26.

509 60 15
                                    

tok..tok..

Seora yang lagi duduk ngelamun diruang tamu kesentak.

tok..tok..tok..

Seora ngebuka pintu.

"eh kak ada apa?" tanya Seora ke Hueningkai.

"gue disuruh Jake kesini"
"tadinya dia yang mau kesini tapi ya dia ada urusan sama bisnisnya" Hueningkai ngomong sambil senyum tipis.

"oh gitu, masuk kak"

Hueningkai masuk dan diikutin dari belakang sama Seora. Mereka berdua duduk disofa.

"makan ya ra, gue gatau lo suka apa jadi gue beliin ini tadi" Hueningkai naroh keresek yang dari tadi dia pegang.

"makasi kak"
"maaf, tapi ada yang masih mau dibahas?"

"ya"
"kenapa lo harus balikan sama Jisung? that's a fucking worst choice ra" to the point Hueningkai.
"like kenapa harus dia? lo tau dia gaada bedanya sama Sunghoonkan?"
"kenapa ga ke Jake atau Jungwon ataupun gue? mau sampai kapan lo stuck sama bajingan kayak mereka?"

Seora ketawa.
"karena mereka bajingan makanya gue stuck kak bukan gue yang mau ngestuck sama bajingan"
"..aku gabisa bebas dari kak Jisung ataupun kak Sunghoon kecuali aib aku udah gaada ditangan mereka"

Hueningkai ngebuang nafas kasar ngedengar kata kata Seora, dia udah tau pasti ini alasan Seora.

"aku tau balikan sama kak Jisung ngebuat aku kelihatan kayak orang paling bodoh, tapi apa kak Kai bisa bayangin gimana rasanya jadi Jinie?"
"dia hamil, anak kak Sunghoon tapi malah ngeliat calon ayah anaknya pacaran sama cewe lain?"
"jadi aku rasa lebih baik aku sama kak Jisung dulu aja"

"lo ngapain peduli ke Jinie? she's a traitor"

"memang, tapi aku dan Jinie sama sama cewe"
"coba kak Kai bayangin kalau aja posisi Jinie sekarang adalah posisi orang terdekat kak Kai dan aku masih lanjut pacaran sama kak Sunghoon"
"gimana? enggakah aku kelihatan jahat banget?" Seora natap Hueningkai.

"tapi semua kecelakaan itu salah Jinie-"

"mereka berdua salah" potong Seora.

...

"kak Ji" Jisung yang main ps noleh ke Seora sebentar terus lanjut main.
"aku boleh minta sesuatu?"

"apa?"

"b-boleh aku unblock kak Jake sama yang lain?" Seora sebenernya takut buat ijin ke Jisung.

"r-"

"kak Sunghoon bakal tetep aku block kok, boleh?" potong Seora.

"ga" jawab Jisung singkat.

Seora ngehela nafas.

"kenapa sih dek ngelarang larang" sahut mama Jisung yang ternyata udah didepan pintu.

Seora langsung bangkit dari duduknya dan nyamperin mamanya Jisung.

"lakuin aja ra apa yang mau kamu lakuin"
"gausah dengerin larangan Jisung, soalnya kalian belum nikah" mama Jisung ngelus ngelus kepala Seora, Seora senyum aja.

Jisung juga senyum ngedengar omongan mamanya.

"ada yang mau dibantu ma?"

"gaada sih tapi mama mau bikin cake kesukaan Jisung, dari pada ngeliatin Jisung main game aja mending kamu temenin mama didapur"

"iyaa deh ma, mending sama mama" Seora keluar dari kamar Jisung dan turun kebawah bareng mamanya Jisung.

"kamu masih berhak ngelakuin apapun tanpa persetujuan Jisung"
"tapi kalau nanti udah nikah kamu harus nurut sama Jisung selama yang Jisung perintahin baik dan ga ngerugiin siapa siapa"
"mama gatau ini udah yang keberapa kalinya mama bilang ke kamu, tapi selama Jisung pacaran mama paling nyamanya sama kamu ra"
"kamu baik, penurut, pendiam-jadi mama harap kamu sama Jisung bisa sampai ke jenjang yang lebih serius"

Seora nunduk, dia bingung harus apa.

"Jisung juga kayaknya sayang banget sama kamu ra"

Seora ketawa kaku ngedengar itu.
"makasi ma udah ngasih harapan besar ke Seora"

Mama Jisung senyum ke Seora.
"tapi ra" jeda mama Jisung.
"ayah mau Jisung lanjutin studinya di Kanada, kamu bisakan nunggu Jisung selesaiin itu?" lanjutnya.

Seora awalnya spechless tapi sepersekian detiknya Seora senyum tipis, apa sekarang takdir baik ada dipihak Seora?

"Seora usahain ma" jawab Seora yang lagi lagi nunduk, tapi Seora ngulum senyumnya disitu.

"kamu gabisa bilang iya aja ra?" mamanya Jisung ketawa pelan sambil naroh bahan bahan bikin cake.

"Seora takut ingkar janji ma, maaf"

"yaudah kalo emang kamu ditakdir sama Jisung mama selalu nerima kamu ra, apapun yang udah kamu lakuin mama bakal dengan senang hati nerima kamu" mama Jisung senyum tulus ke Seora.

"mama?!" Jisung sedikit ninggin suaranya ngebuat mamanya dan Seora kaget karena udah ada Jisung aja apalagi suaranya sedikit keras.
"mama udah bilang ke Seora?"

"kamu lama dek ngomongnya jadi mama yang ngomong"

"kan harusnya ade sendiri yang ngomong"
"lagian kecepatan ngomongnya, orang ade sama Seora baru aja disemester dua"

"kamu mah gabakal sadar itu dek"
"makanya kalo ada pacarnya jangan sibuk main game aja udah tau waktunya galama lagi"

"mama ngomong gitu kayak ade mau mati aja" oceh Jisung sambil ngambil minum dari kulkas, mama Jisung sama Seora ketawa kenceng.
"ma cium deh bau shampoonya Seora lebih enak yang dulukan baunya? kenapa coba harus ganti shampoo" selesai ngomong Jisung minum jus yang udah dia tuang sedangkan mama Jisung nyiumin rambut Seora.

"wangi aja kok"
"kamu tuh cerewet banget dek"

"ya wangi tapi enakan yang dulu" Jisung ngedekat ke Seora terus nyium kepalanya.

"modus" kata Seora sambil ngedorong Jisung.

"emang ade mah sukanya ngambil kesempatan kalo ada cela"

"kesempatan belum tentu datang dua kali" Jisung turun naikin alisnya.

"ade yang bener sama Seora, Seora juga baik baik terus. Jangan sampai berantem lagi"
"apalagi ade mau pergi"
"banyak banyak habisin waktu bareng, ade kalo ada masalah kecil jangan suka di gede gedein kamu mah kebiasaan kayak gitu dari kecil"

Seora langsung natap Jisung sedangkan Jisung cuma diam ga natap balik Seora.

ni aph prat aga gaje 😭
maaf bgt bingung soalnya 😭

klian mau endingnya seora sama siapa? sunghoon atau yg lain?

D I S A S T E R.Where stories live. Discover now