9. PMS

48.2K 2.9K 9
                                    

Author POV

"Morning Prilly" Prilly mengerjapkan mata nya saat mendengar suara berat itu.

"Pagi my chubby" Ucap suara berat itu lagi.

"Hmm" Ucap Prilly bergumam. "Nanti ah Mil masih ngantuk" Lanjut Prilly sambil memeluk guling lalu kembali menarik selimut nya.

"Ini gue Ali, bukan Mila" Ucap suara berat itu. "Ah gak usah boongin gue Mila" Ucap Prilly lagi.

"Ini gue sayang, Aliando Syarief." Ucap Ali sambil berbisik tepat di telinga Prilly.

"Bo--- Aliiii?! Ngapain lo dikamar gue?!" Prilly refleks berteriak lalu menarik selimut nya. Ia mengecek seluruh pakaian nya, ah masih lengkap, ucap Prilly dalam hati.

"Gue gak ngapa-ngapain lo kali, selamat pagi sayang" Ucap Ali lalu mencium kening Prilly lembut sambil memberikan nya setangkai bunga mawar merah.

"Makasih bunga nya" Prilly mengambil bunga mawar merah dari tangan Ali, pipi nya sudah memerah seperti kepiting rebus.

"Ngapain lo pagi-pagi kesini? Mila mana?" Tanya Prilly.

"Gue sengaja pengen bangunin lo, rencana nya sih biar dapet morning kiss" Jawab Ali lalu mengedipkan matanya pada Prilly.

"Ih Ali mesum ahh!! Mila manaa?"

"Mila udah gue suruh keluar, sama Kevin kali" Ucap Ali seadanya. Matanya mengedarkan pandangan pada seisi kamar Prilly.

"Kevin? Dia temen lo?"

"Iya temen gue. Pas kan Mila sama Kevin. Lo sama gue" Ucap Ali sambil tertawa.

"Mau lo doang" Jawab Prilly lalu berjalan menuju kamar mandi.

---drugs---

Ali masih menunggu di kamar Prilly, dia berbaring di kasur Prilly sambil memainkan IPhone nya.

"Aliiiii!!! Lo keluar sekarang dari kamar gueee!!" Teriak Prilly, ia mengira bahwa Ali sudah keluar dari kamar nya.

"Waw, seksi banget" Ujar Ali. Tubuh mungil Prilly hanya tertutup oleh handuk tipis yang membuat Ali makin 'tertantang'.

"Aliii! Keluar lo sekarang jugaaa!!!!!" Teriak Prilly lagi.

"Sttt, berisik sayang" Ali menghampiri Prilly lalu berdiri tepat dihadapan Prilly.

Jantung Prilly berdegup kencang, posisi nya dan Ali sangat tidak nyaman, ditambah tatapan mata hitam Ali sangat menusuk Prilly.

"Lo mundur gak?" Ujar Prilly sambil mundur satu langkah, tangan nya memegang handuk yang membalut tubuh indah nya.

Ali tidak menjawab, ia ikut maju satu langkah, bahkan dua langkah. Kini jarak mereka sangat dekat, hembusan nafas Prilly pun sudah terasa oleh Ali.

"Li mundur!" Ucap Prilly panik, tatapan tajam nya tidak berfungsi kepada seorang Ali.

"Lo gak bisa kemana-mana sekarang" Ucap Ali santai, tangan nya memeluk pinggang Prilly, mengunci tubuh Prilly agar tidak bisa bergerak kemana-mana.

"Kalo lo macem-macem gue teriak!" Ucap Prilly mengancam.

"Satu macem aja. Gak macem-macem" Ali menatap bibir tipis Prilly, sangat menggoda. Leher jenjang Prilly ingin ia lahap sekarang juga.

Ali mendekatkan wajah nya pada wajah Prilly, hidung nya sudah bersentuhan. Tak membuang waktu Ali langsung mencium lembut bibir tipis milik Prilly. Ali mulai melumat bibir Prilly lembut, sangat lembut.

Prilly hanya diam, otak nya ingin memberontak, ingin menjauh, tapi tubuh nya tidak sinkron dengan otak nya. Tubuh nya tidak menolak sama sekali, perlahan Prilly mulai membalas ciuman Ali, tangan nya refleks ia kaitkan pada bahu Ali.

DRUGSWhere stories live. Discover now