김태형과 김석진 (18)

234 19 7
                                    

"Ingin aku lepas, kenangan masa lalu ini telah mencekik leher. Rasa sakit itu tidak pernah aku lupa,"

(Author ***** POV)

Sidang kali ini akan menjadi sidang paling panjang. Taehyung terpaku akan petualangan dan cara bicara seorang kepala sekolah di besarkan. Terlalu payah atau memang kreativitas dalam bicara? Kenyataannya, Taehyung sangat bosan dan merasa kalau hidupnya begitu flat.

Dosa apa dia sehingga terjebak dalam masalah berkepanjangan ini. Tidak ada keinginan sama sekali untuk lama-lama berada di tempat separah ini. Lebih tepatnya, ruangan kepala sekolah. Ruangan menurut beberapa siswa sangat membagongkan. Taehyung akan selalu mengatakan setuju soal ini.

Dia jenuh dan memainkan kakinya dengan segera diatas lantai dan tenggelam dalam bayangan saat ini. Kapan dia akan selesai berada di sini dan kapan juga dia bertemu dengan kakaknya ini?

"Pak, bisakah anda selesaikan diary hidup anda? Saya sudah tak sabar untuk pulang saat ini," Taehyung bicara tapi pandangannya ke arah tempat lain. Sesuatu mengatakan dalam hatinya mengenai kakaknya, Kim Seokjin. Pemikiran dimana semua menjadi buruk itu semakin sirna saat dia melihat kalau seseorang yang dia tengok masih duduk di sana dengan nyaman. Sendiri dengan tenang tanpa tahu kalau Taehyung mendapatkan masalah soal diliburkan secara mandiri.

Kepala sekolah dengan wajah yang katanya awet muda ini menatap sinis ke arah siswanya. Dari sekian banyak siswa di sekolah ini, kenapa hal serius harus selalu jatuh pada Taehyung?

"Kau sudah melanggar aturan. Sekarang kau berani memintaku untuk berhenti?" Sebelah alisnya terangkat tidak suka. Apalagi kalau langkah nasihatnya dipaksakan untuk berhenti. "Kau mau jadi apa di masa depan jika mendengar nasihat saya yang lebih tua saja tidak di dengarkan?!" Kesal dan mengamuk.

Sialnya, Taehyung berada di dalam ruangan sendiri. Tidak ada sialan Cha Oh yang memikul kakaknya karena dia sudah dijemput oleh asisten ayahnya yang lebih kaya itu. Taehyung curiga kalau kepala sekolah dan ayah dari anak bangsat itu kerja sama hanya untuk menjatuhkan dirinya yang bisa menuntut keadilan pada dinas pendidikan.

Sumpah serapah!

Jika Taehyung berkuasa dan sukses dalam bisnis dia akan membalas semua perbuatan keduanya.

"Anda tidak tahu bagaimana seluruh perkara ini. Saat saya ingin menjelaskan jantung masalah sepenuhnya, anda malah tidak mau mendengar saya. Menuduh saya menghajar Cha Oh hanya perkara musuh pribadi. Ya, sekarang ini saya punya masalah pribadi! Karena dia telah menghajar kakak saya sampai terluka!" Emosional juga jadinya. Selama ini dia sabar atas situasi sekolah yang bobrok begini.

"Kalau kau memang ingin kembali ke rumah untuk mengurus kakakmu, sebaiknya kau dengarkan apa kataku. Kau hanya murid kelas dua, tidak diijinkan untuk memberikan alasan tak jelas seperti ini, paham?!" Pertanyaan besar dimana setiap keputusan kepala sekolah merupakan bukti konkrit dan mutlak.

Desahan dalam kata harus sabar terulang beberapa kali dalam hatinya. Baiklah, dia bisa atasi situasi ini sekali lagi kalau memang ini akan membuat dia diijinkan kembali ke rumah, pulang. Ponselnya sempat berdering beberapa kali di atas meja dekat dengan kepala sekolah, ini adalah peraturan dengan maksud agar anak didik yang berada dalam sidang bisa lebih fokus mendengar keputusan kepala sekolah.

"Taehyung kembali duduk. Kau tidak bisa sembarangan melakukan pelanggaran lagi, percaya dengan bapak. Kalau kau mengikuti aturan dan saran pak kepala sekolah, maka semua akan baik saja."

Gwenchana Hyung (Brothership from Taehyung and Seokjin) [END]✓Where stories live. Discover now