10. Tatjiana Saphira

43.7K 2.6K 3
                                    

Author POV

Bandara Soekarno Hatta
09.00 pagi.

Kevin mengedarkan pandangan nya, suasana riuh di bandara membuatnya bingung mencari orang yang dia jemput.

Sudah hampir satu jam ia menunggu sambil memegang papan bertuliskan 'Tata, Belanda'.

"Kevinnnnn!!" Suara nyaring terdengar ditelinga Kevin, seorang wanita berkulit putih, tinggi, dengan rambut bergelombang menghampiri nya lalu memeluk nya dengan erat.

"Eh..eh" Ujar Kevin lalu melepaskan pelukan wanita itu.

"Ini gue Kev, Tata!" Ujar wanita itu lalu tersenyum senang.

"Tata? Tatjiana?" Ujar Kevin bingung. Masa iya ini Tata? Tata gak secantik ini. Batin Kevin.

"Iya Kevin Juliooo! Ini Tata, Tatjiana Saphira sahabat lo!" Jawab Tata bersemangat.

"Tataaa?! Gue kangen sama lo! Lo jadi cantik ya sekarang" Ujar Kevin lalu memeluk Tata erat.

"Bisa aja lo, iya lah gue kan puberty. Gue berubah di Belanda Kevvv" Jawab Tata lalu melepaskan pelukan nya. "Ali mana?" lanjutnya.

"Oh iya, gue belum sempet ngasih tau Ali kalo lo balik, biar surprise gitu." Jawab Kevin, lalu mereka berjalan bersama menuju arah parkiran.

"Boleh deh boleh, gue kangen banget sama Ali, pasti dia tambah ganteng, kece, keren. Ahhh!" Ujar Tata sambil membayangkan wajah Ali, gue kangen lo Li.

"Yaudah deh nanti malem kita temuin Ali" Ujar Kevin dan dijawab anggukan semangat Tata. lalu mereka masuk kedalam mobil dan melajukan mobil nya keluar dari Bandara.

---drugs---

Al POV

Prilly, Prilly, Prilly. Setelah kejadian itu aku benar-benar terus memikirkan nya. Apa kabar lo Prill? Lo pacaran sama si brengsek itu? Lo udah diapain aja sama dia? Pertanyaan-pertanyaan itu terus teringiang di pikiranku. Aku merindukan Prilly.

Aku meminum cappuccino-ku lalu kembali menatap layar laptop, pekerjaan ku akhir-akhir ini tidak selesai karena terus memikirkan Prilly. Aku sadar aku menyukai nya, menyayangi nya, bahkan mencintai nya.

"Mau duduk dimana Mil?" Suara Prilly. Ah, pasti halusinasi ku saja, aku memejamkan mata, mungkin otakku butuh istirahat, pikirku.

"Gak ada yang kosong Prill, gimana dong?" Suara Mila. Apa mereka ada disini? Aku mengedarkan pandangan pada sekeliling cafe, dan ternyata itu Prilly. Prilly bersama Mila sedang berada di depan kasir sambil membawa minuman mereka.

Aku tertegun menatap Prilly, hanya beberapa hari tidak bertemu nya saja benar-benar menyiksaku.

"Al?" Suara seseorang mengagetkan ku, aku menatap nya kaget lalu berusaha menampilkan ekspresi seperti biasa lagi.

"Eh, Mil, ngapain disini?" Tanyaku pada Mila. Dia berdiri di depan ku bersama Prilly, Prilly hanya menundukkan kepala nya tanpa menatapku. Apa dia masih takut bertemu denganku?

"Abis shopping sama Prilly, gue sama Prilly boleh duduk disini kan?" Tanya Mila.

"Ya boleh dong, kaya baru kenal aja" Jawab ku seadanya, lalu mereka duduk di depan ku sambil tersenyum. Lebih tepat nya Mila yang tersenyum, bukan Prilly.

"Thank you, ah gila pegel banget gue, dari tadi pagi sampe sore gini gue shopping tapi nemu nya cuma sedikit." Ujar Mila. Sedikit? Kupikir 4 buah paper bag berisi pakaian yang mereka beli sangat banyak.

DRUGSWhere stories live. Discover now