14. Hurt

44.8K 2.6K 23
                                    

Author POV

"Lo dijemput Kevin kan Mil?" Ujar Prilly, kini ia sedang memoles wajah nya di depan cermin.

"Iya bareng Kevin, lo udah selesain tugas akhir? Deadline nya tingga 1,5 bulan lagi Prill" Ujar Mila menjelaskan, Prilly diam sebentar, "OMG! Belum kelarrr! Gue belum tau latar belakang Ali, gue belum bisa ngerubah Ali, gimana dong Mil gimanaa?!" Ujar Prilly histeris.

Mila menutup telinga nya, "Berisik Prilly! Makanya jangan pacaran mulu lo, bener kan kata gue lo pasti suka sama Ali" Ujar Mila sambil menjulurkan lidah nya.

"Hihi, cinta itu gak mandang siapa-siapa nya tauuu. Yaudah lah gue mau ke kampus dulu" Mila memutar matanya jengah mendengar ucapan Prilly. "Udah buruan pergi sanaaa!"

Prilly memakai converse biru nya lalu meraih tas punggung nya. "Ini juga mau pergi keless. Gue duluan ya Mill" Prilly mencium pipi Mila lalu berjalan keluar dari kamarnya.

Prilly berjalan keluar rumah nya, saat ia membuka pintu, berdiri seorang lelaki tersenyum sambil menatap nya.

"Mau berangkat Prill?" Prilly hanya mengangguk tak berniat menjawab pertanyaan lelaki itu, terngiang kembali ingatan beberapa hari lalu di pikiran nya.

"Mau bareng?" Ujar lelaki itu lagi, Prilly mendongak, "Gue berangkat sendiri aja, duluan Al" Prilly berjalan melewati Al namun tangan nya ditahan oleh Al.

"Gue minta maaf Prill" Ucap Al pelan, Prilly melepaskan tangan nya dari genggaman Al, "Gue udah maafin lo" Ujar nya lalu kembali berjalan menuju mobil nya.

Al kembali menjegat Prilly, lalu menggenggam kedua tangan Prilly, "Maafin gue Prill" Ucap nya pelan.

Prilly menatap Al, ucapan Al tentang dirinya kembali terputar dengar jelas di otak nya. Prilly melepaskan tangan nya dari genggaman Al, "Omongan lo bikin hati gue sakit Al" Ucap Prilly sarkatik, air mata keluar dengan cepat dari pelupuk matanya.

"Maafin gue Prill, gue bener-bener gak ngerti kenapa gue ngomong gitu" Ucap Al menjelaskan.

"Udah Al gue gak mau ketemu sama lo dulu" Prilly menghapus air matanya kasar, "Lepasin tangan gue Al" Ucap Prilly sambil berusaha melepaskan tangan nya dari cengkraman Al.

"Gue gak akan lepasin sebelum lo maafin gue" Ujar Al pelan, "Please Al gue mau ketemu dosen" Ujar Prilly memelas, Al menggeleng enggan melepaskan tangan nya dari tangan Prilly.

"Fine gue maafin lo!" Ujar Prilly, air mata mengalir deras di pipi nya.

"Gue tau lo belum ikhlas Prill"

"Udah Al gue mau kuliah! Gue juga udah maafin lo!" Pekik Prilly sambil menangis sesenggukan.

"Gue minta maaf Prill! Minta maaf!" Bentak Al, Prilly menunduk, Al membentaknya lagi.

"Lo cuma berani sama cewek ya?" Prilly mengangkat wajah nya, Ali berdiri disampingnya sambil menatap Al tajam.

"A..li?" Ucap Prilly terbata, Ali melepaskan cengkraman Al pada Prilly, refleks Prilly bersembunyi dibalik tubuh jangkung Ali.

"Lo gak usah ikut campur urusan gue sama Prilly" Ucap Al tajam berusaha memendam emosi nya.

"Prilly cewe gue dan lo udah bikin dia nangis, dia urusan gue sekarang" Ucap Ali tak kalah tajam.

"Gue sama Prilly berantem gara-gara lo brengsek!" Al menunjuk wajah Ali, emosi mulai menguasai tubuhnya lagi.

"Gara-gara gue? Lo sendiri yang buat masalah ini" Ucap Ali tenang namun tajam. Al diam tak membalas perkataan Ali, dia harus menahan emosi nya, jika dia emosi sekarang Prilly benar-benar tidak akan kembali ke pelukan nya.

DRUGSWhere stories live. Discover now