Heartbreak 11

102 84 2
                                    

Sedari tadi, sepasang netra Ha-eun sibuk meneliti barisan-barisan kosmetik yang tertata rapi di dalam etalase toko Mollar cosmetics. Mulai dari lipstik, lip cream, lip tint, lip crayon, dan beberapa perlengkapan kosmetik lainnya yang berjajar rapi di dalam sana. Semua harus ia pastikan kelengkapannya.

Mascara, eyeliner, eyeshadow, dan beberapa kosmetik mata lainnya menempati etalase sebelah kiri. Bedak padat, tabur, foundation dan semacamnya ditempatkan di etalase kaca besar belakang di mana semua mata dapat memandangnya dengan mudah. Lipstik, lip glos, lip balm, dan semacamnya juga demikian di etalase sebelah kanan di mana tempat Ha-eun berdiri sekarang.

Sedangkan di etalase depan, diisi dengan semua jenis parfum produk Mollar. Baik itu keluaran lama ataupun terbaru, akan ditempatkan di etalase yang sama. Namun perbedaannya, beberapa jenis parfum terbaru akan diletakkan di atas etalase kaca sebagai sampel.

"Nona Kang..." panggil Nona Shin, selaku Manajer Toko.

Merasa terpanggil, Ha-eun berbalik badan menatap Nona Shin yang berdiri di belakangnya. "Iya?"

"Bisakah anda memberi tahu Nona Kim untuk menambah persediaan cermin untuk pelanggan? Pagi tadi ada dua anak kecil yang berlarian sehingga tak sengaja menyenggol etalase dan memecahkan satu cermin di atasnya," ujarnya.

Ha-eun terdiam sejenak mendengarkan, kemudian mengangguk. "Baiklah, akan kukatakan padanya nanti," jawabnya sembari tersenyum.

Nona Shin menyunggingkan senyumnya. "Terima kasih," kemudian berlalu meninggalkan Ha-eun yang kembali sibuk meneliti etalase yang terdapat dua cermin berukuran 15x20 di atasnya. Tempat yang baru saja dimaksud.

Kedua tangannya terulur untuk mengambil kaca cermin tersebut dari tempatnya, kemudian membolak-balikkan nya dan meneliti setiap sudutnya. Tidak ada maksud apapun. Ia hanya, kurang kerjaan.

Setelah selesai dengan kegiatannya, Ha-eun lantas mengembalikannya ke tempat semula. Menggesernya sedikit supaya letaknya setara dengan kaca di sampingnya.

Ha-eun menghembuskan nafas beratnya lega, kemudian menarik kedua sudut bibirnya ke samping membentuk senyuman tipis. Ia berbalik, hendak kembali melangkahkan kakinya menjauh, namun sontak terhenti setelah pandangannya menatap salah seorang staff toko yang terlihat kesulitan dalam melayani seorang customer wanita. Dilihat dari staff tersebut yang bolak-balik kesana-kemari mengintip sesuatu di dalam etalase, terlihat tengah mencari sesuatu. Spontan, langkah kaki Ha-eun lantas tergerak untuk mendekat.

"Maaf Nona, tapi saya sudah mencarinya di semua etalase dan tak ada satu pun yang seperti itu." Samar-samar Ha-eun mendengar ucapan staff tersebut di tengah langkahnya mendekat.

"Maaf, ada yang bisa saya bantu?" tanya Ha-eun kemudian setelah berdiri di samping staff.

"Ah, Nona Kang." Staff tersebut agaknya cukup tersentak setelah tersadar akan kehadirannya.

"Aku ingin membeli lipstik ini, bisa tolong mencarikannya? Aku sudah mencarinya di toko Mollar manapun, tapi tak menemukannya." Customer itu menyodorkan sebuah lipstik yang Ha-eun yakini isinya sudah habis. Ha-eun mengulurkan tangan, mengambilnya dan mulai meneliti lipstik tersebut.

"Saya sudah mencarinya di mana-mana dan tak menemukannya satupun, Nona," ujar sang staff.

Ha-eun mengangguk mengerti, kemudian kembali memfokuskan atensinya pada customer di depannya. "Ah, kami minta maaf, Nona. Tapi lipstik ini memang sudah tak terjual di pasaran karena seri-nya yang memang diproduksi secara terbatas," jelasnya.

"Ah... Itu berarti, sudah tidak akan ada lagi yang seperti ini?"

Ha-eun tersenyum, kemudian mengangguk singkat.

Heartbreak | Lee TaeyongWhere stories live. Discover now