주의 깊은 (16)

229 30 0
                                    

"Satu orang bisa saja membunuh lainnya. Kalau hati sudah tersakiti dan marah, keadaan bagaimanapun bisa terjadi."


(Author ***** POV)

Tak ada seorang adik yang bisa menerima seorang kakak dilukai oleh mereka, para penjahat sekolah. Dimana tidak ada keadilan akan sosok kakaknya, padahal sudah sangat jelas kalau kakaknya punya sedikit kekurangan yang bisa dilihat dari perilakunya juga.

Seokjin tidak bisu, tidak pincang apalagi buta. Apa salahnya sampai satu teman sekolahnya melakukan hal ini?

Ah, ralat. Yang dimaksud bukan teman atau sahabat. Lebih jelasnya adalah seorang musuh besar Kim Taehyung. Dimana dia adalah salah satu manusia yang selalu mencoba mencari titik lemah dirinya. Sudah kalap dan kepala tanggung membuat dia melepaskan tendangan dokang miliknya.

Seung Min terpental ke belakang sampai membentur pohon tak jauh darinya, ada darah keluar dari mulutnya dan itu sangat parah.

"BAJINGAN KAU, KAKAKKU BUKAN BADUT MAINAN MU!"

Taehyung semakin mengamuk dengan suara tak ampun. Beberapa siswa yang melerai masih terus mencoba menahan tubuh Taehyung agar tidak bertindak anarkis lagi. Bukannya pergulatan ini mengasyikan atau seru seperti kelihatannya. Taehyung terlalu bernafsu untuk menghajar Seung Min.

"Taehyung jangan lakukan itu, kau bisa kena masalah. Gegabah hanya membawa petaka," ucap salah seorang menahan tubuh Taehyung sedikit susah. Dia lebih pendek, justru dia sedikit dekat dengan Taehyung di lingkungan sekolah.

"Iya Taehyung, kau sudah kalap. Jika kau tidak sabar kau bisa saja membuat keadaan semakin parah. Kita obati kakakmu, oke? Semua akan baik saja. Lihat kakakmu itu orang yang kuat," sambung salah seorang demi menjaga ketenangan dan tanpa adanya kerusuhan lagi seperti janjinya pada kepala sekolah.

Ini turnamen lomba, pastinya ada guru olahraga yang mengawasi pertandingan. Tak ayal dia juga ikut melerai dua anak siswa yang sedang bergelut. Kecuali Seokjin yang terus berusaha mengelap darah dari hidungnya secara menyedihkan saat kedua air matanya turun dan isakan tertahan lantaran menangis.

"Dia sudah menyakiti kakakku, bagaimana mungkin aku akan membiarkan nya YAAAAKKK!" Gertak Taehyung kembali, langkah kaki masih di tahan sangat kuat. Entah emosi belum reda atau memang sekarang Taehyung menyimpan dendam kesumat.

Rasanya tidak akan puas kalau tidak membuat Seung Min tidak sadarkan diri, ingin membuat wajahnya bonyok parah sampai tak berbentuk lagi. Untuk bisa mencapainya saja Taehyung sedikit beradu argumen dengan lainnya. Walau dia sudah di tahan oleh guru penjaskes secara tegas dan lugas.

"Taehyung dengarkan bapak. Bapak akan urus masalah ini, kau sebaiknya ikut bapak. Nanti, bapak akan bawa kakakmu ke UKS. Biarkan perawat UKS yang merawatnya disana," ucap Han Kang final.

Dia tidak ingin siswanya terkena skandal kekerasan. Di satu sisi Seung Min sempat menantang Taehyung tapi tidak jadi karena dadanya terasa sangat sakit dan ngilu. Apakah tulang rusuknya patah?

Bisa saja kalau Taehyung memberikan tendangan kedua kalinya jika dia mau. Dia bisa memberikan hal itu begitu senang hati, api amarah terus ber-korbar saat dia melihat kalau Seokjin bangun secara lemas dan darah masih mengotori bagian dua lubang hidungnya.

"TIDAK! AKU INGIN MENGHAJAR DIA, BERANINYA MANUSIA BIADAB ITU SAKITI KAKAKKU!" Taehyung tidak berhenti berkata kasar. Dia berhak lantaran dia benar. Seseorang biadab sudah melakukan kesalahan besar pada orang yang bukan murid sekolah ini. Bukankah hal itu sangat buruk?

Walau begitu, peraturan tetap saja peraturan. Guru disana mencoba mencegah ketegangan diantara keduanya meskipun akan ada kata mustahil nantinya. "Taehyung, kau tidak boleh begitu. Akan ada selalu ada jalan tengah untuk masalah ini. Kau tenang saja, sekolah akan memberikan hukuman yang pantas untuk Seung Min," ujar guru Hang atas segala nasihat dia berikan.

Gwenchana Hyung (Brothership from Taehyung and Seokjin) [END]✓Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz