14.

660 65 2
                                    

"lipbalm lo abis ya ra?" tanya Hwang yang main duduk aja disamping Seora.

"hah? engga kok" kata Seora sambil ngeliat liat keluar, takutnya ada Sunghoon.

"bibir lo luka gitu karena kering"

"a-ohiya abis hehe" Seora ketawa pelan sambil megangin bibirnya.

"nih, niatnya mau gue pake tapi ngeliat bibir lo sampe luka gitu jadi buat lo aja"
"baru gue beli tadi pas berangkat"

"gausah gausah, ini gapapa kok"

"udah ambil aja"
"lo udah ga pacaran sama Jisung lagi jadi gabakal ada yang mukulin lo perihal hal kayak gini"

"yaudah thanks ya" Seora langsung masukin lipbalm yang dikasih sama Hwang terus dia bangkit dari kurisnya karena ngeliat ada Jay didepan pintu.

Untungnya Sunghoon muncul sewaktu Seora udah didekat Jay. Sunghoon ngeliat ke meja Seora.

"ngapain dia di meja kamu?" tanya Sunghoon sambil jalan ngejauh dari kelas Seora.

Seora sama Jay ngikutin Sunghoon.

"hah? itu"
"nanya tugas doang kok kak"

Sunghoon bergenti jalan dan natap mata Seora, sedikit gugup tapi sebisa mungkin Seora natap mata Sunghoon balik.

Sunghoon ngangguk.
"bagus ya" Sunghoon ngeluarin tanganya dari kantong, dia ngusap luka di bibir Seora pakai ibu jarinya.

Seora berusaha senyum.

"kenapa itu?" tanya Jay yang udah ngeliatin Sunghoon.

"gue gigit" jawab Sunghoon sambil ketawa.
"jangan pernah ga baca chat atau ga angkat telpon gue lagi ra, gue bisa ngelakuin lebih dari itu"

Seora ngangguk pelan.

"kak Jake mana?" akhirnya Seora nanya walaupun dari tadi dia tahan tahan tapi gabisa, dari pagi Seora gaada ngeliat Jake.

"oh orang kepercayaan kamu?"
"dia ga masuk hari ini, ada masalah sama bisnisnya" Sunghoon ngebisik ke Seora.

"Seora.." Sunghoon, Jay, Seora noleh ke asal suara.
"bisa ikut sebentar?"

"lo harusnya ijin sama gue" kats Sunghoon.

"lo berlebihan ngontrolnya njing, hidup Seora ga semuanya harus ada campur tangan lo"

"harus" Sunghoon ngelangkah lebih maju ke Jisung.
"..karena Seora punya gue"

"ayo ra, sebentar" Jisung megang pergelangan tangan Seora tapi dilepas paksa sama Sunghoon.

"lo ga boleh pergi kemanapun bareng dia" Sunghoon natap Seora.

"gue ga pernah ngekang lo sampe kayak dia ra gu-"

"lo gitu juga" potong Sunghoon.
"lo juga ngekang Seora, lo mukulin Seora didepan temen temen lo karena Seora ngobrol sama Jake kan?"
"lo pikir itu beda? sama njing"

Jisung diam, dia baru ingat kelakuannya selama ini.

"terakhir lo ketemu Seora lo cium kan?"
"karena itu gue ngelarang Seora buat berduaan bareng lo lagi"

"sialan, mau lo ngelarang sampai mau bunuh gue juga gue bakal selalu berusaha buat bareng Seora"

"ohya? oke..lo bakal liat luka baru dibadan Seora setiap kali lo ketemu dia" Sunghoon senyum ke Jisung gantian ke Seora.

"kenapa aku?!" Seora ninggiin suaranya karena dia rasa ini gamasuk akal, yang maksa Jisung kenapa dia yang di kena imbas?

"kenapa engga?"

"udah gila ya?!" Seora ngedorong bahu Sunghoon.

Sunghoon ketawa pelan.

...

Kak Jake
kaka didepan rumah kamu
Kak Jake
kaka butuh bantuan kamu sekarang dek
Kak Jake
tolong buka pintunya

Seora buru buru ngehempasin selimutnya dan keluar kamar langsung lari ke pintu.

"ada apa ka-" Seora spechless ngeliat keadaan Jake, berantakan dan banyak luka dimukanya.

"hi dek"

"ini kenapa lagi kak?"

Jake ketawa trs nundukin kepalanya.
"ada yang nyoba nipu kaka"
"dia mau barang itu tapi gamau bayar jadi kaka dikeroyok ditempat transaksi"

"masuk dulu, aku obatin"

Jake nurut.

"lagian kaka ngapain kerja kayak gitu? masih banyak kerjaan lain yang lebih baik dan resikonya lebih kecil dari kerjaan kaka yang itu" Seora ngoceh sambil buka buka laci nyari kotak p3k nya.

"iya kaka tau dek"

Seora akhirnya dapet kotak p3k nya dan nyamperin Jake.

"yaudah kalo gitu kenapa kaka ga berenti aja?" tanya Seora yang sibuk sama kotak p3k nya.

"kalau kaka bisa pasti kaka lakuin itu dari dulu Seora"
"kamu harus tau, ini udah kayak lubang hitam yang dalam"
"..dan ga mudah keluar dari lubang itu"

D I S A S T E R.Where stories live. Discover now