형하지 마라 (4)

2.3K 265 82
                                    

"Terkadang aku bingung, apakah aku gila? Atau aku memang sakit? Atau... aku memang namja aneh? Entahlah... terkadang aku benci dengan diriku yang sekarang. Aku ingin normal... ya, normal.... aku lelah dengan semua ini. sepertinya takdir menginginkan aku menjadi gila, namja yang gila dan menyedihkan. Benarkah? hahaha... sepertinya aku akan meminta kematian pada Tuhan...."

-Kim Seokjin-

.............................

(Author **** POV)

"Tae, kau terluka..." Seokjin berucap dengan nada kepanikan meski lirih.

Seokjin mengangkat tangannya hendak menyentuh luka tersebut, hanya saja ia tak jadi menyentuh luka itu... ia terlalu takut untuk membangunkan Taehyung sang adik diirnya terlalu takut... apalagi ia melihat wajah lelah Taehyung.

Karena tak tega melihat luka sang adik, dengan segera Seokjin pergi hendak mengambil sesuatu... sesuatu yang akan membantu adiknya.

Dan meninggalkan Taehyung yang terlelap.....

Tak membutuhkan waktu lama akhirnya Seokjin datang dengan membawa kotak obat, dibukanya kotak tersebut dan tak lama ia membuka obat merah pada kapas dan menempelkannya di bibir sang adik. Dan baru saja Seokjin hendak mengobati luka sang adik, tiba-tiba saja dering telefon muncul. Membuat namja tampan yang lebih tua itu menaruh kotak obatnya ke lantai dan pergi untuk mengangkat telefon.

Dering telefon terus berbunyi meminta pada sang pemilik untuk mengangkatnya hingga....

"Halo..."

"Hai, bocah masih ingat aku..."

Seketiak Seokjin membeku, kedua bola matanya membulat. Hingga akhirnya....

Telepon genggam terlepas dari tangannya, dan membuat panggilan dari arah sana terputus....

Dan Seokjin dia ketakutan hingga....

"ARGHHHH..... HIKKSSS... HIKKSSS.... TIDAK LAGI!!"

Mendengar suara teriakan yang begitu familiar di telinganya, membuat Taehyung membuka kelopaknya secara refleks, dan diedarkan pandangannya....

PRANG...

Benturan telefon rumah dengan dinding putih itu terjadi, kala Seokjin melemparnya dengan keras membuat benda komunikasi berwarna putih itu, hancur berantakan. Tak nampak, dan tak berwurjud....

"PERGI!! BRENGSEK...PERGI..."

Teriak seperti orang gila, menutup kedua telinganya, kepala menunduk dengan derai air mata yang sangat deras keluar dari pelupuknya. Teriakan dan makian lolos dari bibirnya, dan lebih parahnya....

Bayang-bayang laknat itu muncul kembali membuat tamu yang bernama ketakutan itu, datang.....

"HYUNG!!"

Taehyung berjalan cepat mendekati sang kakak yang kini duduk berjongkok, menutupi kedua telinganya dan menangis....

"PERGIIII....."

Seokjin menggelengkan kepalanya, ia takut... ia, ia... entahlah dia merasa seseorang akan menyentuhnya, menyakitinya... dan akan....

"HIKKKSSSS... PERGI!!!! HIKKKSSSSS.... PERGI KALIAN, AKU TIDAK MAU!!!!"

Oh, tidak lagi, inilah yang ditakuti oleh Taehyung. Inilah yang tidak ia sukai jika sang kakak sudah begini. Apalagi baru saja kakaknya, Kim Seokjin kembali normal. tapi, entah kenapa sang kakak kembali lagi seperti tadi, menangis dan berteriak.

Gwenchana Hyung (Brothership from Taehyung and Seokjin) [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang