•44•

2.4K 191 93
                                    

"Gue gak tahu ada apa sama Habil."

Jujur saja, Queen enggak mengetahui ada apa dengan Habilnya. Padahal semalam mereka sedang asyik ekhem ekhem batin Queen.

"Gue ke sana dulu." Putusnya. Kemudian ia berjalan mendahului sahabatnya.

Mereka yang ada di meja, hanya menganggukkan kepalanya. Pertanda mengerti bahwa sahabatnya itu mau menghampiri Habil.

Queen pun bangkit dari meja yang duduki dia dan sahabatnya, kemudian kaki jenjangnya melangkah menuju ke taman.

Sesampainya di taman, Queen menelusuri tempat taman itu, barangkali ada Habil.

Dan yah, Habil sedang duduk di kursi taman dekat perpohonan, tempat yang jarang di duduki oleh siswa maupun siswi di PHS. Queen pun berjalan mendekat ke arah Habil.

"Ekhem." setelah dekat dengan kursi yang di duduki oleh Habil, Queen pun berdehem.

"Duduk." titah Habil, kepada gadisnya.

Queen menurut saja, kemudian ia pun duduk di samping Habil. Ia menatap Habil yang menatap lurus.

Beberapa keadaan hening, karena Habil maupun Queen tidak ada yang mau memulai pembicaraan.

Sampai Queen meraja jengah kepada Habil, ia pun bertanya.

"Bil, kamu mau ngomongin apa?" tanya kepada Habil.

"Tadi itu siapa?" tanyanya dengan suara dingin.

"Yang mana?"

Tuhkan Queen, memang kebiasaannya kalo yang gak penting di lupain, canda bro, ralat hanya sengaja lupa.

"Ikh kamu mah, siapa orang yang ngantar kamu tadi" rengek Habil yang ingin mengetahui siapa lelaki tadi.

Queen melonggo heran kepada Habil, pasalnya tadi marah-marah gak jelas, eh sekarang emm..... Hahaha.

"Oh itu kakak aku, emg kenapa kamu cemburu yahh" ledek Queen.

"Enggak kok, biasa aja" ucap Habil sambil mendengus.

"Yakin?" tanya Queen kembali.

"Gak yakinlah"

OoO

Setelah mengobrol tadi, Habil dan Queen pun pergi ke kelas, ya karena bel yang telah berbunyi.

"Baiklah anak-anak buka buku paket Kimia kalian, halaman 18, kerjakan soal 1 sampai 10."

Setelah mendengar suara guru mereka, kelas Queen pun riuh bukan karena suka tapi malah duka.

Ya duka, mereka berduka dan bersedih karena guru mereka memberi mereka tugas yang bikin pusing 7 keliling, 7 tanjakan, 7 tunjangan, 7 turunan, 7 pacar, eh.

"Innalilahi" gumam Cley yang melihat deretan angka kematian, eh.

Ken yang mendengar gumaman Cley manahan tawanya yang hampir tersembur keluar. Kan bisa berabe ntar kalo kesembur batin Ken.

Sedangkan Queen sudah hampir selesai mengerjakan tugas yang di berikan gurunya itu, Queen mah serba  bisa tuh batin Cley yang sempat melihat sahabatnya yang hampir selesai.

Di lihatnya bukunya yang masih kosong cuma tertera namanya "Cley cantik" satu kata buat Cley, miris.

"Pssttt woii"

QUEEN SECRET [END] || TAHAP REVISIWhere stories live. Discover now