menghapus air mata gadis nya itu, ia menangkup kedua pipi chubby Prilly mengusap nya lembut dengan ibu jari tangan nya. "Li aku kangen" Prilly memeluk Ali lagi, menyalurkan rindu nya, ia sadar bahwa ia sangat ketergantungan dengan ada atau tidak ada nya pria itu.

"Aku tau Prill, maafin aku gak ngabarin kamu" Ali mengusap punggung Prilly lembut, "Kamu gak sakit kan? Aku khawatir Li" Ali tersenyum, ternyata gadis nya itu sama-sama merindukan nya.

"Aku gakpapa sayang" jawab Ali lembut, ia melepas pelukan Prilly kemudian menatap gadis nya itu lembut, "Aku sayang banget sama kamu Prilly" ucap Ali lembut namun penuh penekanan. Prilly diam, bibirnya menyunggingkan senyum, "Kalo kamu sayang aku, kamu kemana kemarin? Kenapa gak ngabarin aku? Ada apa sih Li?" air mata Prilly kembali jatuh, dengan cepat Ali menyeka air mata itu, ia benar-benar tak ingin melihat gadisnya menangisi dirinya.

DRUGSWhere stories live. Discover now