•43•

2.3K 184 94
                                    

"Oke my dear brother" ucap pelan Queen tersenyum manis.

Interaksi keduanya, membuat semua orang mengira bahwa mereka berdua berpacaran.

Karena sikap Alan kepada Queen seperti menunjukkan bahwa mereka seperti sepasang kekasih seperti lainnya.

Padahal mah, Queen dan Alan bersaudara, bersaudara sih, saudara angkat, tapi kan kalau udah bersaudara mana bisa bersama begitulah pikir Queen.

Kecuali takdir yang telah Tuhan berikan kepada ciptaannya, tidak ada yang tidak mungkin.

Alan menatap jam tangan yang ada di lengannya, jam sudah menunjukkan pukul 06.50, berarti tinggal 10 menit lagi pelajaran akan dimulai.

"Ya sudah, kamu masuk kedalam, bentar lagi mau masuk nih" ucap Alan dengan tangannya yang mulai nakal, mencubit pipi adiknya sampai memerah.

"Iya!! Sakit bang, mau aku gak ngomong 1 bulan sama abang?" kata Queen, dengan tangan yang mengusap pipinya yang memerah bekas cubitan abang lucknutnya itu.

"Jangan sayang, abang cuman bercanda hehe, sini abang usapin"

Tanpa mereka berdua sadari, tepat Alan, ada seseorang yang mengawasi mereka berdua dari dalam, dengan mata yang menatap mereka, tepatnya di arahkan ke Alan.

Habil sangat marah, ketika melihat gadisnya yang disentuh oleh seseorang yang bukan keluarga apalagi sampai memegang pipi Queen, miliknya.

Padahal Habil tidak tahu saja, bahwa lelaki itu, adalah abang Queen, jika saja ia tahu, mungkin ia tidak akan semarah ini.

"Udah, abang pergi sana, udah masuk noh" ucap Queen yang kesal dengan tingkah abangnya yang over posesif itu.

Ia mengetahui gelagat abangnya yang masih ingin menetap di depan kelasnya.

Dengan itu ia mendorong pelan bahu abangnya, Alan yang di dorong bahunya tidak bergeming, ia menatap Queen intens.

Cup

"Bay adek kesayangan abang"

Setelah mengucapkan itu, Alan langsung berlari terbirit-birit, ia takut ancaman Queen yang beneran terjadi.

Queen mendengus kesal, kemudian ia berdehem dan berjalan masuk ke kelas dengan wajah yang seperti biasa, apa lagi kalau bukan dingin dan datar.

"Pssttt, tumben lo barengan sama bang Alan?" tanya Cley yang kepo kayak netizen.

"Bang Alan pas mau ke sini juga tadi" jelasnya.

Cley hanya ber oh ria saja ketika mengetahui apa yang ingin di ketahui ya.

Semua siswa maupun siswi sudah memasuki kelas karena jam pelajaran pertama telah di mulai, dan para guru pun sudah memasuki kelas yang akan di ajarnya masih-masing.

OoO

Kringg!!! Kringgg!!! Kringg!!

Pelajaran pertama pun telah selesai, bel istirahat pertama pun telah berbunyi menandakan bahwa pelajaran pertama telah selesai.

Semua siswa maupun siswi serta guru berjalan menuju ke kantin di dalam kawasan sekolah maupun di luar kawasan sekolah.

Begitupun Queen dan sahabatnya, mereka juga berjalan menuju kantin, dengan muka centilnya Cley tebar senyuman kepada kaum adam ketika mereka melewatinya.

Ken yang membaca buku novelnya sambil berjalan mengikuti sahabatnya, dengan sebelahnya memegang buku sebelahnya mengunyah roti yang telah di beri selai kacang, yang bundanya bawakan tadi.

QUEEN SECRET [END] || TAHAP REVISIWhere stories live. Discover now