50.

432 51 2
                                    

"ra! akhirnya lo dateng!" heboh Eunsa sambil nyamperin Seora.

Seora senyum.
"ada apasi emang?"

"Raein sama Hwang udah putus" bisik Eunsa yang udah duduk didepan meja Seora.

Eunsa ngeliat sekeliling dulu.

"loh Minji sama yang lain udah dateng tapi kok gaada dikelas? gue ketemu digerbang tadi"

"lagi pada dikantin kalo jam segini"
"putus kenapa mereka?" tanya Seora yang mulai penasaran.

"Hwang ngaku sendiri kalo dia cuma jadiin Raein pelampiasan"

"hah?"

"iya, jadi tadi malam tu si Jaein lagi galau karena di ghosting kak Kai"
"trus Jaein minum tuh, niatnya dijagain sama temen temennya eh malah pada ikutan mabora yaudah jadinya sesi pengakuan"

"mabok semua?"

"engga, Raein sama Inwoo ga ikutan"

"lo tau dari mana sampe sedetail itu?"

"diceritain sama Inwoo"
"lo baik baik ajakan sama Inwoo?"

Seora ngangguk.

"nah itu"
"Inwoo! sini lo jelek"

"lo jelek"

"lo lah anjir, udah buruan sini"

"dih deket ya lo berdua?" Seora gantian natap dua temennya itu dengan senyuman aneh.

"ih najis"

"gue juga gamau sama lo ya jelek"
"apan lo manggil? gue sibuk"

"lo nya aja yang sok sibuk"
"katanya mau ceritain gimana Hwang ngakunya, buruan ceritain"

"dia ga ceritain semuanya ke lo?" tanya Seora ke Eunsa.

"engga, emang gitu modelanya suka setengah setengah"
"jangan jangan lo juga sukanya sama waria?"

"gak, lo bukan waria soalnya" balas Inwoo sambil narik kursi buat duduk didekat mereka.

"anjjj-" Seora nutup mulut sambil natap mereka gantian dengan tatapan kaget.

"najis najis najis, gue ga suka sama lo"
"buruan ceritain!"

"kalo salting suka marah marah ya lo"

"bacot, cepetan"

"ya gitu, mabok"

"gue tampar ya?"

"jangan jangan, jadi dari awal dateng si Hwang emang udah kusut"
"selalu kusut setiap nongkrong ada Raein, jarang banget dia kelihatan seneng kayak dulu"

"setrika" ceplos Seora.

"sekarang lo yang mau gue pukul?" kata Eunsa yang tadinya natap Inwoo serius.

Seora ketawa.

"Raein mau ngambil gelas yang terus terusan diisi sama Hwang tapi Hwang langsung ngedorong Raein buat ngejauh, habis itu Hwang mulai ngebentak Raein dan nyebut nama lo berkali kali" Inwoo natap Seora sebentar.

"bentaknya gimana? ngomong apa dia?" emang paling mantap si Eunsa soal ngorek ngorek informasi.

"gue ga inget jelas semuanya tapi yang paling gue inget itu Hwang bilang"
"..gue pacarin lo supaya Seora ga nolak gue lagi, selama ini alasan Seora nolak gue itu lo! kalo lo mikir gue udah cinta sama lo, tepis jauh jauh pikiran itu karena itu gaada benernya sama sekali. gue cuma cinta Seora"

"gila.." Eunsa noleh ke Seora yang sama kagetnya ngedengar penjelasan dari Inwoo.
"pas Hwang bilang itu respon Raein gimana?"

"dia nyerah buat ngestopin Hwang minum dan langsung pulang gitu aja"

...

"makasih udah makan masakan aku ya kak" Jinie senyum manis sambil beresin meja makan.

"ga enak" kata Sunghoon tanpa pikir panjang.

"iya maaf"

Sunghoon natap tajam Jinie.
"udah gue bilang berkali kali jangan ikutin Seora" kata Sunghoon dengan penuh penekanan.

"aku juga udah berkali kali bilang aku ga ngikutin dia!"

"gue tau lo kalo dapat keluhan selalu nyari pembelaan ya njing!"

"jangan ngomong kasar ke aku! aku lagi hamil kak!"

Sunghoon ketawa remeh.
"lo pikir gue gatau seberapa seringnya lo ngomong kasar? hah?"
"apalagi kalau menyangkut Seora-"

"Seora terus! aku capek denger namanya bahkan ayah kamu juga selalu bahas Seora"
"apasih bagusnya Seora? karena dia terima terima aja kalo kamu apa apain? iya kak?"

"Seora jauh lebih baik dari lo kalo lo nanya bagusnya Seora apa"
"bahkan lo ga pantes di bandingkan sama Seora"

"tolong kak, tolong hargain aku sebagai istri kamu" Jinie ngomong dibarengi dengan tetesan air mata.
"selama 1 bulan lebih ini ngehargain kamu sebagai suami aku tapi ka-"

"terserah lo nganggap gue siapa tapi yang jelas gue ga nganggap lo sebagai istri gue"
"sampai gue mati sekalipun"

Ngedengar omongan Sunghoon air mata Jinie makin deras.

Sunghoon ga peduli sama isak tangis Jinie, Sunghoon tetap fokus sama foto foto Seora yang ada dihpnya sambil makan cake buatan Seora.

"oke kalau gitu" Jinie ngelap kasar air matanya.
"tapi kamu ga bisa nolak buat ngehargain aku sebagai ibu dari anak kamu kak"

D I S A S T E R.Where stories live. Discover now