46.

453 53 20
                                    

"ga dingin kak?"
"mau pake cardigan aku?" tanya Seora sambil nyibak nyibakin rambut Jake yang setengah basah karena cuci muka.

"engga sayang" Jake nyubit pipi Seora.

"sakit, aku lagi sariawan!" pekik Seora.

Jake ketawa pelan.
"peluk dulu" Jake turun dari motornya dan meluk Seora.

Seora yang jarang banget dipeluk sama Jake ya jelas kaget.

"ih berani banget peluk peluk" guman Seora karena kehalang bahunya Jake.

"ya berani, kamukan bukan pacar orang lain lagi"
"nanti kalo ada apa apa kasih tau kaka ya dek"
"pulang juga nanti kaka jemput, kalo kaka lagi ada urusan pasti kaka kabarin kok"
"na-"

"bawel banget" potong Seora.

"nanti pulang mau makan apa?"

"gamau apa apa" Seora ngelepas pelukanya.

"kenapa? masa kamu pulang sekolah ga makan?"

"males, kaka pagi ini ngisi dompet aku lagikan?" Seora natap malas Jake.

"duit tambahan, siapa tau kamu ada keperluan mendadak"

"didompet aku masih 1 juta kak kalo aku butuh aku pake itu, ngapain ditambahin lagi coba"
"dompet aku jadi susah ditutup"

"kamu kerjaanya protes tentang uang mulu ya dek"

"ya lagian diisi terus"

"yaudalah kamu pake aja itu, mau kamu pake traktir temen temen kamu juga gapapa nanti kaka isi lagi" Jake ngomong sambil ngerapiin rambut Seora.

"jangan diisi lagi"
"lagian aku mau kerja"

"kamu beneran mau kerja?"
"kan kaka udah bilang fokus sekolah dulu dek"

"aku gabisa gini terus kak"

"apa? kaka bisa biayain kamu lagian kaka ga minta kamu buat ganti" Jake natap mata Seora dalam.

"ya malah karena itu"

"gini aja, kamu fokus sekolah dulu nanti kalo udah lulus gaji pertama kamu kita pake buat makan bareng"
"gimana?"

Seora mikir sebentar.
"cuma makan?"

"songong banget, iya makan doang dek" Jake meluk gemes Seora.

"wihhh anjir peluk pelukan!"

Seora langsung ngelepas paksa pelukan Jake dan ngeliat ke orang yang teriak.

Seora ngebuang nafas lega karena itu cuma Sunoo.

"pacaran ya?" tanya Sunoo sambil senyum senyum pas udah deketan sama mereka.

"eng-"

"iya"

"iya atau engga ni?"
"iya aja ga si ra? soalnya nempel mulu"

"kak" Seora refleks nampol lengan Sunoo.

"salting ga si dia bang? salting sih kalo kata gue"

"kak Sunoo!"

"masuk sana" kata Jake yang nahan senyum.

Mereka berdua ngangguk, Seora megang tas Sunoo sebagai tanda pegangan buat barengan masuk kesekolah.

"bentar" Jake nahan tangan Seora.
"lo jangan liat" Jake ngomong ke Sunoo yang ikutan noleh.

Sunoo noleh kedepan lagi alias ngebelakangin Jake sama Seora.

"njing! lo cium ya bang?" Sunoo langsung noleh kebelakang, Seora ngebeku sedangkan Jake udah ngambil helmnya.
"woi?!" heboh Sunoo karena ga direspon.

"kak, ayo masuk" kata Seora pelan dengan muka yang merah banget.

...

"thanks ya won"

"sama sama, gue balik ya"
"kabarin gue kalo butuh sesuatu"

"iyaa, hati hati ya" Seora masih berdiri didepan rumahnya nunggu Jungwon pergi.

Ngerasa Jungwon udah ga kelihatan Seora langsung ngambil kunci rumahnya, tapi sewaktu Seora putar malah gabisa.

Seora ngedorong pintunya ternyata bisa kebuka, Seora ngebulatin matanya ngeliat Sunghoon duduk diruang tamu dengan setelan rapi.

"dari mana kamu?"

"kak Hoon? kok bisa masuk?"

"kalo ditanya jawab, jangan nanya balik"
"lo dari mana aja jam segini baru balik?"

"dari cafe"
"aku ke kamar dulu" selesai lepas sepatu Seora langsung masuk kekamarnya.

"ngapain ke cafe? sama siapa? lo gaada bilang ke gue tuh?" Sunghoon ngikutin Seora masuk kekamarnya.

"iya maaf, aku pikir kak Hoon sibuk"

"alasan, lo ngerasa kita udah putuskan?"
"gaada kata putus dihubungan kita ra, lo-"

Seora ngehela nafas.
"lo suami orang kak" Seora natap Sunghoon sayu.

"terus?"

Lagi lagi Seora ngehela nafas. Capek rasanya Seora ngomong sama Sunghoon, mau dijelasin berapa kalipun Sunghoon tetep dipemikiran dia.

"cepet siap siap"

Seora ngerutin dahinya ngedengar omongan Sunghoon.

"apa?"

"siap siap, temenin gue ke acara kantor"

"aku? kenapa ga sama Jinie aja?"

"ra, gue lagi ga pengen marah" Sunghoon natap dingin Seora.

Sunghoon ngedekat dan naroh paperbag disamping Seora.

"pakai itu" Sunghoon mau keluar dari kamar Seora tapi tanganya ditahan sama Seora.

"tolong jangan gini kak, kasian Jinie"
"aku juga lagi cape banget"
"apa kata orang kantor nanti kalo ngeliat kak Hoon malah dateng sama aku padahal k-"

plak!

"jangan banyak omong"
"lakuin apa yang gue bilang, Seora"

Sunghoon jalan keluar dari kamar Seora tapi sewaktu didepan pintu Sunghoon noleh lagi ke Seora.

"gausah pikirin kata orang, gaada orang kantor yang tau tentang itu"
"kecuali papa" selesai ngomong Sunghoon balik lagi duduk diruang tamu.

Seora langsung masuk kamar mandi. Seora gatau gimana reaksi papanya Sunghoon kalau ngeliat dia datang sama Sunghoon.

Seora ngebuang nafasnya kasar.

"gapapa ra"
"lo bisa ngelewatin ini"

prat egk jelas, aku tu lagi males nulis tp pengen update 😩 gmn yh kok gjls gini jadi ornk 😒. niatnya juga mau double up tp prat 47nya baru sampe 500 words masih mikirin gimana lanjutanya 😭, yh sekian jh dlu ya 🥰

D I S A S T E R.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang