Heartbreak 12

118 86 5
                                    

Kiw kiw, double update dalam seminggu nih.

Vote + comment nya dong reader²ku yg cantik🙏🏻 ini pertama kalinya 2 kali update selama sekian purnama loh🥺 wkwk
_______________________

"Hanya teman kerja?!" Kedua bola mata ibu Taeyong sontak membulat mendengar jawaban yang diterimanya. Hal itu membuat Ha-eun tersenyum tipis, seraya mengangguk kaku melihat ekspresi yang ditunjukkan sang lawan bicara.

Ibu Taeyong lantas menoleh ke belakang, menatap putranya dengan memicingkan mata tajam, seolah tatapan itu adalah tatapan ingin membunuh. Sedangkan Taeyong yang ditatap seperti itu hanya mengangkat kedua alisnya tak mengerti.

Untuk beberapa saat, Ibu Taeyong kembali menoleh dan memfokuskan atensinya pada Ha-eun, kemudian tersenyum lebar. "Aku ibunya Taeyong, Ra Jin Hee," ucapnya antusias.

"Ah... salam kenal, Bibi," Ha-eun tersenyum seraya membungkukkan tubuhnya lagi.

"Ah, jangan memanggil ku seperti itu. Panggil saja dengan sebutan ibu." Ibu Taeyong tersenyum menatap binar mata cantik Ha-eun.

"Ibu!!" Sementara mendengar itu, Taeyong menyela dengan cepat. Apa-apaan?! Ya Tuhaaaan, ada-ada saja. Taeyong benar-benar merasa malu sekarang.

Seolah tak mendengar ucapan putranya, ibu Taeyong masih tetap kukuh menatap lekat iris mata kecoklatan Ha-eun dengan pandangan penuh harap. "I-ibu?..." Ha-eun berucap dengan ragu, merasa tidak nyaman dengan sebutan tersebut.

Seketika, senyuman lebar lantas terlukis di kedua sudut bibir ibu Taeyong. Ia menganggukkan kepalanya antusias. "Hm! seperti itu. Ah, ngomong-ngomong, kalian sudah makan?" Tanyanya lagi seraya menoleh menatap Taeyong dan Ha-eun secara bergantian.

Ha-eun diam tak menjawab, sedangkan Taeyong menggeleng pelan. "Belum."

"Kalau begitu kita makan bersama saja malam ini, ya? Kalian pasti lapar. Kebetulan ibu tahu restoran yang enak di dekat sini."

Ha-eun menyela. "Ah, tidak perlu, Bibi. M-maksud ku, Ibu. Saya harus pergi, ada urusan yang harus dikerjakan."

"Ah, begitukah? Hanya sebentar saja, ayolah... temani Ibu, ya?"

"M-maaf, Ibu..." Ha-eun menatap Taeyong yang berdiri tak jauh di depannya sejenak, membuat mereka saling bertukar pandang untuk beberapa detik.

"Apa itu urusan yang sangat penting?" tanya ibu Taeyong yang berhasil membuat Ha-eun sontak kembali menatapnya. Ha-eun menjadi gelagapan sendiri mendengar ucapan itu, hingga kemudian, "Ibu!..." Suara Taeyong menyelamatkannya.

"Biarkan Ha-eun pergi..." sambungnya. "Ha-eun sibuk saat ini. Kita makan berdua saja, ya?"

"Tapi ibu sangat ingin bisa berbicara lebih lama lagi dengan Ha-eun, Tae..."

"Ibu..." Taeyong kembali memperingati ibunya, namun tetap saja usahanya tidak akan berhasil begitu saja. Terbukti dengan sikap ibunya yang sedari tadi tak kunjung melepaskan genggamannya pada tangan kiri Ha-eun. Huh, memang susah sekali untuk membujuk ibunya jika sudah menginginkan sesuatu.

"Maaf, Ibu.., Untuk saat ini saya tidak bisa. Tapi saya janji, lain waktu kita akan bertemu lagi," ujar Ha-eun tersenyum seyakin mungkin. Ya, ia tahu, ibu Taeyong kecewa. Maka dari itu, sebisa mungkin ia harus meyakinkannya.

Ibu Taeyong terdiam sejenak, hingga kemudian tersenyum. Ia mengangguk mantap seraya berucap, "Baiklah... tak apa. Aku mengerti." Membuat Ha-eun dapat menghembuskan nafasnya lega.

"Kau tak membawa mobil kan?" tanya ibu Taeyong kemudian, ia menoleh ke belakang. "Taeyong, antarkan Ha-eun. pastikan dia selamat sampai tempat tujuan," ucapnya yang kembali mengundang sikap gelagapan Ha-eun.

Heartbreak | Lee TaeyongWhere stories live. Discover now