Remaja - Haechan

18 2 0
                                    

Fandom: NCT © SM Entertainment
Character: Haechan
OC + Author: laflaf_lunflowe

· · ─────── · ─────── · ·

Bel pulang sekolah yang menggema terdengar bagai melodi surga bagi Haechan. Kantuk yang sedari tadi ia tahan karena bosan menyimak pelajaran Biologi sirna sudah. Terlampau senang karena mendengar bel pulang.

"Baik, pelajaran hari ini sudah selesai. Terima kasih dan selamat siang."

Guru yang berpamitan hanya ditanggapi oleh beberapa murid. Sisanya sibuk membereskan tas masing-masing dan berbincang rencana kegiatan pulang sekolah.

"Chan, lo ikutan futsal enggak bareng Bang Johnny dan kawan-kawan?" tanya Renjun, teman sebangkunya.

"Enggak. Hari ini mau nge-date sama Aera, hehe," jawab Haechan sambil melemparkan senyuman tengil. Hal itu membuat Renjun memutar bola matanya. "Yee bucin!"

"Biarin, daripada elu jomblo! Buahaha!"

Haechan buru-buru pergi meninggalkan kelas karena ingin menghindari semprotan gas yang akan dikeluarkan Renjun akibat meledek pemuda pendek itu. Pemuda bertampang manis itu memang senang sekali meledek teman sebangkunya yang memang merupakan orang bersumbu pendek alias gampang emosi.

Ruang kelas 11 MIPA 6 sudah ada di depan mata. Ruang kelas di mana Aera berada. Haechan berdiri di ambang pintu. Di dalam tampak hanya menyisakan dua orang yang piket saja. Hal itu membuat Haechan berdecak kagum.

"Gila, langsung sepi aja padahal bel pulang baru satu menit yang lalu."

Celetukan Haechan yang menggema di ruang kelas itu mampu membuat dua orang yang sedang melaksanakan piket di dalam langsung menoleh. Aera salah satunya.

"Eh, hai Chan!" sapa Aera ceria sambil melambaikan tangan. Gadis bersurai pendek sebahu itu tersenyum lebar kala melihat sang pacar menghampirinya.

"Yo Ra!" sapa balik Haechan sambil melambaikan tangan disertai kedipan satu mata. Sementara itu, Ryujin, teman piket Aera langsung menatap julid ke arah keduanya. "Idih najong, ada bucin di sini."

"Bilang aja lu iri nenek lampir!"

"Betumbuk kita, Chan!"

Aera hanya tertawa saat melihat Haechan yang berusaha menghindar dari sapu di tangan Ryujin yang hendak melayang.

"Udah, hei! Chan, kamu jangan ganggu dulu. Diam di tempat," titah Aera.

"Oke."

Haechan dengan segenap jiwa raga menurut perintah pacarnya. Duduk anteng di salah satu bangku lalu menopang dagu menatapnya. Ryujin sendiri hanya mendengkus lalu balik melanjutkan pekerjaan.

"Ini, kok, kelasnya udah sepi banget? Belnya, kan, baru tadi," tanya Haechan.

"Tadi pas pelajaran terakhir jam kosong terus lima menit sebelum bel bunyi udah pada cabut," jawab Ryujin.

"Owalah, pantes."

Yang terjadi selanjutnya hanyalah keheningan di antara sibuknya Aera dan Ryujin dalam membersihkan kelas. Haechan sendiri hanya mengamati mereka—lebih tepatnya Aera—dalam diam. Pemuda itu senyam-senyum saat menatap betapa cantiknya sang pacar dengan rambut pendeknya. Kata Aera, ia memotongnya pas hari Minggu kemarin. Sebelumnya, panjang rambut Aera itu hampir menyentuh punggung.

Bagi Haechan, Aera dengan rambut panjang sangatlah cantik. Namun, Aera dengan rambut pendek 100x jauh lebih cantik. Ya, pemuda manis itu menyukai tipe perempuan berambut pendek.

LokalWhere stories live. Discover now