00:27 [Mau membantu]

551 185 18
                                    

"Maksud lo apa ngatain gue kuntilanak?"

Riri terkejut dengan kehadiran Daniel yang tiba-tiba bersuara di belakangan'nya. Lantas gadis itu menoleh dengan wajah cemas'nya.

Bagaimana ini? Daniel seram juga jika sudah marah. Wajahnya yang datar, semakin datar saja.

"Daniel, itu tadi..."

"Setelah gue nolongin lo, lo ngatain gue kuntilanak?"

"Buk---mphhhhhh"

Daniel mendorong Riri sampai tersungkur pada tembok, lalu mencium bibir Riri kasar.

Setelah di rasa Riri kehilangan oksigen, barulah pria itu melepaskannya.

"RIRI GAK PERNAH CIUMAN TAU! KALAU EMANG DANIEL MAU, KAN BISA DANIEL MINTA'NYA BAIK-BAIK SEBELUM HARI H-NYA"

"Hari H apa?"

"Riri belajar dulu dari youtube nanti cara ciuman yang baik dan benar, baru deh ciuman sama Daniel kaya di drakor-drakor. Kalau begini kan terkesan kaya memperkosa Riri!"

"Gila"

"KAK DANIEL MAU KEMANA... KAK DANIEL TANGGUNG JAWAB, BIBIR RIRI...BIBIR RIRI..."

Daniel menghentikan langkahnya, lalu mengernyitkan keningnya bingung, "Kenapa bibir lo?"

"Berdarah" Riri menyadari hal itu saat menyentuh bibirnya sendiri, yang kemudian menimbulkan darah.

"Gue gak perduli, itu pelajaran buat lo yang berani ngatain gue kuntilanak!"

Riri mendengus sebal.

Ia lalu pergi menuju UKS untuk mengobati luka'nya sendiri.

Sesampainya di UKS, Riri mengambil P3K lalu kemudian mengoleskan obat cair pada bibirnya.

"Awshh perih" ringisnya.

"Ini semua gara-gara geng sad got itu. Nyebelin banget. Aku harus panggil mereka disini!"

"WAHAI PENGUASA KEGELAPAN... Eh gak gitu, emang aku dukun apa!"

"WOI SAD GOT, DATANG KALIAN!"

"AYO KITA RIBUT SINI, BIAR RIRI ACAK-ACAK MUKA KALIAN"

Rencana ke-empat kalangan sad ghost generasi 6 season 2 itu akhirnya berhasil.

Riri sendiri yang memanggil mereka, dan mereka percaya bahwa kali ini Riri mau menolong mereka.

"Hallo, anak manis" mereka datang bersamaan lalu tersenyum lirih pada Riri.

Riri bergidik ngeri. Padahal tadi ia sangat berani sekali, akan tetapi giliran ada di depan mata, tiba-tiba saja nyali'nya ciut.

"Ngapain lo panggil kita-kita? Mau gue kerjain lagi?" ancam Suketi.

"Ck! Suketi, kamu gak boleh kasar-kasar. Kasihan tau, Riri udah ketakutan tuh! Bukan begitu caranya. Ri, kamu mau kan bantu kita? Hidup kamu bakalan tenang kalau kita berdamai" ucap Ajeng.

"Memangnya Ri-ri harus bantu apa?"

"Jadi gini....." Ajeng menceritakan semua masalah di masalalu mereka yang belum terselesaikan, dan memang harus segera di selesaikan.

Riri hanya mangut-mangut mengerti, dan ia akan berusaha bicara pada Rara nanti.

***

Rere kesal karna sejak tadi Sulthan belum juga menjemputnya, kemana sih pria itu?

"Kebiasaan suka ingkar janji!" kesal Rere.

Ponsel Rere berdering, dan itu dari Sulthan.

"Hallo? Kamu dimana? Katanya mau jemput ke sekolah?"

"Ini aku udah sampe"

"Ish Sulthan! Gak jelas banget si. Ngapain coba nelfon kalau udah sampe?"

"Saking kesel'nya sampe gak ngenalin suara motor aku ya?"

"Huh! Dasar nyebelin"

"Mau kemana kita?"

"REREEEEEEEEEEE LO JANGAN PERGI DULU, ADA HAL PENTING. PLIS BATALIN DULU NGEDATE LO SAMA SULTHAN" teriak Rara yang tiba-tiba berlarian sekaligus berteriak hendak menghampiri Rere.

Gadis itu menyeimbangkan nafasnya terlebih dahulu, ia kehabisan nafas akibat berlarian di sepanjang koridor sampai pada depan gerbang sekolah.

Sejak tadi Rara mencari keberadaan Rere, karna ada hal penting yang harus di bicarakan.

"Hal penting apaan si?" tanya Sulthan sewot karna bisa-bisanya gadis itu meminta agar acara jalan-jalan dirinya dengan Rere di batalkan.

"Lo gak usah tau, bukan urusan lo! Muter balik sana, pergi"

"Lo pikir gue mau?" Sulthan menarik tangan Rere, "Pake yang!" Sulthan menyodorkan helm agar Rere segera memakainya.

Rere mendorong pelan helm tersebut, lalu menatap Sulthan seolah meminta izin agar urusannya dengan Rara terselesaikan dulu.

"Jangan egois ya?" pinta Rere.

"Mampus lo! Udah ayok ikut gue..." Rara menarik tangan Rere menuju mobil jemputan mereka.

"EH AWAS YA CEWEK GUE DI AJAK KETEMU COWOK LAIN" teriak Sulthan.

"Dasar cowok posesif!" umpat Rara.

Sulthan menghela nafasnya kasar, "Hufh. Tapi gapapalah, gue masih bisa jalan sama Sandra" ucapnya lalu segera pergi dari TKP.

Woahh, siapa Sandra?

Duh, jadi nething begini. Jangan-jangan Sulthan selingkuh dari Rere?

Jangan ya Sulthan, nanti author di hujaddd!

__________

Maap ya part'nya dikit

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Maap ya part'nya dikit. Lagi males ngetik hihi! Bonus pick Sulthan deh hehe! Mwh❤️

SAD GHOST 6 ✓जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें