Absurd - Bennett

87 8 3
                                    

Fandom: Genshin Impact © miHoYo Co., Ltd.
Character: Bennett
Author: sleepy_tomato

· · ─────── · ─────── · ·

Kalau dengar kata "17 Agustus" pasti langsung keinget sama yang namanya lomba 17 Agustus, paling ditunggu-tunggu dah tiap tahunnya!

Lombanya menarik, hadiahnya banyak, jadi penonton pun tetap dapat merasakan keseruannya, apalagi kalau peserta lombanya itu banyak tingkah, ada aja kejadian yang bikin ketawa dan merasa ikutan malu disaat yang sama.

"BENNETT, KAMU SALAH ARAH!" teriak (name) sampai menjadi perhatian orang-orang sekitar.

Bennett tersentak kaget. "EHHHHH, SALAH?" teriaknya.

Gimana ya bocah, udah julukannya emang sebagai "anak dengan keberuntungan 0,1 persen", orang-orang juga jadi pada ga heran kalau si Bennett ini banyak buat salah.

Karena anaknya periang dan lucu serta gemesin, ya orang-orang maafin aja. Simpel sekali emang alasan buat maafinnya.

"ASTAGA, KAMU GIGITNYA PAKE TENAGA KUDA? KOK BISA ROBOH ITU TIANGNYA?!" teriak (name) lagi.

Singkat cerita, Bennett udah pindah lomba. Tadinya lomba lari, sekarang lomba makan kerupuk. Entah anaknya yang mendapatkan kekuatan para ras terkuat atau emang udah takdir, pas Bennett gigit kerupuknya, dua tiang penyangga tali kerupuk jatuh ke tanah.

Karena kerupuk lomba udah terkena tanah dan udah nggak layak makan, mau nggak mau, suka nggak suka, tertolak atau keterima sama doi lomba tersebut harus dihentikan.

"Maaf, maaf, tolong maafkan aku," ucap Bennett kepada panitia lomba dan kepada para peserta.

"Sudah, sudah tak apa," jawab Panitia kepada Bennett.

"Padahal kerupuknya enak," kata Razor yang kebetulan sedang berdiri tidak jauh dari tempat Bennett berdiri.

"Gaaaaahhh, maaf, maaf." Bennett kembali meminta maaf.

Razor menunjuk (name) dengan polosnya. "Nggak apa, tadi (name) udah janji kalau acaranya udah selesai mau traktir makan kerupuk."

(Name) hanya menunjukkan jempol tangan kanannya untuk merespon ucapan Razor, sempat kaget juga karena tiba-tiba ditunjuk.

Beralih ke lomba selanjutnya, yaitu lomba balap karung. Udah firasat banget apa yang bakal terjadi sama Bennett, (name) cuman bisa hela napas, soalnya mau teriak lagi juga rasanya malu.

"Waduh, menang telak nih kayanya nanti." Xingqiu tersenyum bangga.

Merasa tersindir, Bennett pun membalas. "Heh, kalah jangan nangis ya."

Chongyun dan Razor yang mengikuti lomba balap karung juga, nggak ucapin apa-apa. Aslinya mereka kurang peduli sama yang namanya lomba, tapi karena dipaksa seseorang, jadilah mereka ikutan daftarin diri.

Razor dipaksa Bennett, biar ada temen katanya. Sekaligus biar Razor rasain serunya ikutan lomba kaya gini, karena dulu Razor anaknya nggak ada temen dan anti sosial. Kerjanya diam doang dirumah, keluar rumah kalau pas lagi ke Sekolah aja.

Kalau Chongyun dipaksa Xingqiu, dipaksa sama Xiangling juga. Dipaksanya karena Chongyun kebetulan lagi nggak ada kerjaan, lomba juga perlu peserta biar bisa diadain. Kebetulan juga Xiangling yang dapat posisi jadi panitia lomba, jadilah dia maksa-maksain Chongyun ikutan.

