최음제의 집과 저편에서 사람들은 슬퍼한다 (19)

226 25 7
                                    

"Tidak ada penyesalan untuk memulai segalanya. Meski di belakangnya adalah kepahitan semata."

(Author **** POV)

Demi keselamatan adiknya, Seokjin mengorbankan seluruh kebenaran itu. Tidak takut kalau di masa depan akan ada hal lebih jahat lagi padanya. Di dalam kamar ini dia selalu sendiri, melewati waktu tak pasti baginya.

Dunia ini tidak terkena wabah atau bencana asap. Namun, ia sendiri malah berada disini menunggu kedatangan sang adik. Katanya ada yang meninggal dan untuk itulah Taehyung pergi setelah memberikan pakaian hangat untuk dirinya.

Seokjin dan segala buku kesayangannya, novel cinta dan juga persahabatan yang laku di pasaran saat ini. Seokjin benci hal mistis atau horor. Tidak satu pun dari kedua buku ini akan mampu memberikan dia kesenangan. Duduk di kursi yang sudah lama menemaninya sejak remaja, kedua tangan itu masih tertata rapi memegang buku novel. Lembaran demi lembaran kertas dia buka, setiap bait nya dia baca secara teliti sembari membayangkan kisahnya.

Penulis favoritnya memang pintar, dia menuliskan sebuah cerita keluarga-persaudaraan begitu inspirasi. Alangkah indahnya kalau pemuda aneh menurut kebanyakan orang bisa menjadi tokoh utama dalam cerita. Seorang pahlawan yang begitu membanggakan keluarga juga sanak saudara.

"Kuharap Taehyung juga suka membaca buku ini," ucap Seokjin dalam pandangan mata sedikit sayu. Dia tahu kalau adiknya jarang sekali membaca buku. Minat baca buku saja sulit untuk di tumbuhkan, itulah kenapa Taehyung lebih suka membidik pistol dengan tatapan tajamnya. Seokjin sering melihat bagaimana adiknya lebih pantas menyandang TNI karena keahliannya dalam membentengi dan menyerang.

Timbul keraguan di wajah Seokjin ketika dia tahu kalau kesenangan orang lain tidak selalu sama. Sehabis membaca buku ini Seokjin berjanji akan menaruh buku berukuran sedang ini agar kembali ke tempatnya. Dimana sang adik bisa menemukannya juga kesenangan itu tumbuh sedikit demi sedikit.

Kamar sang adik.

Tempat dimana area ini dia jarang sekali masuk. Sekali masuk Seokjin enggan keluar demi melihat beberapa barang koleksi milik adiknya.

"Pantas saja kalau adikku ini sangat suka pertempuran, bahkan semua mainannya saja sedikit menegangkan," ungkapnya pada diri sendiri. Seokjin dan Taehyung, keduanya punya kepribadian yang sama. Taehyung itu sangat keras kepala sementara Seokjin, dia lebih menjalani semuanya dalam masalah terpendamnya.

Jungkook pernah mengatakan kalau semua yang dia alami adalah sebuah bencana. Seokjin mengerti, ini sangat sulit untuk dilakukan. Lembaran baru dan pemulihan itu semua bagaikan mimpi semata. Apakah ini hanya mimpi semu dan tidak akan berubah selamanya?

Seokjin terpaku akan sebuah lukisan disana. Lukisan bunga buatan sang ibu memang cantik dan terlihat elegan di mata orang. Dulu ibunya adalah seniman hebat bagi dia juga Taehyung sang adik. Semua anak akan bangga atas ibu yang telah membawa mereka ke dunia. Tanpa adanya orang tua anak tidak akan bisa hidup, bernafas saja pasti terasa sangat tidak mampu. Seokjin dan Taehyung, mereka berdua adalah sepasang anak tidak beruntung karena sudah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya.

Menangis ini akan membuat hati yang patah akan lega. Seokjin menilai semua dengan deduktif. Persahabatan, persaudaraan dan juga cinta dari para keluarga.

Suara pintu, seseorang masuk. Tapi Kim Seokjin sama sekali tidak mau pergi dari ruangan ini. Tempat dimana si pemilik bisa saja menemukan dirinya berada di dalam sini. Apakah dia seorang tamu diundang? Ataukah salah satu adik yang tengah ditunggu dalam perasaan dimana dia berjanji di depan makam kedua orang tua agar tidak membuat Taehyung semakin repot akan dirinya yang menyedihkan ini.

Gwenchana Hyung (Brothership from Taehyung and Seokjin) [END]✓Where stories live. Discover now