Asmaraloka - Akabane Karma

51 5 0
                                    

Fandom: Ansatsu Kyouhitsu © Yusei Matsui
Character: Akabane Karma
OC + Author: Arisacrlight

· · ─────── · ─────── · ·

Mereka berdua sama-sama mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial, tapi Yuuki Arisa tahu kedekatannya dengan Akabane Karma pasti sedikit banyak timbulkan rasa curiga. Benar, mereka berdua saling kenal. Benar, mereka punya banyak rekan yang terhubung. Dan benar, Karma menyanyikan lagu 18 dari One Direction khusus untuk Arisa pada konser band kampus beberapa hari yang lalu. Tapi itu bukan karena Karma kenal Arisa secara pribadi, melainkan semata-mata request dari Nakamura Rio yang tahu sahabatnya baru patah hati!

Yang menyebalkan, Arisa bisa jadi overthinking dengan hal ini, tapi Karma jelas tidak peduli. Kakak tingkat yang menduduki kursi jurusan Hubungan Internasional itu santai-santai saja berinteraksi dengan Arisa, baik di lingkup kampus maupun luarnya. Sekalipun Gakushuu selaku kakak sepupu sang hawa memelototi, Karma mana sudi sengaja mundurkan diri. Yang ada, dia malah makin menjadi-jadi.

Contohnya seperti sekarang. Arisa tengah mampir di kafe yang jaraknya tak jauh dari kampus, menghadap laptop yang tersambung dengan WiFi. Di meja yang ia tempati, tersaji porsi siomay, nachos, dan yang wajib adalah satu gelas milkshake stroberi. Perpaduan yang dipesan lantaran si sulung Yuuki belum makan nasi dari pagi. Harus Arisa akui, ia memang sering lalai dengan pola makan pribadi bahkan sejak SMA. Gakushuu sering mengomelinya tentang hal ini, dan Arisa juga berharap ia bisa segera memperbaiki.

"Ehem, Arisa."

Tatapan dari kelereng laksana langit malam berbintang yang terarah pada wajah ganteng Na Jaemin di layar laptop pun harus teralihkan. Diganti dengan pemandangan seringai khas Akabane Karma, tampaknya baru saja datang bersama anggota band-nya yang bergerak mencari meja kosong.

"Ah ... Hai, Kak," sapaan dilempar bersama lambaian kecil, Arisa jelas tak menyangka akan bertemu Karma di kafe favoritnya. "Um, baru selesai latihan?"

"Bisa dibilang gitu, dan emang ada urusan di sini," Karma menjawab ringan, kini posisi mereka makin berdekatan. Arisa melirik ke sekeliling ruangan itu—cukup ramai, dan eksistensi band The Class E jelas berhasil tarik perhatian. Arisa sadar, dan dia tahu Karma juga pasti menyadari, namun pemuda itu mana peduli. Atensi murni tertuju pada gadis belia di hadapannya ini. "Udah mau pulang?"

"Belum, lagi download MV NCT, hehe." Arisa buru-buru pindah ke tab yang memuat laman artikel riset, tidak mau Karma melihat wajah sang ultimate bias memenuhi layar. Bukan karena Na Jaemin kalah ganteng, melainkan Arisa tak terbiasa menunjukkan sisi fangirl secara blak-blakan ke orang yang tak terlalu dekat dengannya, seperti Karma.

"Bagus, dong," senyum penuh makna kembali terukir di bibir Karma—senyum yang sama seperti saat ia menyanyikan 18 untuk Arisa. "Lo jangan pulang dulu."

Ekspresi bingung tercetak di wajah sosok yang lebih muda, "Kak Shuu mau ke sini?"

"Enggak, dia masih rapat BEM," Karma tertawa, satu tangannya bergerak ke arah Arisa—hendak sentuh puncak kepala gadis itu, namun ditahan dengan tepisan sekilas.

Samar rona merah warnai pipi, dan Arisa buru-buru membalas tatkala senyum pihak adam makin lebar, "Udah ditunggu yang lain tuh, Kak." Masa bodoh dengan apa alasan Karma menyuruhnya jangan pulang dulu—yang penting cowok itu tidak menunjukkan sinyal seolah-olah hubungan mereka lebih dari yang seharusnya.

Karma lepas tawa kecil, sebelum akhirnya menjauh dari meja Arisa. Pemuda merah itu hampiri teman-temannya di meja paling dekat dengan panggung. Arisa temukan Isogai Yuuma juga ada di sana, dan tatkala mereka bertemu pandang, sahabat cowoknya itu melempar senyum simpul yang dibalas Arisa dengan gembungkan pipi.

Akabane Karma menyebalkan, Arisa mana mau terlibat gosip yang tidak-tidak dengannya!

Waktu bergulir hingga The Class E beranjak dari meja mereka menuju panggung. Sejujurnya Arisa sudah menduga mungkin mereka hendak manggung di kafe ini, dan mau tak mau adanya rasa tertarik pun harus ia akui.

"Kali ini TCE bawa lagu yang cocok banget buat deskripsiin crush lo," Karma berujar di mikrofon, netra merkuri edarkan pandang ke seisi ruangan penuh perhatian—lalu berhenti sepersekian detik pada Arisa. Sepersekian detik yang seolah nyaris mencopotkan jantungnya, sebelum pemuda merah itu alihkan tatapan sambil tertawa. "Dan semoga lagu ini bisa tersampaikan ke maba manis yang jadi crush gue. Jangan patah hati lagi, karena gue ada di sini."

'Ya Tuhan,' Arisa tidak bisa untuk tak mengerang dalam hati, berjuang untuk tidak merasa bahwa tujuan Karma adalah dirinya—tapi kalau bukan dia, lalu siapa?

Kau adalah darahku,

kau adalah jantungku

Kau adalah hidupku,

lengkapi diriku

Oh sayangku,

kau begitu sempurna

Sempurna oleh Andra and The Backbone. Salah satu lagu lokal kesukaan Arisa, yang kerap ia dengarkan tatkala perlu memvalidasi perasaannya. Dinyanyikan Karma penuh penghayatan, suaranya menggema ke penjuru ruangan. Sementara orang-orang di kafe bertepuk tangan diiringi seruan riang, Arisa menunduk dalam-dalam di kursinya. Berusaha sembunyikan warna merah yang sudah pasti merajai muka.

Kata orang, hati gadis yang baru saja patah itu lebih mudah dicuri. Tapi, tentu saja tidak akan Arisa biarkan secepat ini!

· · ─────── fin ─────── · ·

LokalWhere stories live. Discover now