20.

596 66 20
                                    

"gue udah bilangkan minum pencegahan kehamilan!" bentak Sunghoon frustasi.

"gue gamau bunuh anak gue!"

"kalau lo minum itu lebih cepat itu belum jadi anak" Sunghoon ngacak ngacak rambutnya kasar.
"gue gamau tanggung jawab, gue cintanya sama Seora bukan lo"

plak!

"brengsek!"

"lo murahan! lo yang ngegoda gue njing!" Sunghoon ikut berdiri mau mukul Jinie tapi ditahan sama Jay.

"lo harus tanggung jawab ini darah daging lo!"

"gak! gugurin aja"

"udah gila ya lo kak!"

Sunghoon ngelepas pegangan Jay dan pergi ke kamar yang ditempati sama Jake dan ada Seora didalamnya ngobatin luka luka Jake.

Sunghoon bisa liat air mata Seora ga berhenti keluar.

"sepeduli itu lo sama Jake?" kata Sunghoon yang berdiri diambang pintu ngeliatin Seora sambil ngelipat tangan didada, keadaan Sunghoon sedikit acak acakan karena debat tadi.
"udahlah ra jangan nangisin cowo lain, gue pacar lo gue disini"

"gue ga punya pacar" kata Seora sambil ngapus air matanya kasar.

"kita belum putus dan ga akan pernah"

"kamu ngehamilin anak orang kak!"
"gimana bisa aku pacaran sama calon ayah?! kamu mikir ga sih?" Seora natap Sunghoon marah, air mata Seora masih netes.

Seora memang nangisin keadaan Jake tapi dia juga nangis karena tau Jinie hamil anaknya Sunghoon.

"aku udah nyuruh Jinie gugurin kam-"

Seora ngelempar barang asal ke Sunghoon dan nyamperin Sunghoon.

"didalam janin yang Jinie kandung ada darah lo, coba mikir sedikit kak"
"harusnya kalau lo berani ngelakuin itu lo siap tanggung jawab jangan kayak gini" Seora berdiri didepan Sunghoon dan natap mata Sunghoon dalam.

"tapi gue ga cinta sama Jinie ra!"
"gue cintanya sama lo gue sayangnya sama lo" Sunghoon meluk Seora erat.

"dimana pikiran lo tentang cinta gue waktu lo ngelakuin itu kak?" kata Seora sambil ngelepas paksa pelukan Sunghoon.

"gue khilaf ra"
"lo taukan cowo kalo digoda gimana?"
"gue berusaha ga main cewe lagi demi lo tapi Jinie ngegoda gue, cob-"

"udah kak mending lo bawa Jinie pulang biar dia bisa istirahat"
"aku juga capek ngelewatin hari ini" Seora keluar dari kamar Jake dan pergi ke arah kamarnya.

"ra, dengar" Sunghoon ngikutin Seora.
"itu kecelakaan-kita semua masih sekolah apalagi Jinie masih kelas 10 dia pasti bakal gugurin-"

plak!

"sadar!!" Seora teriak.
"lo mau bunuh manusia kak dan itu juga anak lo, dimana hatinurani lo?"
"udah. lo pulang sekarang dan tenangin diri pikirin semuanya pikirin apa yang harus lo lakuin kedepanya" Seora masuk kekamarnya.
"gausah peduliin gue, kalau memang bener yang lo bilang tadi"
"..hapus rasa cinta lo ke gue" Seora nutup pintu kamarnya tapi ditahan sama Sunghoon.

"ra gue cuma pengen nikah sama lo bukan cewe lain"
"lagipula gue gabakal bisa jadi ayah yang baik buat anak itu"

Seora nyerah ngomong sama Sunghoon, Seora duduk dikasurnya sambil nangis.

"lo pasti taukan gimana jadinya hubungan yang dipaksa?" Sunghoon ngedekat ke Seora.
"jadi buat apa mertahanin anak itu ra kalau ujung ujungnya nanti gue sama Jinie bakal pisah"
"mending dihilangin sekarang kan? gue ga bakal kehilangan lo dan gabakal ada perpisahan lagi"

"lo pikir gue mau nikah sama lo kak?" Seora natap tajam Sunghoon.

Sunghoon ngejambak Seora.

"untuk apa gue nikah sama bajingan yang ga bertanggung jawab kayak lo?" kata Seora sambil megang tangan Sunghoon yang ngejambak rambutnya.

"gue capek ya ra ngebujuk lo dari tadi tapi lo ga ngerti ngerti juga"
"gue mau gugurin anak itu karena gue cinta sama lo!!"

"haha..lo sebut itu cinta?" Seora ngomong sambil senyum tipis dan dongak natap Sunghoon.
"semua itu kegilaan lo, bukan cinta. cinta ga memiliki arti yang seburuk itu"

"ayo pulang" Sunghoon ngelepas jambakanya dan narik tangan Seora kasar.

Seora pasrah ditarik sama Sunghoon, Seora udah bener bener capek Seora juga tau pasti Jinie bakal nahan Seora buat ikut pulang bareng Sunghoon.

Sampai dibawah Sunghoon ga peduli sama Jinie dia langsung nyambar kunci mobil yang tadi dia taroh dimeja.

"kak Hoon!" panggil Jinie yang ngebuat Seora ketawa pelan, jelas jelas itu panggil Seora ke Sunghoon. Dari dulu Jinie manggil Sunghoon lengkap.

"jangan panggil gue kayak gitu!" bentak Sunghoon.

"ayo pulang, aku ngantuk" Jinie ngedekat dan ngelepas pegangan Sunghoon ke Seora, Jinie nangkarin tanganya ketangan Sunghoon.

Sunghoon ngelepas kasar tangan Jinie dari tanganya.

"lo pulang sendiri aja nanti gue pesenin gocar" Sunghoon megang tangan Seora lagi.
"Jay" panggil Sunghoon ngode supaya Jay ikut pulang bareng dia juga.

"gamau! aku maunya sama kak Hoon"

"lo gausah bertingkah ya anjing!" Sunghoon ngedekat ke Jinie dan nekan setiap kata yang keluar dari mulutnya.
"dan sekali lagi gue peringatkan jangan panggil gue kayak gitu, seberapa keraspun usaha lo bagi gue lo tetep lo. Sampah"

"gue hamil anak lo ya kak!"
"ini semua salah lo bisa bisanya lo kasar ke gue?"
"lagipula apa bagusnya Seora sih?!"

"Seora ga semurahan lo"

plak!

"lo juga murahan" kata Jinie.

"sialan"

plak!

Sunghoon nampar balik Jinie sampai Jinie jatuh keduduk.
"gaada yang boleh nampar gue selain Seora"
"besok hilangin daging sialan dirahim lo itu, kalau lo pertahanin gue berani jamin tamparan tadi bakal lo rasain setiap hari bahkan mungkin setiap jam"

ini gue bikin character Sunghoon jadi jahat banget anjrot 😭😭  tapi bucin stadium akhir sama Seora🥵
Sunghoon aslinya mah goodboy abiez gaada lawan 😩👍

D I S A S T E R.Donde viven las historias. Descúbrelo ahora