Lomba dimulai, hawa-hawanya udah nggak enak nih. Dari awal penonton lomba udah pada fokus ke Bennett, nebak-nebak hal nggak beruntung apa yang bakal terjadi kali ini.

Oh, secara kompak penonton pada tepuk jidat, termasuk (name). Mau ikutan malu bisa dibilang iya, mau ketawa juga agak nggak tega walau ujung-ujungnya pada ketawa berjamaah juga.

Karung goni yang dipake Bennett bolong pas di loncatan ketiga.

Xingqiu menang, posisinya juara pertama. Kedua si Razor, taulah dia tuh cepat kaya kilat. Yang juara tiga si rambut gondrong bercat merah alias Diluc.

Jangan heran aja kenapa Diluc bisa ikutan lomba para bocah, Klee nangis-nangis minta Diluc ikutan, karena Klee dilarang ikutan sama Jean.

Jean takut kenapa-kenapa si Klee, takut peserta lain pada lecet juga. Kalau tiba-tiba Klee nangis karena kalah lomba terus langsung ngomong "bom bom bakudan" kan berabe urusannya.

Karena Bennett udah capek, jadilah dia mutusin buat ikutan jadi penonton aja. Eh pas dia mutusin jadi penonton, ternyata acaranya emang udah selesai juga, lanjut besok lagi.

"Udah deh, dari pada sedih mending kita makan di warung mba Lisa dulu," ajak (name) kepada Bennett.

"Eh pada makan? ikut!" seru Xiangling dari arah belakang.

Xingqiu sama Chongyun ngikut juga, kalau Razor udah dari awal karena janji (name) traktir makan kerupuk sebelumnya.

Cerita dipersingkat alias isi narasinya cuman tentang bocah-bocah itu jalan kaki ke warung mba Lisa. Simsalabim abrakadabra, tolong husbu/waifu jadilah nyata, mereka pun sampai ditempat tujuan dengan selamat.

"Mba, bakso ekstra pedasnya 3." Xingqiu tanpa basa-basi langsung gas memesan.

"Heh, itu tiga mangkok siapa aja? Razor nggak boleh makan pedas, nanti kena DBD eh maksudnya diare," ucap (name).

"Buat aku, Xiangling, sama Chongyun kok. Kalian bertiga juga pesan sendiri sana," jawab Xingqiu.

"Heh, mana ada makananku pedas!" marah Chongyun.

(Name) capek ladenin tiga trio itu, mending langsung ikut pesan makanan juga. Lima menit liatin isi menu, eh pesannya bakso biasa juga tiga mangkok, bedanya ini nggak pedas.

Disini lah Bennett make semua keberuntungannya (lagi), (name) perhatian tuh pesanin makanan, bawain ke meja, sampai takarin bumbu ke mangkok makannya Bennett. Bukan disengaja sih, itu juga dilakukan karena reflek badan gerak aja.

Bennett gumam kan, tapi ternyata tetap kedengaran sama yang lain. "Aku emang nggak beruntung, tapi aku beruntung bisa ketemu sama (name)."

"Halah siaaa boy, prikitiw." Xingqiu mulai ngejek paling awal.

"Belajar dari mana tuh?" Xiangling ikutan.

Chongyun sama Razor yang santai mau makan aja nggak ikutan ngejek, FYI bakso yang dipesan Chongyun diubah jadi nggak pedes, tapi karena Chongyun sempat izin pergi ke toilet sebentar. Jadilah ada tangan nakal yang naruh bubuk cabe ke mangkoknya Chongyun.

(Name) yang sebenarnya dengar pura-pura tuli aja. "Hah, apa?"

Padahal di hati udah jedag-jedug, fenomena langka ini Bennett berani ngucapin sesuatu yang manis-manis semanis madu.

Dari ujung kanan warung, dimeja paling pojok. Ada para empat pria dewasa yang tersedak bakso.

"Bocil aja uwu, ini kenapa kita cuman dilanda sibuknya pekerjaan."

· · ─────── fin ─────── · ·

LokalWhere stories live. Discover now