Pacaran - Baji Keisuke

15 1 0
                                    

Fandom: Tokyo Revengers © Ken Wakui
Character: Baji Keisuke
Author: SUGARHMHM

· · ─────── · ─────── · ·

Malam hari, pukul 8 di malam minggu. Alun-alun kota benar-benar ramai akan banyak orang berlalu lalang. Tak terkecuali Baji dan dirimu. Kalian berdua niatnya hanya untuk mengelilingi kota, tapi salahkan obsesimu untuk mentraktir Baji makanan makanya sekarang kalian berada di salah satu angkringan.

"Jujurly, gue seneng banget di traktir lu hemat malah, tapi ya GAK SEBANYAK INI PLEASE?!" ucap laki-laki dengan rambut panjangnya itu. Si puan hanya tersenyum senang melihat makanan yang tersaji di meja.

"Berterima kasihlah, karena gue memperbaiki gizi buruk lu," jawab kamu santai.

"COI! astaga gue speechless," jawab Baji dengan nada lelah.

"Anggap aja ini love language gue ya, ini bukti kalo gue sayang lu, oke?" ucap si puan, mengusak kepala Baji pelan.

Ya, seperti paragraf diatas. Kalian adalah sepasang kekasih, tetapi lebih terlihat seperti Adik dan kakak. Pasalnya Baji lebih muda 2 tahun daripada dirimu, sedangkan kamu terlihat selalu memanjakan Baji.

"Yang, gak gini juga. Ntar kalo gak abis gimana?"

"Ya bawa pulang aja si, repot banget lo," jawabmu santai.

"Bunda kebanyakan makanan dirumah, yang," ucap Baji lagi.

"Bawa aja ke tongkronganmu, senengkan mereka kalo dapet makan gratis? Apalagi si Mikey sama Kazutora," ucapmu sembari menyedot teh manis.

Baji terdiam, termenung, terheran-heran karena kelakuan sang pacar. Bagaimana tidak, bayangkan punya pacar yang terobsesi membelikanmu banyak makanan? Kalau sesekali ya Baji bahagia. Ini tiap hari. Ini namanya bukan mentraktir melainkan misi penggemukkan Baji Keisuke.

"Ayo makan lagi, yang banyak ya sayanggg," ucapmu sambil mencubit pipi Baji. Baji hanya cemberut sambil menyuap sesendok nasi kucing.

"Besok gue yang traktir pokoknya," ucap Baji. Kamu hanya mengangguk paham, "Iya deh, iya."

Tak ada percakapan lagi, Baji sibuk dengan makanannya sedangkan kamu hanya memandangi sikap lucu Baji saat makan. Hadeh namanya juga jatuh cinta, lihat orangnya napas aja udah gemes sendiri. Maklum.

"Habis ini mau kemana?" tanya Baji.

"Ku beliin sempol yuk?"

"Yang... INI UDAH BANYAK," kata Baji. Seketika dirinya 3 L. Lelah letih lesu mendengar ucapanmu.

"Bercanda, hehe," ucapmu sembari terkekeh, "Kemana aja deh. Terserah lu," lanjutmu.

"Oke, kita timezone," jawab Baji senang.

Selesai dengan makanan, yang tentu saja tidak habis alhasil di bungkus. Kalian berdua keliling kota sembari mencari tempat game arcade, biasanya jam segini lumayan ramai tapi siapa si yang bisa menghentikan Baji gang sudah kelewatan senang? Tidak ada, bahkan dirimu tidak bisa.

Sampai di tempat arkade, Baji langsung menukar uang dengan banyak koin. Beruntung hari ini ada diskon, jadi Baji menukarkan banyak koin. Padahal kamu pikir uang itu bisa membelikan Baji makanan, lagi.

"Basket dulu, mau gak?" tanyamu.

"Oke, kita byone yang menang pindah," jawab Baji.

"Pindah apa?"

"Agama," seketika pukulan mendarat di kepala Baji. Baji hanya terkekeh pelan melihat wajahmu yang sedikit memerah karena emosi. Hadeh.

"Ngawur ya, gini aja. Yang kalah harus gendong yang menang pas pulang," ucapmu memberi saran. Baji mengangguk menyetujui.

-

"Yes menang, jangan lupa gendong aku sayangg," ucap Baji meledek.

Skor yang terpampang disana perbedaannya cukup jauh. 86 dengan 45, kamu ternganga dan sedikit menyesal telah menyarankan hukuman untuk yang kalah. Padahal kamu sudah optimis menang, salahkan tinggimu yang bahkan tak jauh lebih tinggi dari anak SMP.

"...Revisi dong," ucapmu.

"Lu pikir skripsian, di revisi. Hahaha," jawab Baji tertawa.

"Apakah lu gak kasian sama gue yang imut kecil gini?" tanyamu, misi merayu Baji Keisuke dimulai.

"Enggak, wle," ledek Baji.

"Udahlah, kita gausah kenal lagi," ucapmu pura-pura merajuk sembari meninggalkan Baji.

Baji terkekeh pelan dan mengejarmu. Sedetik kemudian tubuhmu diangkat olehnya, "Ngambek ceritanya?"

"Turunin ih! Malu diliatin!" bukannya menjawab kamu malah memukul pelan lengan Baji meminta turun dari gendongan Baji.

"Enggak ah, mau gendong kamu aja. Yuk kita jalan jalan, Hahaha!!" ucap Baji menolak, ia malah membawamu lari. Tentu saja kamu terkejut dengan pergerakan tiba-tiba refleks memeluk Baji erat.

Baji menyeringai gemas lantaran tubuh mungilmu yang berada di pelukannya. Ah, malam minggu kali ini sepertinya di tutup dengan kalian yang berpacaran sembari gendong-gendongan. Hadeh dasar remaja...

· · ─────── fin ─────── · ·

LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang