1.

4.8K 137 18
                                    

tok..tok..tok..

"permisi" kata Seora pelan sambil ngebuka pintu gudang.

Seora senyum keteman teman pacarnya.

"gausah senyum senyum"
"sini kamu" panggil Jisung, iya Jisung pacarnya Seora.

"kenapa kak?"

"kamu habis ngapain?"

"tadi abis jajan di-"

"bukan itu goblok!" bentak Jisung didepan muka Seora yang tentu aja ngebuat Seora kesentak.
"gue ga peduli sama itu, lo ke kelas 11 mm 2 ngapain?!"

"aku cuma nyampein pesan bu Jaeri kak"
"bu Jaeri guru bahasa inggris kelas aku ada mapel bahasa inggris kelas mm juga ada kak" jelas Seora sedetail mungkin, kalo ga gitu Seora pasti dipukulin lagi.

"kenapa harus lo? lo murid satu satunya di kelas??"

"tapi kan bu Jaerinya nyuruh aku kak, gabaik nolak orang tua"

"gue juga lebih tua dari lo tapi kenapa setiap gue minta lo jangan deket deket sama cowo lain lo ga nurut njing?!"
"lo hari ini ngobrol sama Jake kan?"
"iyakan bangsat?!"

plak!

"jawab dong bego!"

Seora cuma bisa mejamin mata nahan perih dipipinya.

"gue ini pacar lo, ngapain masih deket deket cowo lain?"
"sialan lo emang ra"

"itu kak Jake-"

"diem" potong Jisung sambil ngambil hp Seora yang ada dikantong seragamnya.

Jisung ngescan jari telunjuknya, bahkan hp Seora sampai ada sidik jari Jisung.

Sora ngelap air matanya dan ngeliatin temen temen Jisung yang anteng main hp dan bertingkah seolah olah ga terjadi apapun.

"Sunghoon?"
"Sunghoon 12 mm 1??" tanya Jisung tanpa noleh ke Seora karena dia lagi baca chat Seora sama Sunghoon.

"i-iya" jawab Seora pelan.

"lo ngapain respon gini?"
"ngapain gue tanya?!" lagi lagi Jisung bentak Seora.

"maaf kak"

"maaf maaf mulu lo bangsat"
"tapi lo ulang terus kelakuan kayak gini"
"kegatelan lo?!"

bugh!

Seora jatuh keduduk, tangis Seora pecah. Seora udah gatahan sama perlakuan Jisung.

Jisung nginjak tangan Seora.

"lo butuh berapa cowo sih ra? lo mau gue suruh mereka semua merkosa lo?!"

"kak sakit!" kata Seora sambil nangis.

"bodoamat, salah sendiri"

"berhenti" kata salah satu temenya Jisung mungkin, tapi baru pertama kali Seora liat.
"lo berlebihan" katanya lagi sambil ngedorong Jisung.
"ayo bangkit, gue antar pulang"

"haha, gausah ikut camput njing"
"udah gila lo ikut campur urusan gue?"
"siapa si ni bocah?"
"oh lo Hueningkai? siapa yang bawa dia gabung?!" Jisung teriak ke arah temen temenya.

"gue gak bermaksud ikut campur tapi gue ga suka ada cewe didepan mata gue lo kasarin gini" ocehnya sambil ngerapiin keadaan Seora.
"ayo Seora" dia narik tangan Seora.

"selangkah lagi lo ngejauh dari gue bakal bocor semuanya ra" ancam Jisung yang ngebuat Seora langsung stopin langkah nya.
"balik kesini, gue hitung sampai tiga"

"ayo kita pulang obatin pipi lo lecet gitu" bisik Hueningkai.

"satu" Jisung mulai ngitung.

"jangan balik, gue jaga lo" ajak Hueningkai yang ngeliat Sora netesin air matanya lagi.
"gue janji"

"dua"
"ti-"

"Seora"

"good girl" kata Jisung sambil ngelus kepala Seora tapi tatapanya ke Hueningkai sambil senyum sombong.

"you know what? gaada cowo yang lebih cemen dari pada cowo yang mainnya pake ancaman" Hueningkai senyum remeh gantian mandangin kepala dan kaki Jisung.

"sialan!" Jisung mau maju nyamperin Hueningkai tapi Seora eratin pelukanya.

"Seora kalo lo kenapa kenapa bisa dm gue, gue udah follow ig lo barusan" kata Hueningkai sebelum dia bener bener pergi dari gudang sekolah.

"minggir lo bego!" bentak Jisung sambil ngedorong Seora yang masih meluk dia.
"anjing lo ra" Jisung ngambil tasnya dan pergi dari gudang juga.

Seora noleh ketemen temen Jisung yang masih ada disitu dengan mata merah karena nangis.

...

Seora lagi dimeja guru nulis jurnal buat gurunya tinggal tanda tangan doang.

"pagi cant-pipi lo kenapa Ra?" tanya seseorang yang berdiri disamping meja guru.

Sial, Seora lupa soal pipinya.
Tadi pagi sewaktu dirumah Seora ingat pipinya biru dan ada sedikit lecet tapi dia harus masuk sekolah hari ini dan berakhir dia mutusin nutupin pipinya pake rambut tapi waktu sampai disekolah Seora lupa buat tutupin, pantesan aja Seora diliatin orang orang.

"a-oh ini aku pingsan dirumah kak terus jatuh gitu" jawab Seora sambil senyum dan megangin pipinya.
Sunghoon emang sering dateng kekelas Seora bahkan hampir setiap pagi Sunghoon kekelas Seora, Seora sendiri gatau kenapa Sunghoon bareng temen temenya sering kekelasnya.

"serius? sini gue liat" Sunghoon mau nyentuh pipi Seora tapi Seora ngeliat dipintu udah ada Jisung senderan sambil natap tajam dia.

Seora nepis pelan tangan Sunghoon dan nyamperin Jisung.

"guru kaka juga belum masuk?" tanya Seora sambil senyum manis ke Jisung.

Perkataan Seora tadi seakan akan gaada Jisung malah perang mata sama Sunghoon.

"seneng diperhatiin cowo lain?" bisik Jisung sambil natap Seora datar.
"ikut gue" Jisung ngegenggam erat tangan Seora, kuatnya ga normal untuk disebut perlakuan sweet seorang pacar.

"gausah seerat itu lah lo ngegenggam tangan Seora" Sunghoon agak teriak karena Jisung udah mau pergi sambil narik Seora.
"liat tu muka princess gue kesakitan" Jisung langsung noleh ke Seora, Seora langsung netralin mukanya.

Jisung ngeliatin Sunghoon bareng temen temenya dingin, galama Jisung tiba tiba ketawa.

"princess lo? Seora punya gue" kata Jisung sambil jalan kearah Sunghoon.

"oh ya? gue rasa Seora masih sama lo cuma karena ancaman lo doang"
"iyakan ra?" Sunghoon miringin kepalanya buat ngeliat Seora sambil senyum tipis.
"jadi gue rasa gue masih bisa menangin hati Seora. Walaupun statusnya sama lo tapi kalo Seora sukanya gue? Gue siap jadi pacar keduanya setelah lo"
"yang penting perasaan Seora beneran ada buat gue" Sunghoon senyum remeh ke Jisung.

"bangsat!" Jisung narik kerah seragam Sunghoon.


hallo!
ini bukan work pertama aku (aku punya work lain tapi bukan di akun ini) tapi aku masih bener bener amatir dan ini work pertama yang aku publish genre romantis (?) btw aku lebih semangat kalau di komen. hope you enjoy guys ❤️

D I S A S T E R.Where stories live. Discover now