Telaga Warna - Maki Zenin

21 1 0
                                    

Fandom: Jujutsu Kaisen © Gege Akutami
Character: Maki Zenin
Author: Weabouu

· · ─────── · ─────── · ·

"Kamu cantik. Seperti telaga pagi ini."

Ͼ

"Ini menakjubkan."

Gemintang mulai bermunculan menghiasi langit malam saat kita berdua sampai di tujuan. Semak yang rimbun serta ranting pohon yang tinggi menjadi atensi saya sejak pertama kali menginjakkan kaki ke sini. Dengan tangan yang sibuk mempersiapkan alat masak kamu peringatkan saya agar berhati-hati pada akar-akar yang timbul di permukaan tanah..

Kayu yang beberapa menit lalu kamu bakar sudah panas. Segera kamu taruh panci berisi air dan masukkan beberapa jenis sayuran yang sudah dipotong ke dalamnya. Sembari menunggu, jemari terampilmu menyeduh teh yang segera menguarkan aroma manis dan hangat.

Saya masih mengagumi pemandangan bak lukisan yang terpampang di depan kita sembari mengusap telapak tangan yang membeku seiring bertambahnya waktu.

"Maki-san, tahu kenapa air telaga itu berwarna-warni?"

Ujung mata yang menatap sebentar menjadi jawaban. "Entah. Mungkin karena pantulan ganggang."

"Salah. Ini merujuk pada salah satu cerita rakyat terkenal disini. Ingin dengar?" Cairan pekat dari teh yang baru saja saya teguk mengalir pelan di tenggorokan. Menghasilkan rasa hangat dan nyaman pada tubuh.

"Dahulu ada sebuah kerajaan yang memiliki Raja dan Permaisuri yang baik dan bijaksana. Namun sudah bertahun-tahun mereka tidak dikaruniai seorang anak, hingga suatu saat ketika Raja dan Permaisuri pulang dari pertapaannya, kabar baik diberikan. Mereka dikaruniai seorang anak perempuan yang jelita."

Ada jeda sebentar saat saya kembali menyesap teh dan kamu yang masih mengaduk-aduk sup tersebut sembari sesekali merapatkan jaket tebal guna mengusir udara dingin yang menusuk. "Lalu, bagaimana kelanjutannya?"

"Putri itu sangat disayang oleh seluruh rakyat serta sangat dimanja oleh Raja dan Permaisuri. Saat ia berusia tujuh belas tahun, pesta besar-besaran diadakan. Seluruh rakyat diundang. Sang putri mendapat sebuah kalung yang terbuat dari emas permata yang indah."

"Tapi sang putri justru melempar kalung tersebut hingga hancur. Hal itu membuat Permaisuri sedih dan menangis yang kemudian mengundang tangis rakyat juga. Air mata mereka menenggelamkan kerajaan dan berubah menjadi telaga berwarna-warni akibat emas permata yang tersebar."

"Selesai." Tepukan pemecah hening menjadi penutup cerita tersebut, bertepatan dengan sup yang sudah matang. Dengan hati-hati kamu menuang sup ke dalam mangkuk sedikit demi sedikit dan membagikannya kepada saya.

"Lantas, setelah bercerita, apa Kamu tahu pesan yang ingin disampaikan oleh sang Penulis?" Saya menggeleng pelan dan hela napasmu terdengar panjang. Seperti sudah menduga jawaban yang akan saya beri.

Kamu kembali menghela napas. "Semakin manusia dimanja oleh sesuatu, semakin banyak sifat buruk yang muncul. Walau secara perlahan. Kamu mengerti?"

Saya beri satu anggukan cepat sebelum kembali memakan sup yang sudah tinggal setengahnya itu. Begitupun dengan kamu yang kembali menikmati secangkir teh dalam diam. Gemintang di atas masih bersinar dan semakin bertambah hingga saya berpikir apa ada tempat yang tersisa untuk purnama malam ini?

Ͼ

Pagi ini Saya terbangun saat matahari masih malu-malu menunjukkan dirinya. Saat keluar dari tenda Saya melihat kamu yang sedang menekan-nekan tombol kamera, nampaknya baru saja mengambil beberapa gambar.

"Selamat pagi. Lihat, deh, warna telaganya sangat cantik."

Benar. Telaga pagi ini menerbitkan warna hijau di permukaannya.

Weabouu © Agusutus 2021

Pojok cerita :

Sudut pandang orang pertama

Telaga warna merupakan objek wisata terkenal di daerah Puncak, Jawa Barat. (sumber : buku kumpulan legenda nusantara)

Nama kerajaan di cerita tersebut adalah Katetenggeuhan

Nama sang putri adalah Putri Gilang Rinukmi. (sumber : buku kumpulan legenda nusantara)

· · ─────── fin ─────── · ·

LokalWhere stories live. Discover now