Hujan - Kuroo Tetsurou

26 2 0
                                    

Fandom: Haikyuu!! © Haruichi Furudate
Character: Kuroo Tetsurou
Author: yappleich

· · ─────── · ─────── · ·

Musim hujan. Musim yang paling tidak disukai oleh beberapa kalangan siswa maupun siswi. Pasalnya, ketika hujan awet dari matahari belum muncul hingga matahati itu tertutup awan di langit saat pukul 10 pagi rasanya benar-benar membuat malas hanya untuk pergi ke sekolah, belajar dan jajan.

"Lah ... yang hadir gak sampai sepuluh orang?" pertanyaan dari Shimizu hanya di balas senyum oleh (name) dan respon 'iya' dari anak kelas lain. Inipun Shimizu datang di jam setengah sembilan pagi, sudah lewat setengah jam dari waktu masuk kelas namun mau bagaimana lagi. Sekolah terasa begitu tenang, siswa--siswinya banyak yang lebih memilih stay di rumah akibat hujan yang lebat mengguyur semenjak subuh lagi.

"Keknya gak bakal ulangan harian sih hari ni ... tapi baguslah," ucap Yaku lelaki semampai ini duduk anteng di atas meja sembari men-cek-cok-ki Kuroo yang sibuk baca buku. Belajar untuk ulangan Sejarah hari ini.

"Udah Kur, gak usah baca buku gak bakal ulangan elah ..." Yaku menyeringai tipis, menatap Kuroo yang frustasi akibat kegiatan belajarnya diganggu.

"(Name), tujuan pembentukan OKI apaan?"

(Name) menoleh, kemudian bergumam sebentar. Entah menggumamkan tentang entah mengapa Yaku di abaikan atau justru jawaban untuk pertanyaan Kuroo itu.

"OKI apaan dah?" tanya Bokuto, anak kelas sebelah sohib sejati Kuroo yang nyentrik muncul dari balik pintu kelas.

"Organisasi Konferensi Islam, gitu aja masa sih ga tau To?" ujar Yaku. Bokuto hanya cengengesan sembari berlalu--masuk lebih ke dalam kelas 12-A itu, kelas Kuroo n friends.

"Eh, kelas lu udah ulangan sejarah indonesia kan?" Kini Kuroo yang bertanya dengan reaksi ringisan kecil dari Bokuto.

"Jangan nanyain masalah pelajaran sama gue," ujar Bokuto. Tawa menguar setelahnya, memang benar sih lebih baik tidak menanyakan mengenai pelajaran pada Bokuto, pemuda itu tidak akan paham sebab bukan fashionnya.

Hening sebentar, Kuroo mengalihkan pandang dari teman-temannya menuju pada gadis yang duduk dengan Shimizu.

"(Name)," panggil Kuroo.

"Hm, ya?" Ia menoleh.

"Jawabannya tadi apaan?"

"Oh, um ... ada lima." (Name) menarik kelima jarinya, menunjukkan angka lima.

"Pertama ... meningkatkan solidaritas di antara negara anggota, kedua mengkoordinasikan kerja sama antarnegara aggota, ketiga mendukung perdamaian dan keamanan internasional, keempat melindungi tempat-tempat suci islam dan yang terakhir ... e--"

Seketika Kuroo terkekeh kecil. Padahal baru kemarin keduanya belajar bersama, namun kini gadis itu sedikit melupakannya.

"Ayo di ingat-ingat..." ujar Kuroo.

Yaku dan yang lainnya mendecak. "Ah, gini nih kalau si cerdas udah mulai pacaran, gez ke kantin yuk dari pada jadi obat nyamuk," ujar Yaku. Kuroo tertawa kecil, membiarkan yang lain satu persatu mengikuti Yaku melangkah keluar kelas. Berbeda dengannya (Name) justru sibuk mengingat, benar-benar kehilangan ingatakan tentang satu lagi bagian jawaban atas pertanyaan Kuroo.

"Aa-apa sih, astaga lupa ... kek ada Palestina-nya deh..."

"Membantu perjuangan.." -Kuroo

"Oh! Membantu menjaga dan memperjuangkan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat," ujar (Name) semangat.

"Ahaha, pinter banget dah Pacarku ini," ujar Kuroo. Lelaki ini sudah beralih, duduk di samping (name) sembari menepuk pucuk kepala gadis itu.

"Hissh Tet... " (Name) menepis tangan Kuroo yang berhasil merusak hijab yang di pakai olehnya.

"Namanya juga pacar dari Kuroo Tetsurou, siswa tercerdas kesayangan guru anak olim," lanjutnya.

Lantas keduanya tertawa, dengan backsound hujan yang masih setia menemani.

**

"Kalau misal ternyata gak ulangan hari ini gimana Tet?"

"Ga pa-pa, ingat besok juga ada mapel Sejarah. Belajar itu gak bikin rugi kok!"

· · ─────── fin ─────── · ·

LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang