마음이 아닌 마음에서 만들어지는 맛, 다른 사람보다 우선합니다. (11)

820 75 26
                                    

" Ketika hembusan angin berbisik ketenangan dengarkanlah suara itu, berharap jika jiwa merasa tenang semua masalah terbang dibawa jauh olehnya. Perasaan kalut yang hilang karena hembusannya, aku ingin mencoba..."

- Taehyung –

....................

(Author **** POV)

Meski suasana kembali tenang dengan seorang namja yang duduk disana dengan mata yang sudah sembab. Tubuh yang hanya memakai kemeja putih dengan jas hitam yang sudah disampirkan. Menunggu di sofa ruangan yang sama dengan dia, seseorang yang tengah diperiksa keadaannya. Ia tak menggubris walau percakapan itu terdengar olehnya. Ia mencoba tak peduli dengan salah satu kedatangan orang tersebut, tak berani mengambil resiko yang mungkin bisa saja terjadi seperti tadi.

Beruntung untuknya karena pihak rumah sakit tak memanggil pihak berwajib untuk meringkusnya, dirinya yang membuat kehebohan dan ketakutan. Jungkook sadar ia berbuat kesalahan dengan kerusuhan terjadi, hanya saja mata hatinya terlanjur kalut dengan kemarahan dan dendam pada seseorang. Membuat jiwa mudanya membara murka dan satu pikiran laknatnya muncul untuk membunuh dengan teman mematikannya.

Sepertinya kewarasan namja dengan nama Jungkook itu sudah kembali.

.

.

"Ini keajaiban, kau menjadi pulih tuan Seokjin. Aku harap kau tidak melakukannya lagi, kau tahu hal itu sangat berbahaya." Ucap seorang dokter yang melepaskan stetoskopnya, setelah memeriksa detak jantung dan denyut nadi pasiennya. Dia tersenyum senang dengan pulihnya Seokjin setelah sebuah maklumat dalam dirinya sempat ada untuk melakukan suntik mati karena keadaan si pasien yang tak memungkinkan. Jika saja Jungkook tak melakukan hal gila seperti tadi, bisa dipastikan dokter itu melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.

Sadar atau tidak dokter itu melirik Jungkook yang kini menundukan kepalanya, merenung kesalahannya mungkin.

"Apakah aku akan disuntik lagi?" itu Seokjin, dia mengatakan dengan wajah sedikit takut. Entahlah... mungkin saja ia sudah tak asing dengan benda tajam itu. Ia merasa gugup jika harus mengatakan demikian.

"Tidak, kau tidak disuntik. Kau hanya akan meminum obat yang akan aku berikan, cukup itu saja dan kau akan pulih." Menenangkan dia yang sepertinya gugup, sedikit senang ketika Seokjin mengangguk polos. Sadar jika kondisi jiwanya mungkin agak berbeda, dimana pola pikirnya agak berbeda dari tubuhnya yang sudah dewasa. Seokjin yang terlahir normal harus mengalami trauma, itu yang membuat ia merasa berbeda. dan itu memang kenyataannya, sebuah fakta yang dibeberkan Taehyung yang notebene adiknya.

"Bisanya Tae Tae akan menyuntikku jika aku nakal." Menundukan kepala, Seokjin sepertinya mencurahkan sedikit keganjalan hatinya. dilihatnya tangan yang masih terpasang selang infus. Ia tak ingin mengatakan hal ini, tapi hati kecilnya sudah lelah berurusan dengan benda kecil menyakitkan dan sering membuat ia tertidur itu. itu milik adiknya, Kim Taehyung.

Jungkook yang mendengar dari sana hanya terdiam, ia tak ingin berkomentar. Sadar jika Seokjin mengatakan hal itu pada seorang dokter yang notabene adalah orang lain. Mungkin jika Taehyung mendengarnya, bocah pemilik senyum kotak itu akan marah atau kesal. Ia ingin melindungi namja tertua itu, hingga memilih diam dengan masalah ini.

Sepertinya dokter tersebut tak berani berkomentar. Ia tak punya hak untuk mengetahui kehidupan pasien di depannya lebih jauh, dia hanya melakukan tugasnya dengan baik di wilayah kekuasaannya yaitu rumah sakit. Ia juga melindungi privasi si pasien dengan tak melanggar sumpahnya.

"Cha, sekarang tidurlah. Kau akan pulih dan segera pulang jika kau tidur. Aku yakin adikmu akan segera datang kesini, jangan khawatir. Tidak akan ada jarum suntik disini tuan Seokjin." Menepuk pundak sang pasien dengan senyum menenangkan miliknya, tentu saja hal itu membuat Seokjin lega. Ia juga merindukan rumah ngomong-ngomong, ia juga lupa dengan kejadian kemarin. Ia hanya ingat jika ia meminum benda pahit banyak di mulutnya bentuk hukuman dirinya sendiri karena membuat sang adik marah besar.

Gwenchana Hyung (Brothership from Taehyung and Seokjin) [END]✓Where stories live. Discover now