15.

652 65 17
                                    

"dek" panggil Jake yang ternyata belum tidur.
"kenapa?"

Seora langsung ngapus air matanya.

"kenapa apanya?" tapi suara Seora gabisa bohong.

"kamar ini emang gelap sekarang tapi kaka tau kamu nangis" kata Jake sambil ngulurin tanganya, Seora bisa liat walaupun gelap.

Seora ngeraih tangan Jake, mereka genggaman tangan tapi masih baring ditempat masing masing.
Malam itu Jake nginap dirumah Seora karena takut mama papanya liat luka lukanya, sekarang posisinya Jake dilantai sedangkan Seora dikasur.

Air mata Seora makin deres.

"karena Sunghoon?"
"kaka punya pertanyaan"

"apa?" tanya Seora sambil sesegukan.

"kamu ada rasa sama Sunghoon?" sewaktu Jake ngelemparin pertanyaan itu Seora ga langsung jawab, dia diam cukup lama.

"gatau" jawab Seora.

"haha..Seora"
"jadi sekarang kamu nangisin seseorang yang belum tentu kamu cintai? what a stupid" Jake ketawa pelan.

"semua orang sebut aku bodoh padahal mereka yang bermain terlalu hebat"

"then be a pro, kalahkan mereka"

"gabisa, bukankah semakin tinggi level semakin tinggi juga tingkat kerusakan akibat senjata mereka?"
"bahkan sekali aku kena senjata utama mereka aku bisa hancur berkeping keping kak"

"cuma Jisung yang punya senjata lalu kenapa kamu takut sama Sunghoon juga?"
"lagipula kamu bisa bilang itu editan"

"benar memang, tapi apa orang orang bakal percaya sama aku?"
"kalau mereka lebih percaya sama kak Jisung gimana?"
"aku sudah ngabisin banyak waktu mikirin cara ngelawan mereka tapi gaada satupun"

"mau kabur bareng?"
"..cuma sebentar tapi bisa tenangin diri kamu beberapa hari tanpa ketemu Jisung ataupun Sunghoon"
"cuma kita berdua"

"sehabis itu kita balik dan aku dipukulin kak Sunghoon?" sarkas Seora.

"kamu bisa bilang ke Sunghoon kalau lagi pergi ke rumah papa kamu"

Seora diam, Jake bener. Seora bisa pakai alasan itu dan bisa tenangin diri dia beberapa hari bukan ide yang buruk.

"minggu depan kita uas"
"selesai uas kita pergi"
"udah jam 3, kamu udah ga nangis jadi ayo tidur"

Seora nutup mata, dia paksa dirinya buat tidur.

"have a sweet dream"

...

Walaupun ga ngerti Seora tetep merhatiin guru matematika yang ngejelasin didepan, supaya dia ga disuruh mecahin soal yang gurunya kasih. Padahal udah ada 5 orang yang tidur dan yang lain pada ganti gantian ke toilet.

"Seora" panggil Hwang pelan, Hwang lagi naroh kepalanya dimeja dan ngadep ke Seora. Meja Hwang disamping Meja Seora.
"lo ngantuk?"

"dikit"

"udah tidur aja" katanya yang cuma disenyimin sama Seora.

"lo apan si, kalo mau sesat mah sesat aja sendiri" oceh Raein yang duduk disamping Seora.

"nyolot lo nenek"

"heh kurang ajar!" Raein ga sengaja ninggin suaranya.

"heh! dari tadi kalian yang ribut dibelakang ibu diemin malah makin ribut!"
"kalau gamau nyimak setidaknya jangan berisik! hargain saya"
"keluar kalian bertiga dari kelas sekarang"

"loh kok gitu bu?"

"ya karena kamu ribut Raein, masih bertanya"
"cepet keluar"

"iya bu iya saya keluar ini, tapi Seora jangan di catat yang ributkan saya sama Raein" kata Hwang sambil berdiri.

"enak aja! lo ribut sendiri tadi"

"kamu yang teriak Raein! cepet keluar sana kalian"
"cepet keluar atau langsung ibu alpa saja"

"iya bu iya" Raein sama Seora langsung bangkit dan pergi keluar.
"ah dasar lo emang hwang"

"dari awal gue ga ngajak lo ngobrol, lo sendiri yang asal nimbrung"

"ya ta-"

"ayo ra kita kantin aja" Hwang narik tangan Seora, Seora panik langsung ngelepas.

"eh sorry banget gue gabisa, mau istirahat di uks aja"
"lo kalo mau ke kantin ajakin Raein nih" Seora mandangin Raein, Seora tau sebenarnya Raein suka sama Hwang tapi Hwang malah lebih sering ngajak ngobrol Seora.

"gue temenin lo aja"

"dih najis, suka sama pacar orang" Raein pergi sendiri.

"ayo"

"lo gausah peduliin gue dulu, itu Raein marah sama lo tau"

"gue ga peduli ra"
"udah ayo cepetan"

Karena gatau mau alesan apa lagi jadinya Seora pergi ke uks ditemenin sama Hwang.

"lo masih pacaran sama kak Sunghoon ra?"

"gatau" Seora senyum tipis, dia gatau hubunganya sama Sunghoon sekarang ini apa.

"lagi berantem?"

"engga kok, eh gue ketoilet dulu deh lo bisa duluan aja ke uks" kata Seora tanpa tunggu jawaban Hwang dia langsung belok ke arah toilet.

Seora udah deket sama toilet tapi dia malah ditarik sama seseorang.

"jangan tarik tarik aku kak Ji" Seora ngelepas tangan Jisung di lenganya.

"ayo balikan, kamu lebih menderita sama Sunghoon kan?"
"aku punya foto kamu karean aku takut kamu punya cowo lain kayak sekarang ra"
"dan aku juga takut kamu disakitin cowo lain"

"lo juga nyakitin gue kak" Seora natap mata Jisung.

"gue bakal usaha berubah buat lo"
"lo mau gue yang gimana? gue janji gue bakal jadi orang sesuai sama yang lo mau ra, ayo balikan gue masih sayang sama lo"

"ga kak a-"

"ayo balikan!"
"Sunghoon cuma bakal ngasarin kamu dan bikin kamu nangis, sekarang aja dia lagi selingkuh"

"selingkuh?" Seora ngerutin dahinya.

Jisung narik Seora masuk kedalam toilet cewe.

"lo gaboleh masuk k-" Seora ga ngelanjutin omongannya karena ngedengar suara menjijikkan, desah.

"itu pacar lo sama temen deket lo dari tata busana" kata Jisung pelan.

"siapa?" teriak seseorang dari salah satu bilik, suaranya familiar ditelinga Seora. Itu beneran suara Sunghoon.

Seora langsung ngebuka pintu bilik yang dia yakini ditempati sama Sunghoon, bener dia ngeliat Sunghoon disitu dengan muka merah yang keringetan.

Sunghoon kelihatan kaget tapi akhirnya senyum ke Seora.

Seora ngeliat ke cewe yang lagi duduk dipangkuan Sunghoon, Jinie.

"S-Seora.."

D I S A S T E R.Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