00:07 [Panggilan baru untuk sad ghost]

700 228 12
                                    

Entah sudah berapa ratus kali Rere memblock nomer Sulthan, namun pria itu terus menerus menghubunginya dengan nomer baru lagi dan lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah sudah berapa ratus kali Rere memblock nomer Sulthan, namun pria itu terus menerus menghubunginya dengan nomer baru lagi dan lagi.

Katakan bahwa Rere egois karna mempertaruhkan perasaannya demi Riri. Ia hanya tak ingin membuat hati Riri sakit, dan mengundang pertengakaran di antaranya.

Bahkan sudah hampir pagi begini, Rere masih memikirkan tadi siang, ia masih mengingat dimana tangan Riri melingkar di pinggang Sulthan dan gadis itu nampak bahagia.

Sakit sekali efribadeh!

"Lebih baik move-on, cari yang baru"

Astaga, hampir saja jantung Rere mau copot karna terkejut dengan kehadiran pocong konyol seperti Asep itu.

Nanti jika jantung Rere copot beneran, siapa yang mau menggantikannya? Tidak mungkin kan jika para readers bersedia donor jantung untuk Rere?hufh.

"Ngapain kamu kesini? Gak sopan masuk kamar orang!"

"Gue udah ketuk pintu, eh rupanya gue bisa nembus. Yaudah serepetttt aja masuk, daripada mubazir kekuatan gue gak di pake"

"Ngapain lagi?"

"Gue boleh tidur sama lo gak?"

"WHAT? GILA KAMU YA!"

"Ya maksudnya gue tidur di atas atap, lo tidur di kasur aja."

"Gak! Pergi, atau aku urungin niat buat pikir-pikir bantu kamu!"

Ancaman Rere berhasil membuat Asep terpaksa harus pergi.

Ia benar-benar membutuhkan bantuan dari ketiga cewek-cewek cantik itu, karna jika tidak? Mayatnya akan membusuk dan sampai kapanpun tidak akan di ketahui siapapun.

***

Pada hari berikutnya. bagi Rara hari ini, esok dan nanti tidak akan lagi menyenangkan seperti dulu. Dirinya harus benar-benar moveon dari mas Fajar kesayangan'nya.

"Rere sama Riri udah ke mobil, kamu kenapa masih ngaca? Kamu cantik kok Re," ujar sang bunda.

"Bunda, Rara males ke sekolah"

"Loh kenapa? Ada yang ganggu kamu?"

"Bukan, tapi hem, yaudahlah! Rara berangkat dulu ya," buru-buru gadis itu menarik tas ransel miliknya, "Assalamualaikum" pamitnya setelah mencium punggung tangan Princess.

"Walaikumsalam" Princess menggelengkan kepalanya, "Ada-ada aja kelakuan anak satu itu" ucapnya lalu berlanjut membereskan kamar anak gadisnya.

Berlanjut pada Rara, Rere dan Riri. Mereka berjalan bersamaan di koridor sekolah, terlihat sangat akur padahal aslinya sering kali bertengkar tidak jelas.

Mereka itu sudah seperti magnet yang sulit di pisahkan, karna akan saling membutuhkan satu sama lain.

Di lawan arah, ada ketiga pria yang berjalan bersamaan juga. Mereka adalah Sulthan, Sagara dan Bima.

SAD GHOST 6 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang