복수의 마지막 임무 (25)

278 22 9
                                    

"Aku mulai segalanya dengan kesalahan, aku akan selesaikan segera dengan cara yang baik."

(Author ***** POV)

"Sudah cukup," tegur Seokjin saat ini. Wajahnya memang enggan untuk menoleh ke arah Yoo Sang yang begitu mendambakan dirinya. Semoga saja Tuhan ampuni dia saat ini.

"Kau tidak mau merasakan lainya? Bukankah kau sudah mengatakan kalah kau ingin melakukan segalanya demi adikku, kau sudah janji..."

Pancing pria durjana itu dalam kata-kata menyepelekan. Seokjin yang memaksakan diri untuk bisa lebih berani menarik kerah baju sampai kembali menutupi pundaknya. "Kau tenang saja, aku masih ingat janjiku. Kau pikir aku apa? Tidakkah kau mengerti kalau aku pejuang sebuah janji." Ucapan mantap Seokjin kali ini.

Dia merasa jika waktu dia habiskan sudah banyak. Dimana sifat jiwanya kembali pulang sedikit demi sedikit. Dia lihat kalau ada bagian dimana jus itu masih tersisa, dia ambil jus sisa Yoo Sang dan meminumnya dalam tegukan pelan.

Yoo Sang yang malas dia menatap punggung mangsanya dalam kebanggan luar biasa. Dia lupa kalau Seokjin tidak akan mungkin mudah untuk menyerah. Entah kenapa dia tidak punya pemikiran kalau Seokjin sangat mudah ikut dirinya di dalam rumah ini.

"Aku haus, aku akan membuat jus baru. Apakah kau mau mencoba merasakan resep baruku?" Tawar Seokjin dalam nada sedikit menggoda. Kelemahan seseorang, setiap manusia punya. Terlebih dia menginginkan takdir baru di setiap garis telapak tangannya. "Aku patut mencoba, setidaknya kau tidak memabukkan bubuk racun di dalamnya hahaha..."

Tertawa puas sebagai candaan. Mampu mengubah suasana canggung menjadi suasana cukup baru. Disini Seokjin belajar banyak hal, memang benar kata orang kalau sejak lahir anak-anak tumbuh sebagai orang jahat. Bukti dari pria bernama Yoo Sang, kemungkinan besar kedua orangtuanya gagal mengubah pria dewasa hampir tua itu untuk berubah.

"Kau tahu? Akan sangat menyenangkan saat kau bisa tertawa seperti itu. Kenapa aku tidak sadar kalau kau menawan juga saat melakukan tawa itu, aku bodoh..." Seokjin membalikkan badannya. Dia melihat bagaimana pria di depannya tersipu di atas tempat tidur.

Penampilan Seokjin masih berantakan dan bau cairan dosa.

Yoo Sang mengambil rokok dan menanggapinya sebagai tawa yang sangat menyenangkan bagi dirinya. Seokjin memang mengundang suasana di dalam rumah ini dan dia tidak salah dalam memilih mangsa.

"Itu karena kau terlalu fokus dengan adikmu, aku janji tidak akan membuat adikmu kerepotan selama kau bisa membantuku dalam sisa hidupku yang tua. Ah, kau akan selalu membuatku tetap awet muda hehe..."

Lihatlah tingkahnya, betapa buruknya dia sama seperti bau keringatnya. "Tentu saja... Aku akan membantu hidupmu dalam keabadian," Seokjin membalikkan badan dan mengulas senyum. Wajahnya menjadi dingin dan datar tanpa ekspresi kentara disana. Dia langsung melangkah masuk ke dalam dapur, bukankah ini menyenangkan?

Dia masih bisa satu oksigen dengan seorang penjahat. Kim Seokjin tidak akan pernah menangis atau pun mengubah segalanya menjadi dramatis.

Sedikit saja dia akan membuat semua jalan cerita ini cepat berakhir dengan caranya.

Kaki telanjangnya terasa dingin, tidak ada kata selain dia merindukan adiknya selalu. Apakah dia bisa bertemu atau mungkin tidak?

Gwenchana Hyung (Brothership from Taehyung and Seokjin) [END]✓Where stories live. Discover now